Semakin banyak restoran kini mulai merambah penjualan online. Pelanggan bukan hanya datang ke outlet, namun kini juga mengandalkan delivery order makanan untuk menikmati menu favorit mereka di rumah atau kantor.
Di balik meningkatnya permintaan, terdapat tantangan besar: memastikan pesanan diproses cepat, dikirim dengan rapi, dan tiba tepat waktu.
Tanpa alur pengiriman yang baik, delivery bisa menjadi sumber komplain. Mulai dari pesanan dingin, makanan tumpah, hingga salah kirim.
Untuk membantu restoran yang baru memulai layanan online, berikut adalah beberapa solusi delivery order makanan yang bisa meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan.
Table of contents
- 1 1. Gunakan Sistem POS yang Terhubung ke Sistem Delivery
- 2 2. Pilih Kurir Instan untuk Menjaga Kualitas Makanan
- 3 3. Buat SOP Pengemasan Khusus Delivery
- 4 4. Integrasi Order Online dengan API Pengiriman
- 5 5. Kelola Prioritas Pesanan di Jam Sibuk
- 6 6. Berikan Tracking Real-Time kepada Pelanggan
- 7 7. Layanan Pelanggan yang Proaktif
- 8 Kesimpulan
1. Gunakan Sistem POS yang Terhubung ke Sistem Delivery
Tahap awal dalam membangun layanan delivery order makanan yang rapi adalah memastikan sistem pencatatan pesanan berjalan otomatis.
Restoran yang masih mengandalkan pencatatan manual berpotensi mengalami kesalahan, keterlambatan, hingga kehilangan pesanan.
Salah satu POS yang bisa membantu bisnis restoran menjalankan sistem delivery order makanan adalah ESB Order. Dengan demikian, sistem POS yang sudah terintegrasi, akan membantu restoran:
- Pesanan dari website atau aplikasi langsung muncul di dapur
- Tidak ada input ulang
- Order lebih cepat diproses
- Kurir dapat mengambil pesanan lebih tepat waktu.
2. Pilih Kurir Instan untuk Menjaga Kualitas Makanan
Tidak semua jenis makanan cocok dikirim dengan metode yang sama. Memilih kurir yang tepat merupakan bagian penting dari keberhasilan delivery.
Berikut beberapa opsi kurir yang dapat disesuaikan:
- Kurir instan → cocok untuk makanan yang harus dinikmati panas
- Same-day → untuk paket non-perishables, hampers, frozen food ringan
- Motor delivery → lebih cepat & efisien untuk area perkotaan
- Car delivery → untuk paket besar seperti family set, catering, atau bingkisan.
Semua harus ada dalam satu dashboard agar jauh lebih praktis untuk operasional.
3. Buat SOP Pengemasan Khusus Delivery
Pengemasan adalah salah satu penentu kualitas saat makanan tiba di tangan pelanggan.
Tanpa SOP yang jelas, risiko makanan tumpah, rusak, atau berubah rasa akan semakin tinggi.
Berikut beberapa standar pengemasan yang disarankan:
- Gunakan food grade box & paper bowl yang tahan panas
- Tambahkan sekat agar makanan tidak tercampur
- Segel rapat untuk mencegah tumpah
- Tambahkan label pesanan (nama, catatan, nomor order)
- Gunakan stiker fragile untuk soup atau minuman
- Siapkan thermal bag untuk makanan sensitif suhu.
Dengan SOP pengemasan yang konsisten akan mengurangi potensi komplain pelanggan dan meningkatkan kepercayaan terhadap brand.
4. Integrasi Order Online dengan API Pengiriman
Untuk restoran yang menangani puluhan hingga ratusan pesanan setiap hari, integrasi API sangat membantu dalam mempercepat proses pengiriman.
Integrasi ini memungkinkan data pesanan dikirim langsung ke sistem kurir tanpa proses manual.
Manfaat integrasi API:
- Order online langsung diteruskan ke kurir
- Dapur tahu waktu pickup
- Pelanggan dapat link tracking real-time
- Admin tidak perlu chat driver satu per satu
- Restoran bisa memantau estimasi waktu antar.
Jika restoran sudah menggunakan ESB Order sebagai website pemesanan, API pengiriman seperti Biteship bisa membuat proses delivery menjadi otomatis dari awal hingga akhir.
Hal ini sangat membantu terutama saat order harian sudah mencapai puluhan hingga ratusan.
5. Kelola Prioritas Pesanan di Jam Sibuk
Jam makan siang dan makan malam adalah momen paling sibuk dalam delivery makanan.
Untuk menghindari bottleneck:
- Tandai pesanan urgent
- Pisahkan antrean dine-in vs delivery
- Gunakan kitchen display system (KDS)
- Pastikan kurir dipanggil hanya ketika pesanan hampir selesai
- Buat time window untuk pickup agar kurir tidak menunggu terlalu lama.
Menggunakan POS yang sudah memiliki fitur routing pesanan dan integrasi KDS akan sangat membantu staf dapur memprioritaskan pekerjaan secara otomatis.
Jika Anda juga melayani self-pickup, pastikan alur pengambilan pesanan tertata agar tidak bertabrakan dengan kurir delivery. Anda dapat membaca panduan lengkapnya di artikel berikut: Mengenal Manfaat Self Pick Up untuk Order Makanan yang Cepat dan Praktis.
6. Berikan Tracking Real-Time kepada Pelanggan
Salah satu alasan delivery makanan sering menimbulkan komplain adalah kurangnya informasi perjalanan pesanan.
Tracking mampu mengatasi hal tersebut:
- Pelanggan tahu posisi kurir
- Estimasi waktu tiba jelas
- Restoran bisa memonitor proses antar tanpa harus chat driver
- Bila ada kendala, admin bisa proaktif memberi info.
7. Layanan Pelanggan yang Proaktif
Meskipun layanan delivery semakin otomatis, sentuhan manusia tetap penting. Komunikasi yang baik meningkatkan tingkat repeat order dan kepuasan pelanggan.
Beberapa cara restoran meningkatkan pelayanan:
- mengirim notifikasi otomatis ketika pesanan selesai disiapkan,
- memberi pembaruan jika kurir mengalami kendala,
- memanfaatkan WhatsApp Business untuk pertanyaan pelanggan,
- menyediakan QR code untuk feedback delivery.
Dengan pelayanan yang responsif, pelanggan akan merasa dihargai dan lebih yakin untuk melakukan pemesanan ulang.
Kesimpulan
Delivery order makanan telah menjadi bagian penting dari operasional restoran modern.
Agar layanan ini berjalan lancar, restoran perlu menggabungkan teknologi, SOP pengiriman, pemilihan kurir, dan komunikasi yang baik.
Dengan memanfaatkan sistem seperti Biteship untuk pengiriman dan layanan POS atau pemesanan online seperti ESB Order, restoran dapat membangun alur delivery yang cepat, aman, dan konsisten.
Alur pengiriman yang rapi bukan hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga memperkuat loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.
*) Artikel ini merupakan hasil kolaborasi antara Biteship dan ESB.




