Banyak pelaku UMKM terkejut ketika menemukan perbedaan ongkir untuk barang dengan berat sama bisa berbeda cukup jauh. Hal ini sering menimbulkan kebingungan, bahkan bisa mengurangi margin keuntungan bisnis dan kehilangan kepercayaan pelanggan.
Padahal, ada alasan logis di balik perbedaan ongkos kirim tersebut. Dengan memahami cara kerja perhitungan ongkir, Anda bisa mengelola biaya pengiriman lebih baik, menghindari kerugian, dan menjaga kepuasan konsumen.
Key Takeaways
- Perbedaan ongkir disebabkan oleh perhitungan berat aktual vs volumetrik, zona tujuan, dan kebijakan tarif tiap kurir.
- Perbedaan tarif kurir muncul karena perbedaan jaringan, operasional, dan strategi bisnis antar ekspedisi.
- Strategi menghemat ongkir bisa dilakukan dengan memahami perhitungan volumetrik, menggunakan kemasan efisien, dan membandingkan tarif antar kurir.
Penyebab Perbedaan Ongkir
Sebelum menyalahkan ekspedisi karena tarif terasa tidak konsisten, penting bagi Anda untuk memahami faktor-faktor teknis yang memengaruhi ongkos kirim. Setidaknya ada beberapa hal utama yang membuat ongkir berbeda meskipun berat barang sama. Berikut ini penjelasannya.
1. Perbedaan Berat Aktual vs Volumetrik
Kurir tidak selalu menggunakan berat timbangan dalam menghitung ongkir. Barang dengan ukuran besar tapi ringan biasanya dihitung menggunakan ongkir volumetrik.
Perhitungan ini mengacu pada dimensi paket (panjang × lebar × tinggi ÷ angka pembagi). Akibatnya, ongkos kirim barang ringan tapi besar bisa lebih mahal daripada barang kecil namun padat.
2. Perbedaan Tarif Antar Kurir
Setiap kurir punya sistem tarif sendiri. Faktor seperti jaringan distribusi, kapasitas armada, hingga strategi harga membuat biaya pengiriman berbeda. Ada kurir yang lebih murah di dalam kota, sementara yang lain lebih kompetitif di jalur antar pulau.
3. Zona Wilayah Tujuan
Perbedaan ongkir juga dipengaruhi oleh jarak dan tingkat jangkauan wilayah tujuan. Pengiriman ke pusat kota cenderung lebih murah, sementara pengiriman ke daerah pelosok biasanya lebih mahal karena terdapat tambahan biaya distribusi.
4. Ongkir Dimensi vs Berat
Ada kurir yang lebih sering menggunakan berat aktual, ada pula yang lebih ketat dengan volumetrik. Perbedaan metode ini membuat ongkos kirim untuk barang yang sama bisa berbeda antar kurir.
5. Asuransi dan Perlindungan Tambahan
Jika barang bernilai tinggi memiliki asuransi, maka biaya pengiriman akan bertambah. Layanan tambahan ini memberi keamanan lebih, tetapi juga memengaruhi total ongkos kirim.
6. Persyaratan Khusus Barang
Barang berbahaya, mudah rusak, atau yang memerlukan pendingin terkena ongkos kirim lebih tinggi karena membutuhkan perawatan khusus.
Bagaimana Perhitungan Biaya Ongkir?
Pada dasarnya, sebagian besar ekspedisi menggunakan dua metode utama dalam menentukan ongkos kirim. Berikut ini penjelasannya.
1. Berat Aktual vs Berat Volumetrik
Berat aktual adalah angka yang timbangan tunjukkan dalam satuan kilogram. Sementara itu, berat volumetrik mengacu pada dimensi paket menggunakan rumus tertentu: panjang × lebar × tinggi ÷ angka pembagi (umumnya 6000 atau 4000, tergantung kebijakan ekspedisi).
Jika hasil perhitungan volumetrik lebih besar daripada berat aktual, maka ongkos kirim akan terhitung berdasarkan volumetrik. Hal ini yang sering membuat biaya pengiriman melonjak untuk paket berukuran besar namun ringan.
2. Zona dan Rute Pengiriman
Selain berat, ongkos kirim juga ditentukan oleh jarak dan jalur distribusi. Setiap ekspedisi membagi wilayah ke dalam zona tertentu. Semakin jauh atau sulit dijangkau tujuan pengiriman, semakin tinggi ongkos kirim yang dikenakan.
Ada ekspedisi yang menerapkan tarif tetap untuk zona tertentu, ada juga yang menyesuaikan biaya sesuai kondisi di lapangan. Adapun salah satu cara untuk menghemat biaya pengiriman adalah menggunakan kemasan yang lebih efisien agar berat volumetrik tidak jauh berbeda dengan berat aktual.
Tips Menghemat Biaya Ongkir
Perbedaan ongkir memang tidak bisa dihindari, tetapi ada cara cerdas untuk mengelolanya. Dengan langkah sederhana berikut, Anda bisa menekan biaya pengiriman tanpa mengurangi kualitas layanan kepada pelanggan.
1. Pilih Layanan Reguler Jika Tidak Mendesak
Pengiriman ekspres memang lebih cepat, tetapi tarifnya juga lebih tinggi karena mendapat prioritas. Jika barang tidak harus sampai segera, gunakan layanan reguler agar lebih hemat.
2. Bandingkan Tarif dari Berbagai Ekspedisi
Setiap kurir memiliki harga yang berbeda. Manfaatkan kalkulator ongkir atau platform pembanding tarif untuk menemukan opsi terbaik.
3. Gunakan Kemasan yang Pas
Hindari memakai kotak yang terlalu besar. Kemasan yang sesuai ukuran barang bisa mencegah ongkos kirim membengkak karena hitungan volumetrik.
4. Manfaatkan Promo Ongkir
Marketplace dan e-commerce sering menawarkan subsidi atau diskon ongkir. Promo ini bisa jadi cara praktis untuk memangkas biaya kirim.
5. Gabungkan Pengiriman dalam Jumlah Besar
Apabila memungkinkan, Anda bisa menggabungkan beberapa barang dalam satu paket. Cara ini biasanya lebih murah daripada mengirim barang satu per satu.
Biteship: Solusi Cerdas Perbandingan Ongkir untuk UMKM
Perbedaan ongkir sangat dipengaruhi oleh perhitungan berat aktual vs volumetrik, zona tujuan, dan kebijakan tarif tiap kurir. Mengatur biaya pengiriman secara manual bisa memakan waktu dan rawan salah hitung.
Namun, dengan Biteship, Anda bisa menampilkan perbandingan ongkos kirim dari berbagai kurir secara real-time di toko online Anda. Layanan API Biteship mendukung banyak layanan, mulai dari same day, instan, reguler, hingga ekspedisi antar pulau, lengkap dengan estimasi waktu dan biaya.
Keunggulannya, sistem Biteship sudah memperhitungkan berat aktual, volumetrik, dan zona tujuan, sehingga hasil ongkir lebih akurat. Hal ini membantu UMKM menjaga transparansi biaya, mengurangi risiko komplain, dan memastikan pelanggan tetap puas. Jika Anda ingin menghitung ongkos kirim dengan mudah tanpa perlu membuka banyak situs ekspedisi, biteship adalah pilihan yang tepat.


