Sejatinya, ada beberapa metode jual beli, di mana personal selling menjadi salah satunya. Sekilas, mungkin Anda menyadari bahwa cara transaksi yang satu ini paling tradisional, bukan?
Sebenarnya, apa arti istilah tersebut? Apa saja tujuan dan manfaatnya? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Pengertian Personal Selling
Jadi, arti sebenarnya dari personal selling adalah aktivitas penjualan secara langsung, dengan cara bertatap muka antara penjual dan calon pembeli. Di dalam proses ini, terjadi komunikasi dua arah antara penjual dengan konsumen yang menjadi target tersebut.
Tindakan yang dilakukan oleh penjual tersebut merupakan bagian dari aktivitas promosi dan bersifat persuasif kepada calon pembeli. Biasanya, hal-hal yang dilakukan oleh penjual meliputi poin-poin di bawah ini.
- Memberikan penjelasan detail terkait produk, seperti tentang fitur, manfaat, dan keunggulan.
- Melakukan tanya jawab dengan tujuan menangkap dan memahami kebutuhan serta keinginan calon pembeli.
- Mencoba membangun hubungan yang baik dan kepercayaan melalui kedekatan emosional dengan calon pembeli.
- Membujuk calon pembeli untuk melakukan transaksi.
Tipe-Tipe Personal Selling
Adapun personal selling sendiri terbagi menjadi beberapa jenis berbeda, tergantung pada ruang lingkup implementasinya, sebagai berikut.
- Field selling atau penjualan lapangan, di mana penjual akan mendatangi langsung pembeli ke rumah, kantor, tempat usaha, dan lainnya. Contoh, produsen tepung menawarkan produknya ke pabrik roti, toko bakery, kafe, dan lainnya yang memiliki kebutuhan pasokan tepung.
- Retail selling alias penjualan toko, di mana penjual dan pembeli bertransaksi di toko milik penjual. Calon konsumen yang datang langsung ke tempat usaha penjual, di mana kemudian pemilik usaha akan menyakinkan pembeli untuk bertransaksi atau merekomendasikan beberapa produk.
- Executive selling adalah penjualan antar eksekutif dalam bisnis, di mana biasanya antar pemilik perusahaan yang menjalin kerja sama. Contoh, perusahaan kontraktor dengan pihak pengembang properti.
Baca juga: Pengertian Personal Branding, Manfaat, dan Cara Membangunnya
Pendekatan Personal Selling
Jika sebelumnya adalah aneka ragam penjualan langsung alias personal, berikutnya jenis pendekatan yang dilakukan dalam proses tersebut. Apa saja?
Pendekatan Berorientasi Penjualan (Sales-Oriented Approach)
Tipe pertama adalah sales oriented approach alias pendekatan dengan fokus tercapainya target penjualan. Biasanya, diterapkan penjual untuk membujuk pembeli melakukan transaksi terhadap produk atau layanan jasa yang baru launching, sehingga ada target yang perlu dicapai untuk menilai keberhasilan atau kegagalannya.
Pendekatan Berorientasi Pelanggan (Customer-Oriented Approach)
Berikutnya adalah personal selling dengan pendekatan yang berorientasi pada pelanggan. Biasanya, diterapkan pada produk-produk yang sudah lama beredar di pasaran dan penjualannya stabil. Jadi, penjual membangun komunikasi dengan pembeli sebagai konsultan atas produk atau jasa yang cocok untuk konsumen tersebut.
Hal ini merupakan langkah penting untuk membangun kedekatan emosional dengan konsumen. Sebab, melalui layanan konsultasi gratis yang diberikan, mereka akan merasa lebih dihargai. Dari situ, muncul loyalitas yang membuat mereka enggan untuk berpindah pada kompetitor.
Tujuan Personal Selling
Apakah tindakan personal selling sangat penting, sehingga wajib untuk diterapkan oleh semua penjual? Jawabannya, iya. Anda bisa mempertimbangkan sendiri melalui tujuan dari penjualan langsung tersebut dilakukan berikut ini.
- Membangun awareness konsumen terhadap produk atau jasa, khususnya yang baru saja diluncurkan.
- Menganalisa kebutuhan dan selera konsumen dengan lebih akurat.
- Mendapatkan informasi statistik tentang selera pasar dan mencoba mempertahankan loyalitas konsumen.
