Jasa angkutan barang di Indonesia menjadi kian meningkat seiring banyaknya kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan barang dengan mudah. Namun, penting untuk mengetahui istilah Over Dimension Overload yang berkaitan dengan truk atau pick up jasa angkut barang.
Bagi Anda yang ingin melakukan pemesanan barang, maka biasanya paket akan dikirim ke berbagai wilayah menggunakan truk angkut tersebut. Setiap muatan dari truk tersebut harus memenuhi standar, tetapi sering juga kita mendengar adanya truk ODOL
Truk Over Dimension Overload (ODOL)
Ada berbagai macam jenis transportasi untuk mengantarkan barang. Salah satu yang paling sering yaitu truk karena bisa memuat banyak barang untuk dikirim ke tempat tujuan. Dalam pengiriman barang sampai ke tangan konsumen, penting untuk menjaga barang tetap baik.
Selain itu, jasa angkut barang ini harus memperhatikan kapasitas barang dan juga beratnya. Jangan sampai memuat barang terlalu banyak karena ini akan melanggar peraturan.
Istilah muatan yang melebihi kapasitasnya ini yang disebut dengan Over Dimension Overload (ODOL). Truk ODOL adalah kondisi dimana truk yang mengangkut barang tersebut memiliki kelebihan muatan dari standar kemampuan angkut yang sudah distandarisasi.
Selain itu, truk disebut pula dengan ODOL ketika memiliki kelebihan muatan akibat dari pemilik kendaraan yang melakukan modifikasi truk agar melebihi batas berat yang sudah ditentukan. Bisa juga dengan sengaja menambah berat barang sampai melebihi truk.
Keadaan truk ODOL tersebut dapat dilihat dengan jelas secara kasat mata. Anda bisa melihatnya ketika di perjalanan, truk ODOL akan sulit untuk melakukan tanjakan karena muatannya yang berlebih.
Ciri lainnya yaitu dapat melihat muatan yang dibawanya sampai miring ke kanan atau ke kiri karena banyaknya muatan Tentu hal tersebut bisa menimbulkan kerugian bagi pengendara truk sendiri dan pengendara lainnya.
Alasan Banyaknya Truk ODOL
Karena melebihi muatan, maka fenomena truk ODOL akan berisiko buruk. Tak jarang, Anda mendengar berita kecelakaan akibat dari truk yang memuat beban berlebih dan sering pula yang merenggut korban jiwa.
Masih ada beberapa supir truk yang memang nakal dan tidak taat pada aturan sehingga meresahkan banyak pengendara lainnya. Perlu diketahui, apabila truk kelebihan muatan dan terjadi kecelakaan, ini bisa berdampak buruk bagi perusahaan tersebut.
Awalnya banyak yang sengaja melakukan kelebihan muatan untuk memberikan operasional dengan modal yang sedikit. Ada pula dari pengemudi truk sendiri yang tidak memperdulikan batas maksimal dari barang tersebut.
Alasan yang menjadi penyebab utama dari tindakan tersebut umumnya adalah karena persaingan bisnis. Jasa pengiriman barang saat ini memang sangat banyak di Indonesia. Baik yang membuka bisnis untuk perseorangan sampai dengan perusahaan besar.
Semua penyedia jasa tersebut saling berlomba agar bisa membuat bisnis berkembang, salah satunya adalah memberikan harga yang murah kepada konsumennya.
Namun, hal ini dapat menekan biaya operasional dengan tindakan yang negatif seperti menggunakan truk ODOL tersebut.
Dampak Negatif Truk Over Dimension Overload
Ada beberapa dampak negatif yang dapat terjadi apabila melakukan aksi pengangkutan barang yang berlebihan. Berikut adalah beberapa dampak negatifnya:
1. Kerusakan Mesin
Memuat barang berlebihan dapat menyebabkan mesin truk menjadi lebih mudah rusak. Peraturan mengenai truk angkut barang sebenarnya sudah diberikan di Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2012.
Setiap jenis truk memiliki kapasitas yang berbeda. Contohnya adalah tronton memiliki minimal berat 4,5 kilowatt setiap 1000 kg. Apabila melebihi batas tersebut, mesin bisa mengalami kerusakan.
2. Kerusakan Rem
Berikutnya adalah kerusakan rem yang biasa terjadi karena beban pada truk lebih besar sehingga akan kesulitan untuk melakukan rem. Bahayanya, ini bisa menyebabkan rem blong apabila terus dibiarkan.
3. Kerusakan Ban
Kerusakan ban juga dapat terjadi akibat dari berat berlebih pada truk. Hal ini karena kapasitas yang besar akan membuat gesekan ban menjadi lebih besar. Hal ini dapat menyebabkan ban meledak sampai bocor.
4. Kendaraan Tidak Stabil
Keberatan muatan juga bisa menyebabkan kendaraan tidak stabil. Padahal kestabilan dari truk harus selalu dipantau agar perjalanan menjadi lancar. Pengemudi dapat kehilangan kendali karena beratnya barang bawaan tersebut.
Saat membelok juga akan menyulitkan dan dapat menyenggol kendaraan lainnya karena sulit dikendalikan.
5. Boros Bahan Bakar
Kerugian selanjutnya adalah Over Dimension Overload menyebabkan bahan bakar menjadi lebih boros. Hal tersebut terjadi karena mesin akan mengeluarkan tenaga yang berlebih agar membuat truk bergerak. Dengan demikian, pemborosan bahan bakar menjadi hal yang tidak bisa dihindari.
6. Blind Spot
Banyaknya muatan sampai membuat barang lebih naik sehingga akan membuat blind spot atau titik buta bagi pengendaranya. Mereka akan kesulitan untuk mengendarai truk karena kendaraan yang ada di belakangnya akan sulit untuk dilihat.
Jika terjadi, truk akan kesulitan melakukan manuver sehingga akan terjadi rawan kecelakaan.
7. Kendaraan Akan Terguling
Dampak berbahaya yang akan terjadi yaitu bisa menyebabkan kendaraan terguling baik saat membelok atau menaiki tanjakan. Jadi, truk yang ODOL haruslah tidak boleh dilakukan karena dapat memberikan berbagai dampak berbahaya.
Baik pihak perusahaan atau pengemudi truk tersebut harus memperhatikan surat jalan pengiriman dengan baik dan memenuhi berbagai peraturan tentang kapasitasnya agar saat diperjalanan bisa dapat dipertanggungjawabkan.
Biteship, Pengantaran Barang yang Aman
Untuk menghindari masalah yang lebih serius, bagi developer dapat menggunakan layanan dari Biteship. Dengan menggunakan layanan ini, pengiriman barang menjadi lebih aman. Pengantaran akan sesuai dengan Peraturan Pemerintah. Biteship menyediakan antar jemput ke agen pengiriman dengan mudah tanpa Over Dimension Overload. Selain itu, bisa juga dengan memilih kurir yang diinginkan sampai dengan batasan 100 paket setiap hari.
