Pernah mendengar istilah tentang konsep lean management? Konsep ini kerap diterapkan dalam dunia bisnis dan memberikan banyak manfaat terhadap proses produksi.
Banyak yang menerapkan manajemen lean demi mengoptimalkan aktivitas perusahaan dalam menggunakan waktu dan biaya. Lalu seperti apa implementasi metode lean? Berikut pembahasan selengkapnya.
Pengertian Lean Management
Sebuah metode yang terinspirasi dari sistem produksi Toyota. Metode yang diterapkan perusahaan agar bisa meningkatkan kualitas produksi melalui peningkatan value-nya. Metode tersebut menjadi pilihan karena dianggap mampu mengurangi adanya pemborosan.
Melalui penerapan metode tersebut, perusahaan berharap bisa mengurangi pemborosan yang kerap terjadi. Pemborosan bukan hanya berkaitan dengan anggaran melainkan bisa jadi dari sisi waktu serta sumber daya yang tersedia.
Metode lean juga berfokus untuk meluangkan waktu sebaik mungkin sehingga kualitas produk tetap terjaga. Dalam mengaplikasikannya, metode lean harus mendapatkan dukungan penuh dari dimensi manajerial sehingga karyawan selalu bisa memberikan yang terbaik.
Tujuan Lean Management
Tujuan menerapkan metode lean yaitu mampu mencapai beberapa hal seperti berikut.
1. Meningkatkan Kualitas Produk
Seperti penjelasan sebelumnya, lean menjadi metode yang lebih berfokus di dalam meningkatkan produk. Perusahaan berharap metode tersebut membuatnya meluangkan waktu untuk meningkatkan fokusnya terhadap kualitas produknya.
2. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Ketika perusahaan mampu menghasilkan produk berkualitas, secara otomatis para pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi. Kemudian, semakin banyaknya customer atau pelanggan merasa puas, akan semakin baik untuk perusahaan di dalam menjalankan bisnisnya.
3. Menghemat Biaya
Menerapkan metode lean juga membantu perusahaan untuk lebih menghemat biaya produksi. Perusahaan akan mampu menyusun anggaran secara sehat dan hanya akan mengeluarkan dana sesuai kebutuhannya.
4. Mencapai Keuntungan Tinggi
Tujuan selanjutnya dari penerapan manajemen lean yaitu agar bisa mencapai keuntungan yang tinggi. Saat kepuasan pelanggan terhadap produk perusahaan meningkat, sudah tentu potensi keuntungan yang besar akan sangat terbuka lebar.
Baca juga: Fungsi Struktur Organisasi Perusahaan dan Ragam Jenisnya
Manfaat Lean Management
Dengan mengurangi berbagai kegiatan yang tidak dibutuhkan perusahaan, efisiensi kerja menjadi lebih baik. Perusahaan bisa memperoleh beberapa manfaat saat bisa mengaplikasikan metode lean secara tepat.
1. Perusahaan Lebih Fokus
Metode lean efektif di dalam mengurangi kegiatan yang berpotensi menyebabkan pemborosan. Para karyawan menjadi lebih fokus terhadap aktivitas yang hanya akan mendatangkan value secara lebih baik.
2. Meningkatkan Produktivitas & Efisiensi
Ketika para karyawan lebih berfokus untuk bisa memberikan value, mereka menjadi lebih produktif serta efisien. Ini karena para karyawan tersebut tidak merasa terganggu oleh tugas serta pekerjaan tidak jelas atau bahkan di luar tupoksinya sebagai karyawan.
3. Pull System atau Proses Lebih Cepat
Manfaat berikutnya adalah bisa menerapkan sistem tarik atau pull system. Artinya, perusahaan mampu memproduksi barang maupun jasa dengan jumlah sesuai kebutuhan para pelanggannya.
Jadi ketika para pelanggan memerlukan produk maupun jasa tersebut, mereka bisa langsung memperolehnya dalam waktu cepat karena stok sudah tersedia. Pull system ini bertujuan agar dapat mengatasi penumpukan terkait sumber daya yang tak dibutuhkan. Alhasil, biaya perawatan pun akan mampu dikurangi.
4. Penggunaan Sumber Daya Secara Efektif
Ketika perusahaan mampu menjalankan aktivitas produksinya sesuai permintaan aktual, maka perusahaan tersebut hanya menggunakan sumber daya berdasarkan kebutuhannya. Artinya, Anda hanya akan melihat bagaimana perusahaan menjalankan aktivitas produksinya secara lebih efektif dan fleksibel.
Perusahaan juga dapat merespons kebutuhan para konsumen secara lebih cepat dan tepat. Jadi menerapkan metode lean memungkinkan perusahaan menerapkan sistem produksi secara lebih stabil.
