Pre-order adalah sistem penjualan barang yang mudah dijalankan. Pahami keunggulan dan kekurangannya. Maksimalkan penjualan dengan beberapa tips berikut.
Pre-order adalah sistem penjualan barang di mana barang tersebut belum tersedia dan pelanggan harus menunggu barang tersebut selesai diproduksi. Sistem ini banyak dilakukan oleh penjual online karena modal yang diperlukan tidak banyak dan cara kerjanya pun cukup sederhana.
Untuk membeli barang pre-order, pelanggan harus membayar DP atau pelunasan di muka. Hal ini bertujuan untuk menghindari cancel atau batal pembelian saat barang tersebut dalam masa produksi.
Cara Kerja Sistem Penjualan Pre-Order
Ada berbagai cara kerja penjualan barang pre-order. Hal tersebut tergantung pada kebijakan toko atau penjualnya. Beberapa contoh cara kerja sistem penjualan barang pre-order adalah sebagai berikut:
- Pre-Order Barang yang Diproduksi Oleh Penjual
Penjual mengunggah foto barang pre-order di website atau marketplace dengan rincian nama barang, harga, dan lama waktu produksi misalnya 2 minggu. Lalu jika ada pembeli yang tertarik membeli barang tersebut, maka pembeli harus menyelesaikan pembayaran.
Setelah pembayaran selesai dilakukan, penjual mulai memproduksi barangnya. Saat proses produksi selesai, barang siap dikirim ke alamat pembeli.
- Pre-Order Barang yang Dibeli Penjual dari Luar Negeri
Untuk barang pre-order dari luar negeri biasanya penjual akan memberi batas waktu pemesanan. Misalnya waktu pemesanan dibuka pada tanggal 1 sampai 10, maka setelah tanggal 10 pre-order sudah ditutup.
Untuk pembayarannya tergantung pada kebijakan penjual. Ada penjual yang mengizinkan pelanggan untuk membayar 50% dulu dan ada penjual yang menginginkan pembayaran penuh. Selanjutnya penjual akan membeli barang sejumlah yang telah dipesan oleh pembeli.
Saat barang sudah tersedia, barang tersebut akan dikirim ke alamat pembeli yang sudah membayar penuh di awal. Bagi pembeli yang baru membayar 50% harus melunasinya agar barang segera dikirim.
Keunggulan Sistem Penjualan Pre-Order
Sistem penjualan pre-order sudah dilakukan oleh banyak penjual online yang ada di Indonesia karena memiliki berbagai keunggulan sebagai berikut:
- Keunggulan pertama sistem penjualan barang pre-order adalah barang pasti laku 100% tanpa harus ada barang sisa.
- Tidak ada stok barang sisa yang menumpuk di gudang.
- Bisa meminimalisir risiko kerugian seperti barang yang tidak laku karena barang yang akan diproduksi atau harus disediakan sudah sesuai dengan jumlah yang dibeli oleh pelanggan.
- Modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar sebab penjual sudah mendapatkan pembayaran dari pembeli di awal yang bisa digunakan untuk biaya produksi barang.
- Pembeli bisa memesan produk custom atau sesuai yang diinginkannya.
Kekurangan Sistem Penjualan Barang Pre-Order
Selain memiliki banyak kelebihan, sistem penjualan barang secara pre-order juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diminimalkan oleh penjual, di antaranya:
- Terkadang pembeli merasa bosan untuk menunggu atau sudah tidak sabar menunggu barang tersebut sampai ke tangannya. Hal tersebut bisa menimbulkan perdebatan antara penjual dan pembeli apalagi jika masa produksinya terlambat.
- Lamanya proses produksi barang bisa membuat pembeli sudah tidak tertarik dengan barang tersebut. Ada beberapa pembeli yang sudah membayar 50% dari harga akhirnya membatalkan pesanan tersebut karena lamanya proses produksi.
- Saat penjualan barang pre-order tidak dijalankan dengan baik seperti keterlambatan produksi, maka akan berakibat pada buruknya citra bisnis penjual.
Tips Memaksimalkan Penjualan Barang Secara Pre-Order
Ada beberapa tips untuk memaksimalkan penjualan barang pre-order agar bisnis tersebut sukses, yakni:
- Pilih Produk Berkualitas
Perhatikan kualitas produk agar tidak mengecewakan pembeli yang sudah sabar menunggu. Produk yang memiliki kualitas baik membuat pembeli merasa puas dan ada kemungkinan pembeli melakukan repeat order.
Bagi Anda yang menjual barang pre-order preloved, pastikan kondisinya masih layak jual. Salah satu contoh barangnya buku. Perhatikan apakah halaman bukunya masih lengkap, layak dibaca, dan tidak sobek. Penting memahami preloved artinya sebelum berjualan.
- Pintar Memilih Vendor
Pilih vendor yang kredibel dan memiliki reputasi yang baik agar bisa diajak bekerjasama dengan baik. Lakukan beberapa analisa sebelum memutuskan untuk bekerjasama dengan salah satu vendor tertentu.
- Menentukan Target Pasar
Tentukan target pasar yang ingin Anda capai. Hal tersebut berguna bagi Anda untuk menyusun strategi penjualan. Sesuaikan target pasar dengan kemampuan yang Anda miliki supaya bisa berjalan dengan maksimal.
- Mengatur Jadwal Pre-Order
Anda bisa memaksimalkan jadwal pre-order agar bisnis tersebut berjalan secara efektif. Misalnya membuat jadwal pre-order di tanggal gajian karyawan. Di waktu-waktu gajian karyawan merupakan salah satu peluang bisnis yang bisa Anda manfaatkan.
- Memperhatikan Jumlah Pesanan
Perhatikan jumlah pesanan yang dipesan oleh pembeli. Jangan sampai jumlah barang yang diproduksi tidak sesuai atau kurang dari jumlah barang yang dipesan. Hal tersebut bisa membuat pembeli kecewa dan memberi review buruk pada toko Anda.
Catat setiap pesan khusus yang diinginkan oleh pembeli untuk menghindari kesalahan produksi.
- Ada Alur Pemesanan yang Jelas
Buatlah alur pemesanan barang pre-order secara jelas, misalnya berapa lama waktu produksi, jumlah minimal pemesanan barang, estimasi pengiriman, dan lain sebagainya untuk menghindari kesalah pahaman dengan pembeli.
- Sumber Daya yang Bisa Membantu
Tips terakhir agar sukses melakukan bisnis penjualan barang pre-order adalah memastikan sumber daya atau tenaga yang dibutuhkan sudah sesuai. Sebaiknya Anda memilih tim yang bisa diajak kerja sama.
Bangunlah sebuah tim yang solid mulai dari tim produksi, tim administrasi, dan tim yang lainnya untuk memaksimalkan bisnis yang sedang Anda jalankan.Apabila Anda tertarik menjalankan bisnis penjualan barang pre-order, sebaiknya pahami dengan baik beberapa tips yang sudah dijelaskan di atas. Kunci keberhasilan bisnis pre-order adalah bagaimana Anda bisa memaksimalkan kemampuan Anda untuk meminimalisir terjadinya risiko.