6 Perbedaan Dropship dan Reseller yang Perlu Dipahami

Dengan kemajuan teknologi saat ini, sistem penjualan pun mengalami perkembangan hingga bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Mulai dari sistem direct selling, reseller, dropshipper, dan lain sebagainya. Mungkin masih banyak yang belum mengetahui perbedaan dropship dan reseller.

Ya, meskipun keduanya sama-sama berhubungan dengan dunia online namun dari segi istilah dan maknanya memiliki banyak perbedaan. Untuk tahu lebih jauh tentang sistem penjualan dropship dan reseller lengkap dengan perbedaannya, silakan simak ulasan berikut ini.

Pengertian Dropship dan Reseller

Dropship maupun reseller merupakan istilah yang cukup familiar dalam bisnis online. Meski begitu masih ada yang mungkin belum mengetahui apa arti dari kedua istilah tersebut. Dengan mengetahui pengertian dropship dan reseller, maka akan lebih mudah untuk melihat perbedaannya.

  1. Dropship

Dropship bisa diartikan sebagai aktivitas penjualan online yang dilakukan dengan cara mempromosikannya. Dalam hal ini, seorang dropshipper atau orang yang melakukan dropship hanya terbatas mempromosikan produk tanpa perlu memikirkan stok barang.

Dengan kata lain, seorang dropshipper bekerjasama dengan pihak penjual dan menjadi perantara antara penjual dengan pembeli. Jika Anda ingin menjadi seorang dropshipper, ada banyak kesempatan dan peluang kerjasama yang diberikan oleh pemilik toko online.

Biasanya dalam mempromosikan produk jualannya, toko online juga memberikan kesempatan kerjasama kepada masyarakat yang ingin menjadi dropshipper. Tentunya ada syarat dan ketentuan yang perlu diperhatikan dalam kerjasama tersebut.

  1. Reseller

Berbeda dari sistem dropship yang tidak perlu melakukan stok barang, seorang reseller bisa diartikan sebagai orang yang mempromosikan suatu produk dan sudah memiliki stok barang yang dijual.

Dalam hal ini reseller melakukan pembelian langsung ke distributor atau produsen dan kemudian menjualnya kembali kepada pembeli. Dari pengertian ini maka bisa dilihat bahwa salah satu perbedaan antara sistem dropship dan reseller terletak pada modalnya.

Apa Perbedaan Dropship dan Reseller?

Dari pengertian sistem penjualan dropship dan reseller yang telah dijelaskan di atas, maka bisa diketahui beberapa perbedaan dari keduanya seperti berikut ini:

  1. Stok Produk

Dalam ketersediaan stok barang perbedaan antara dropship dan reseller adalah dropshipper tidak perlu melakukan stok produk. Sedangkan seorang reseller harus memasok produk dari produsen atau distributor terlebih dahulu sebelum melakukan promosi dan penjualan.

Dalam hal ini seorang reseller harus membeli produk dalam jumlah yang banyak agar harganya lebih kompetitif. Dengan begitu maka potensi untuk mendapatkan untung dari selisih pembelian dan penjualan semakin besar.

  1. Modal Usaha

Perbedaan dropship dan reseller selanjutnya berkaitan dengan modal usaha yang harus dikeluarkan untuk menjalankan sistem penjualan tersebut. Jika reseller harus mengeluarkan modal besar untuk membeli stok produk, maka tidak demikian dengan dropshipper.

Bisa dikatakan jika untuk menjalankan sistem penjualan dropship tidak membutuhkan modal sama sekali. Pasalnya, seorang dropshipper hanya mempromosikan produk tanpa perlu stok barang. Modal utama dropshipper adalah paket internet dan kemampuan untuk promosi.

  1. Proses Pengiriman Produk

Perbedaan sistem dropship dan reseller berikutnya berhubungan dengan proses pengiriman produk. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa tugas utama seorang dropshipper adalah mempromosikan produk dan mencari konsumen.

Jika ada yang tertarik untuk membeli maka dropshipper akan meneruskan orderan kepada produsen atau pemilik toko online. Selanjutnya pihak produsen atau pemilik toko online yang akan melakukan pengemasan dan pengiriman produk hingga ke alamat tujuan.

Produk yang dikirim kepada konsumen akan diatasnamakan dropshipper dan bukan produsen. Sementara reseller harus melakukan pengemasan dan pengiriman sendiri kepada pembeli melalui jasa pengiriman tertentu.

  1. Keuntungan Bisnis

Perbedaan dropship dan reseller lainnya berhubungan dengan keuntungan bisnis atau profit yang akan didapatkan. Sesuai dengan modal yang dikeluarkan, biasanya seorang reseller bisa mendapatkan keuntungan bisnis yang cukup besar dibandingkan dropshipper.

Mengapa bisa demikian? Karena dengan pembelian produk yang cukup banyak, reseller akan mendapatkan harga yang cukup kompetitif. Dengan begitu seorang reseller lebih leluasa untuk menjual produk dengan selisih harga lumayan besar, sehingga keuntungannya pun besar.

Meski begitu, potensi keuntungan yang didapatkan juga sangat tergantung pada kegiatan promosi yang dilakukan. Jika promosi yang dilakukan menarik minat pembeli, bukan tidak mungkin dropshipper mendapat banyak keuntungan, apalagi jika pembeli repeat order.

  1. Strategi Marketing

Perbedaan dropship dan reseller juga bisa dilihat dari strategi marketing yang dilakukan. Pada sistem penjualan reseller, strategi pemasarannya dilakukan secara langsung atau direct selling kepada calon pembeli. Hal ini dikarenakan reseller sudah memiliki stok produk.

Seorang reseller bisa membuka toko dan mempromosikan jualannya secara langsung kepada konsumen atau mempromosikannya secara online. Jika ada yang membeli maka reseller akan melakukan pengemasan dan pengiriman ke alamat tujuan.

Sedangkan dropshipper biasanya melakukan kegiatan promosi di berbagai platform sosial media hingga e-commerce. Jika ada yang membeli, maka dropshipper akan langsung menghubungi supplier atau produsen.

  1. Risiko Bisnis

Perbedaan antara dropship dan reseller selanjutnya berhubungan dengan risiko bisnis. Dari segi modal yang dikeluarkan, jelas terlihat bahwa risiko bisnis menjadi reseller jauh lebih besar dibandingkan dengan dropshipper.

Karena untuk menjadi reseller, Anda harus melakukan stok produk yang membutuhkan modal cukup besar. Sementara jika penjualannya tidak berjalan lancar maka bisa menimbulkan kerugian.

Hal ini berbeda jika Anda melakukan sistem penjualan dropship. Karena tidak perlu stok produk dan hanya mempromosikan produk, maka tidak akan kerugian yang dialami jika produk yang ditawarkan tidak laku.

Pada dasarnya perbedaan dropship dan reseller yang paling mendasar berhubungan dengan stok produk serta proses pengiriman barang ke konsumen. Bagi Anda yang mengembangkan bisnis sebagai reseller bisa memanfaatkan solusi shipping dari Biteship untuk pengiriman yang efektif dan efisien.

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!