Perubahan arah tren marketplace sangatlah dinamis. Pasalnya, kecenderungan perilaku belanja konsumen bukan hanya sebatas perkembangan teknologi saja, tetapi momentum yang berlangsung juga mempengaruhinya.
Sebagai contoh, para penjual dan pembeli toko online berbondong-bondong mempersiapkan menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Sebagai pelaku bisnis, Anda harus memanfaatkan momen spesial ini untuk meningkatkan penjualan. Bagaimana caranya? Simak tipsnya di artikel ini!
Bulan Ramadan sebagai Tren Marketplace
Melansir dari Liputan6.com, Indonesian E-Commerce Association (idEA) tahun 2021 mencatat transaksi belanja online di pekan pertama bulan Ramadan mengalami kenaikan hingga dua kali lebih tinggi daripada hari biasa.
Menjelang Ramadan tahun 2023, Snapcart melakukan riset konsumen untuk mengetahui bagaimana perkembangan tren perilaku belanja online selama menyambut bulan Ramadan. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 98% responden memilih untuk berbelanja online untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Data survei terbaru tahun 2024 dari The Trade Desk juga menunjukkan bahwa 88% masyarakat Indonesia berencana berbelanja di bulan Ramadan. Sedangkan, 53% masyarakat ingin menghabiskan THR (Tunjangan Hari Raya) mereka daripada menabungnya.
Momentum yang belangsung selama satu bulan ini menjadi kesempatan emas bagi para pelaku e-commerce untuk meningkatkan penjualan mereka. Di samping itu, antusiasme masyarakat akan makin memuncak pada saat Hari Raya Idul Fitri dan liburan.
Alasan Mengapa Anda Perlu Mempelajari Tren Marketplace
Mempelajari tren marketplace sangatlah penting bagi para penjual online. Anda akan terbantu dalam mengetahui kebutuhan, preferensi, dan pola pembelian konsumen dalam sebuah momentum, termasuk Ramadan. Berikut adalah beberapa alasan untuk mempermudah pemahaman Anda.
1. Memudahkan Penyusunan Strategi Pemasaran
Momen yang berbeda dapat memicu perubahan perilaku konsumen. Perilaku inilah melahirkan tren-tren yang beredar di suatu platform, baik marketplace maupun social media. Dengan mengidentifikasikan perkembangan tren, Anda dapat menyesuaikan strategi pemasaran dengan kebutuhan konsumen.
2. Memperbaiki Strategi Bisnis
Mempelajari tren mencakup menganalisis pesaing Anda pula. Amati apa yang berhasil dan apa yang menjadi celah bagi mereka. Dengan demikian, Anda dapat meniru dengan memodifikasi strategi yang berhasil. Kemudian, memperbaiki celah di bisnis pesaing dan menggantinya dengan strategi Anda.
3. Merencanakan Inventaris
Dengan mempelajari tren marketplace, merencanakan inventaris menjadi jauh lebih baik. Anda dapat mengantisipasi membludaknya permintaan, mempersiapkan stok barang yang diprediksi akan laris, dan menghindari kehabisan stok selama periode penjualan memuncak.
Baca juga: Mengenal Manajemen Inventory, Fungsi, Tujuan dan Manfaat
Marketplace Terpopuler Selama Penjualan Bulan Ramadan
Agar Anda dapat menangkap kebutuhan market dengan tepat, ada beberapa keputusan yang harus diubah dari kebutuhan di hari-hari biasa agar selaras dengan perilaku konsumen selama bulan suci Ramadan berlangsung. Sebelum membuat rencana penyesuaian, mari ketahui marketplace yang paling populer di masyarakat.
Dari banyaknya platform belanja online, ada empat marketplace yang menduduki peringkat teratas, kategori paling sering digunakan, antara lain:
- Shopee (65%),
- Tokopedia (21%),
- TikTok Shop (7%), dan
- Lazada (5%).
Setidaknya ada tiga indikator yang menjadikan keempat marketplace tersebut diperhitungkan sebagai tempat yang cocok untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen, terutama selama bulan Ramadan.
- E-commerce memiliki koleksi kategori barang yang paling lengkap.
- User-interface e-commerce yang paling nyaman digunakan.
- E-commerce yang paling aman digunakan.
