Di dunia bisnis ada istilah yang disebut payback period, sangat berhubungan dengan balik modal. Jika ingin berinvestasi, payback period adalah salah satu yang juga menjadi perhatian utama.
Oleh karena itu, perlu dipahami apa sebenarnya sistem balik modal tersebut. Sehingga nantinya saat akan memulai bisnis atau berinvestasi, bisa diketahui mana pilihan bisnis yang tepat untuk dikembangkan dan diberikan modal maksimal.
Apa Itu Payback Period?
Hal pertama yang perlu diketahui adalah pengertian dari payback period itu sendiri. penjelasan Dian Wijayanti (2012), disebutkan sebagai jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya modal yang sudah diinvestasikan pada sebuah bisnis.
Bisa juga disebutkan sebagai periode untuk membuat semua biaya bisnis yang sudah dikeluarkan, dapat kembali kepada pemilik dana secara keseluruhan.
Fungsi dari Payback Period
Ketika nilai waktu pengembalian modal sudah didapat, maka nantinya akan sangat berguna untuk menentukan berbagai hal. Diantaranya adalah:
- Ketika akan melakukan investasi, seorang investor bisa memilih mana proyek dan bisnis yang akan diberikan modal. Biasanya akan dilihat mana bisnis yang payback period nya cepat, disitulah investasi akan dikucurkan sesuai kebutuhan bisnis dan kemampuan investor
- Memberikan gambaran, kapankah sebuah bisnis dapat meraup untung. Dengan acuan tersebut, maka nantinya bisa dipersiapkan langkah-langkah tepat terkait pencapaian target bisnis.
- Membantu meminimalisir resiko investasi untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Contohnya ketika sebuah proyek memiliki payback period selama enam bulan, maka investor bisa mengidentifikasi apa saja resiko bisnis selama enam bulan tersebut.
Plus Minus Payback Period
Meskipun banyak digunakan oleh pebisnis, untuk dijadikan tolak ukur bisnis dan kesuksesan sebuah usaha. Tetap saja, payback period adalah instrumen atau metode yang memiliki nilai plus dan minus. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Nilai Plus
- Termasuk salah satu metode dan instrumen informasi bisnis dan investasi, yang mudah digunakan untuk menentukan pilihan bisnis maupun investasi
- Bisa menjadi salah satu instrumen pemberi informasi penting, yang berkaitan dengan break even point bisnis Anda. Dengan asumsi yaitu, semakin singkat sebuah payback period maka akan semakin singkat pula durasi resiko buruk sebuah bisnis bisa terjadi.
- Jika Anda memiliki dua pilihan instrumen investasi, maka dengan mengetahui adanya jangka waktu balik modal. Bisa membantu menilai resiko dan rate of return, dari kedua instrumen.
Jadi, Anda akan lebih mudah mencari mana yang akan lebih menguntungkan.
- Merupakan salah satu metode yang bisa dipakai oleh siapa saja baik pebisnis pemula, profesional, investor, dan siapapun di dunia bisnis sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Nilai Minus
- Hanya fokus pada pengembalian modal, sehingga mengabaikan beberapa hal penting terkait keuangan dan investasi.
Diantaranya nilai waktu dari uang atau time value of money, likuiditas, berapa keuntungan yang bisa diperoleh, dan beberapa unsur lainnya. Dampaknya, Anda harus menggunakan beberapa metode lain sebagai penunjang.
- Metode atau instrumen ini juga tidak memberikan detail perbedaan antara berbagai proyek investasi, hanya fokus pada jangka waktu pengembalian dana. Padahal, jenis proyek juga merupakan salah satu hal penting sebagai tolak ukur dan pertimbangan.
Bagaimana Cara Menentukan Payback Period?
Untuk mengukur berapa angka payback period adalah, hal penting juga untuk tahu bagaimana cara untuk mendapatkan angka tersebut. Ternyata ada rumus standarnya yang bisa Anda gunakan yaitu:
PP=InvestasiLaba sesudah pajak dikeluarkan+depresiasi
Makna dari rumus ini adalah besarnya kas untuk sebuah investasi memiliki angka yang sama pada setiap periode investasi. Bisa juga diasumsikan bahwa arus kas adalah tetap untuk setiap periode tahun anggaran.
Berikut ini, adalah contoh cara menghitung payback period pada sebuah kondisi bisnis.
- PT JNE mengajukan usulan investasi dengan jumlah Rp500 juta kepada calon investor. Target penerimaan dari dana investasi tersebut setiap tahun adalah Rp50 juta.
Alasannya karena akan menyediakan beberapa layanan terbaik seperti packing kayu JNE, di sejumlah cabang baru. Nilai payback period nya adalah:
Rp.500.000.000/Rp.50.000.000 =10
Artinya, dana investasi yang diusulkan baru akan kembali 100 persen setelah 10 tahun terhitung dana diberikan.
- PT Protocol akan membeli eskavator, untuk penunjang kegiatan bisnis konstruksi dengan harga Rp150.000.000. Diperkirakan, keuntungan yang akan didapat dengan pembelian kendaraan tersebut adalah Rp50.000.000. Berapakah payback period?
Jawab:
Diketahui:
Nilai Investasi = Rp150.000.000
Kas Masuk yang akan diperoleh = Rp50.000
Payback Period adalah = Nilai Investasi/Kas Bersih yang akan masuk
= 150.000.000/50.000.000
= 3
Jadi, bisa disimpulkan bahwa payback period dari investasi kendaraan tersebut 3 tahun.
Tolok Ukur Investasi yang Menguntungkan Berdasarkan Payback Period
Kalau mau memberikan investasi pada proyek atau sebuah bisnis yang tepat, maka jika Anda berpatokan pada payback period ada beberapa tolak ukur yang perlu diperhatikan yaitu:
- Jadi Atau Tidaknya Investasi
Ketika Anda sudah mengetahui payback period, akan menentukan apakah sebuah bisnis tetap bisa diberikan dana investasi atau dibatalkan.
Jika pengembalian modal cukup cepat dan masih bisa diakomodir oleh perusahaan Anda, maka proyek tentu Anda dapat menjadi investornya.
- Mana Proyek yang Tepat Diberi Suntikan Dana
Ketika ada pilihan dua atau tiga proyek yang butuh dana investasi, maka payback period tercepat akan menjadi pemenangnya. Apalagi kalau ditunjang dengan beberapa instrumen seperti, cash flow lancar dan break event point yang masuk akal.
- Mana Proyek yang Bisa Memberikan Untung Lebih Cepat
Anda juga bisa mencari tahu, ketika payback period didapat, mana proyek yang bisa memberikan keuntungan lebih banyak dari yang lain.
Dengan pemahaman yang maksimal tentang payback period adalah salah satu langkah tepat, untuk menentukan langkah investasi dan bisnis selanjutnya untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Leave a Reply