- Mempersiapkan langkah selanjutnya, seperti pembuatan produk baru sesuai kebutuhan pasar hingga langkah promosi yang tepat.
Baca juga: Apa Itu Spin Selling? Ini Pengertian dan Tahapan Lengkapnya!
Proses Tahapan Personal Selling
Di dalam mempraktekkan metode penjualan langsung, Anda tidak bisa serta merta membujuk calon konsumen untuk bertransaksi. Ada tahapan yang harus Anda penuhi supaya hasilnya sesuai dengan harapan, seperti.
- Pertama adalah melakukan pencarian calon pembeli atau dikenal dengan prospecting. Buat kriteria target pasar yang sesuai terhadap produk atau jasa Anda.
- Berikutnya, melakukan pra-pendekatan (pre-approach) dengan mencari tahu serta mengumpulkan informasi terkait calon konsumen.
- Ketiga adalah melakukan pendekatan, bisa dengan berorientasi pada target penjualan ataupun kebutuhan konsumen. Sesuaikan langkah personal selling ini dengan data yang Anda peroleh dari riset tentang calon pembeli tersebut.
- Selanjutnya, lakukan presentasi terkait produk atau jasa. Upayakan menunjukkan keunggulan-keunggulan, namun tidak terkesan berlebihan, apalagi memaksa. Sebab, jika Anda menimbulkan kesan demikian, target konsumen Anda justru merasa enggan.
- Jika sudah selesai presentasi, ajak calon pembeli untuk berdiskusi dan jawab atau tangani, apabila ada pertanyaan maupun keberatan.
- Terakhir, melakukan transaksi dan memberikan jaminan after sales yang baik pada konsumen. Seperti promo diskon untuk transaksi berikutnya atau mengganti item yang sekiranya bermasalah.
Anda harus melakukan semua langkah di atas secara berurutan, tidak membaliknya, apalagi menghilangkan salah satu. Sebab, hal itu akan menjadikan hasilnya sia-sia. Calon konsumen mungkin akan lebih sulit untuk dibujuk akibat timbul rasa tidak dihargai.
Manfaat Personal Selling
Selain tujuan, faktanya personal selling juga memiliki banyak manfaat, bila Anda berhasil mempraktekkannya dalam bisnis. Apa saja?
Membantu Mengembangkan Bisnis
Manfaat pertama adalah membantu bisnis Anda lebih berkembang, apalagi dengan dukungan langsung dari konsumen. Direct selling semacam ini memang cenderung lebih cepat bagi penjual menyelesaikan transaksi dengan pembeli, sehingga margin keuntungan tentu semakin bertambah. Otomatis, skala bisnis bisa mengalami peningkatan.
Mempermudah Pengambilan Keputusan
Metode ini juga akan memudahkan Anda dalam pengambilan keputusan terkait bisnis yang dijalankan. Anda bisa mendapatkan feedback yang akurat dari konsumen, melakukan pengumpulan data, menganalisa berbagai kemungkinan, lantas mengambil keputusan untuk langkah selanjutnya pada produk atau merek.
Mengalahkan Kompetitor
Manfaat lain yang tidak kalah penting melalui tindakan penjualan langsung ini, yakni Anda memiliki potensi besar mengalahkan kompetitor. Apalagi jika berhasil membangun keterikatan emosional dengan konsumen, maka dipastikan mereka tidak akan pernah berpindah pada produk atau jasa dari pesaing.
Berbeda dengan yang tidak berupaya membangun kedekatan emosional dengan pasar. Produk atau layanannya akan dengan mudah ditinggalkan. Apalagi konsumen biasanya bersifat ‘mencoba’ dan jika tidak merasa puas, mereka dengan mudah berpaling pada merek lain. Anda tentu tidak menginginkannya, bukan?
Baca juga: Personal Selling dalam Upaya Peningkatan Potensi Bisnis dan Usaha
Personal Selling, Praktek Penting dalam Bisnis
Tidak berlebihan bukan menyebut personal selling memiliki peranan penting dalam perkembangan bisnis Anda? Dengan mempraktekkannya secara benar, Anda bisa memenangkan hati calon konsumen hingga menjadi pelanggan tetap dan enggan untuk berpindah pada produk atau jasa lainnya. Yuk, jangan tunda lagi!