Baca juga: Bisnis e-Commerce: Jenis, Manfaat, dan Peluang di Masa Depan
Tren Marketplace dan Tips yang Akan Menunjang Penjualan Anda di Bulan Ramadan
Dalam perjalanan perjuangan menuju kesuksesan penjualan, Anda pasti memerlukan rangkuman informasi yang berguna untuk lapak daring Anda, bukan? Berikut tren marketplace dan tips strategi penjualan yang dapat Anda jadikan referensi.
1. Kategori Produk Teratas
Selama bulan Ramadan tahun lalu, ada lima kategori produk yang paling diminati konsumen toko online, yaitu Beauty & Personal Care, Fashion, Food & Beverages, Home Living, dan Healthcare.
Tradisi Ramadan tidak jauh-jauh dari persiapan kesehatan, hampers, kebutuhan selama berpuasa, dan kebutuhan perayaan Hari Raya Idul Fitri. Data dari The Trade Desk menguatkan pernyataan tersebut. Konsumen akan memulai berbelanja sebulan sebelum Ramadan dan puncaknya 7 sampai 10 hari sebelum Idul Fitri.
Tren marketplace ini tentu membuka peluang baru bagi Anda. Sebaiknya, rencanakan penawaran produk khusus edisi Ramadan dan Idul Fitri.
2. Jenis Promosi
Eksekusi rencana penawaran Anda dengan promosi yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen, karena pada dasarnya semua konsumen menyukai promosi yang menguntungkan mereka. Ada beragam strategi promosi yang dapat Anda terapkan.
a. Voucher
Pemberian voucher biasanya paling banyak ditargetkan untuk kategori Fashion. Jadi, bagi konsumen yang tertarik pada dunia mode, mereka bisa memanfaatkan promosi ini.
b. Bundle & Gift
Promosi ini sangat cocok untuk produk yang perputarannya cepat, seperti kategori Food & Beverages dan Beauty & Personal Care. Promosi Bundle & Gift dapat meningkatkan persepsi nilai produk, mendorong konsumen melakukan product trial, dan membuka peluang cross-selling.
c. Buy X Get X
Anda dapat memasang promosi ini untuk kategori produk Healthcare. Karna sesungguhnya, promo Buy X Get X mendukung kepraktisan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari para konsumen.
d. Buy More Save More
Bagi konsumen yang mencari produk kategori Home Living, sambut kedatangan mereka dengan promosi ini. Alasannya karena promosi Buy More Save More mendukung kenyamanan dan penghematan biaya yang konsumen cari.
3. Fitur Inovatif Marketplace
Scrolling di e-commerce terkadang menjadi hiburan tersendiri bagi para konsumen. Pada kenyataannya, ada banyak fitur yang membuat konsumen semakin betah berlama-lama di dalam aplikasi belanja online. Fitur marketplace yang dapat Anda manfaatkan, yaitu Shopee Live & Video, Tokopedia Play, dan LazLive.
4. Prime Time
Berbeda dengan perilaku berbelanja di hari biasa, 33% konsumen lebih memilih untuk berbelanja di malam hari setelah berbuka puasa (18:00 sampai 24:00). Kemudian, 23% konsumen menjadikan berbelanja sebagai teman ngabuburit (16:00 sampai 18:00).
Sebanyak 14% konsumen memanfaatkan waktu setelah sahur sebelum subuh untuk berbelanja (03:00 sampai 06:00). Terakhir, 8% konsumen berbelanja di sela waktu santai pagi hari mereka (09:00 sampai 11:00).
Melihat waktu emas tersebut, Anda dapat gencar berjualan menggunakan fitur Live setiap e-commerce. Di samping itu, konsumen segala usia menyukai demonstrasi produk secara langsung saat live shopping.
5. Targetkan Pemasaran ke Para Ibu
Para wanita, khususnya Ibu tech-savvy berperan sebagai kunci penentu belanja di keluarga mereka. Anda dapat bekerjasama dengan para micro-influencers untuk menarik kaum Ibu, karena mereka menyukai honest review dari orang yang mereka anggap terpercaya.
Sudah Punya Gambaran tentang Tren Marketplace?
Tren marketplace di Bulan Ramadan memang sangat diperlukan untuk menghadapi kesempatan besar yang sudah di depan mata. Semuanya telah dibagikan untuk Anda, sekarang tergantung pada seberapa besar keputusan yang Anda ambil. Semoga bermanfaat!