Prinsip Lean Management
Prinsip lean menjadi fondasi yang penting untuk Anda pahami. Setidaknya terdapat beberapa prinsip dalam menerapkan metode lean yaitu:
Berfokus terhadap Value
Prinsip yang pertama berfokus terhadap apa yang menjadi kebutuhan pelanggan. Perusahaan akan menyediakan produk maupun layanan sesuai kebutuhan pelanggan serta memberi value yang diinginkan mereka.
Mampu Menciptakan Value Stream Terhadap Setiap Produk
Prinsip ini lebih berfokus bagaimana perusahaan menjalankan prosesnya mulai hulu sampai hilir. Value stream bertujuan agar efisiensi meningkat serta menghilangkan pemborosan yang biasanya terjadi saat proses produksi.
Menerapkan Flow Berkelanjutan
Prinsip aliran nilai lancar atau flow berfokus untuk memastikan produk maupun layanan mampu mengalir secara lancar mulai awal sampai akhir. Ini merupakan prinsip yang bertujuan agar bisa menghilangkan hambatan serta mencegah agar tidak terjadi penumpukan di dalam proses produksi.
Menerapkan Sistem Produksi Pull
Lean management juga mempunyai prinsip berupa produksi yang bisa dihentikan. Prinsip yang berfokus terhadap produksi hanya saat diperlukan serta menyesuaikan permintaan para pelanggan. Tujuan menerapkannya agar bisa menghindari stok barang berlebih serta mampu mengurangi biaya produksi secara tepat.
Improvisasi & Pengembangan
Prinsip ini berfokus terhadap usaha yang dilakukan terus-menerus sehingga bisa mencapai kesempurnaan. Prinsip ini juga berhasil mengurangi kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan saat produksi.
Baca juga: Stakeholder: Pengertian, Tugas, dan Jenis-Jenisnya
Langkah Menerapkan Lean Management
Menerapkan metode lean harus dengan perencanaan dan persiapan yang matang sehingga hasilnya sesuai keinginan. Beberapa tahapan dalam mengimplementasikannya yaitu:
1. Persiapan Sebelum Implementasi
Sebelum Anda menerapkan metode lean, pastikan perusahaan telah menyiapkan segala hal secara matang. Ini termasuk tim yang nanti akan bertugas untuk mengimplementasikan metode tersebut.
Selain itu, perusahaan juga perlu menyusun rencana tindakan dan membangun pemahaman serta kesadaran terkait metode lean terhadap seluruh karyawan.
2. Identifikasi Pemborosan atau Waste
Setelah persiapan selesai, perusahaan mulai mengidentifikasi pemborosan yang berpotensi terjadi saat proses produksi. Tujuannya agar bisa menghilangkan semua hal yang dianggap merugikan perusahaan.
3. Merancang Alur Efektif
Tahap berikutnya yaitu menyusun alur kerja efektif dan efisien. Perusahaan perlu merekayasa ulang agar lebih sempurna, serta mudah dipahami semua karyawan.
4. Menerapkan Sistem JIT (Just in Time)
JIT menjadi kunci keberhasilan dalam implementasi lean management. Perusahaan bisa menghindari penggunaan inventaris maupun bahan baku berlebih sehingga pemborosan dapat dihindari.
5. Penerapan Sistem Kanban
Sistem untuk mengatur seperti apa aliran produksi secara efektif dan efisien. Tujuannya agar perusahaan bisa mengoptimalkan proses produksi serta mengurangi waktu siklus produksi.
6. Implementasi Continuous Improvement
Prinsip berikutnya adalah continuous improvement. Peningkatan berkelanjutan terhadap proses produksi sehingga mampu mencapai hasil sesuai target.
7. Evaluasi Hasil
Langkah terakhir yaitu melakukan evaluasi. Tujuannya agar perusahaan tahu sejauh mana keberhasilannya dalam menerapkan metode lean.
Baca juga: Memahami Manajemen SDM, Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya
Tantangan dalam Lean Management
Beberapa tantangan yang kemungkinan Anda alami saat menerapkan manajemen lean antara lain:
- Kurangnya pemahaman serta komitmen
- Kualitas SDM yang terbatas
- Budaya organisasi tidak mendukung implementasi metode lean
- Kesulitan saat mengukur serta mengevaluasi keberhasilan dari implementasi lean management
Sudah Paham tentang Lean Management?
Jadi, metode lean memberikan peran yang sangat penting agar perusahaan mampu memproduksi secara efektif dan efisien. Menerapkan metode tersebut juga memungkinkan tingkat kepercayaan konsumen meningkat sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan berpotensi semakin tinggi.