Untuk mendukung Ekosistem Logistik Nasional (NLE) dan Ekosistem Logistik Batam (BLE), Persero Batam dan Deliveree menjalin kemitraan untuk memperkenalkan digitalisasi dan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke pasar trucking di Batam.
Kemitraan Deliveree dan Persero Batam
Kedua perusahaan tersebut akan meluncurkan dan mengoperasikan aplikasi trucking dan marketplace Logistika Deliveree mulai bulan Agustus 2023 di seluruh Kota Batam. Aplikasi Logistika Deliveree menggabungkan keahlian logistik dari Persero Batam, yakni kargo darat, kargo udara, bongkar muat, dan pergudangan di Batam. Aplikasi ini juga didukung oleh rekam jejak Deliveree sebagai salah satu perusahaan teknologi pengiriman barang terkemuka di Indonesia.
Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan dampak signifikan pada pasar logistik Batam dengan meningkatkan efisiensi dan tingkat penggunaan truk sehingga biaya transportasi dapat ditekan. Tujuan ini sejalan dengan upaya mendukung NLE dan BLE untuk mempercepat pertumbuhan dan kesuksesan pasar logistik Batam.
Baca Juga: Deliveree Berkolaborasi dengan NLC untuk Meningkatkan Utilisasi Truk
Utilisasi Truk dengan Aplikasi Deliveree Logistika
Menurut Arham S. Torik, Direktur Utama PT Persero Batam, aplikasi Deliveree Logistika akan menyatukan ribuan pengirim dan vendor truk di Batam, memastikan truk-truk tersebut dimanfaatkan sepenuhnya dan mengurangi jumlah perjalanan kosong.
Salah satu hal yang menarik dari aplikasi ini adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam mengatur ribuan pesanan truk harian dan menugaskan truk dan trailer yang tepat, di waktu dan lokasi yang tepat. Hal ini memungkinkan truk-truk tersebut digunakan secara optimal dan mengurangi perjalanan tanpa muatan.
Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan penghasilan vendor dan mengurangi biaya transportasi.Pada akhirnya dapat memperkuat dan mendorong sektor jasa logistik yang lebih kompetitif di Batam. Selain itu, hal ini juga menarik lebih banyak investasi dan pertumbuhan ekonomi, sehingga Batam semakin berdaya saing di pasar internasional.
Dengan adanya aplikasi Logistika Deliveree, pengirim dapat dengan mudah memesan truk box dan prime mover dengan trailer di seluruh wilayah Batam untuk kebutuhan impor, ekspor, dan kargo jalan raya dengan digital sepenuhnya yang mencakup penugasan ke vendor profesional, pelacakan langsung melalui map untuk truk dan kargo jalan raya, tanda tangan dan foto digital, pembayaran atau faktur online, surat jalan elektronik, live chat, dan dukungan pelanggan yang siap sedia 24/7.
Baca Juga: Solusi Logistik bagi UMKM Menjadi Prioritas Kemenkominfo
Dilengkapi Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)
Vendor truk juga akan mendapatkan manfaat dari kecerdasan buatan (AI) dalam mengoptimalkan jadwal melalui aplikasi, yang merekomendasikan pemesanan sesuai dengan lokasi, jadwal, dan ketersediaan armada mereka. Dengan demikian, utilisasi truk dapat meningkat secara substansial. Bagi vendor truk, ini berarti berkurangnya waktu menganggurkan armada, berkurangnya truk yang berjalan tanpa muatan, dan peningkatan pendapatan.
Tom Kim, CEO Deliveree Indonesia, menyatakan bahwa ini adalah kesempatan sekali seumur hidup untuk membawa teknologi canggih dan kecerdasan buatan (AI) ke Batam guna mencapai apa yang sebelumnya dianggap sebagai hal mustahil, yaitu menurunkan biaya logistik bagi pelanggan dan meningkatkan pendapatan bagi perusahaan truk.
Beliau menambahkan bahwa situasi ini saling menguntungkan kedua belah pihak yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selain itu, teknologi Deliveree juga memberikan fitur-fitur canggih bagi pengirim barang seperti pemesanan truk sesuai permintaan maupun terjadwal, penugasan armada yang cepat, pelacakan langsung melalui maps dan pembaruan status, digitalisasi informasi seperti tanda tangan, foto, dan dokumen, serta dashboard terpusat untuk mengelola dan mengoptimalkan pengiriman.
Tom menyambut antusias kemitraan dengan Persero Batam dan Logistika untuk mewujudkan proyek ini di Kota Batam. Kemitraan ini sejalan dengan tujuan NLE yang diprakarsai oleh keputusan Presiden 5/2020 untuk menyelaraskan dan menghubungkan industri logistik Indonesia melalui penggunaan data dan teknologi informasi guna mencapai penyederhanaan dan interkonektivitas, meningkatkan kecepatan dan efisiensi, serta mengurangi biaya dan pemborosan. NLE dipimpin oleh Kementerian Keuangan dengan dukungan dari Kementerian Investasi, Kementerian Perekonomian, Kementerian Perdagangan, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
