10 Cara Memilih Influencer untuk Bisnis

10 Cara Memilih Influencer untuk Bisnis

Angka penjualan sedang menurun atau Anda baru membuka bisnis baru dan ingin menarik banyak target pasar? Maka, melakukan teknik promosi dengan influencer bisa jadi pilihan. Teknik marketing ini sedang menjadi tren dan hasilnya terbukti efektif. Anda bisa pelajari dulu cara memilih influencer.

Sebab, memilih influencer tidak boleh asal, karena nantinya akan berpengaruh pada hasil promosi. Jika salah pilih, produk yang Anda promosikan bisa saja tidak laku atau Anda merasa tidak puas dengan cara promosi dari sang influencer yang mungkin belum berpengalaman. Cek dulu sederet tips di bawah ini.

Definisi Influencer

Sebelumnya, Anda perlu tahu dulu nih bahwa influencer tidak sama dengan artis atau selebriti. Istilah influencer mengarah pada individu yang dikenal banyak orang dan dapat memberikan pengaruh agar orang-orang melakukan suatu tindakan, misalnya ikut membeli dan memakai produk tertentu.

Bisa juga ikut menggunakan jasa dari suatu perusahaan tertentu, pergi ke restoran yang direkomendasikan oleh influencer, atau pergi ke tempat-tempat wisata. Jadi, influencer termasuk public figure, namun tidak bermain seni peran seperti pemain film, sinetron, atau juga penyanyi dan pemusik.

Cara Memilih Influencer

Setelah memiliki gambaran yang lebih jelas tentang seperti apa influencer, sekarang Anda bisa simak tips berikut agar bisa mendapat influencer yang tepat untuk bisnis Anda:

1.     Lakukan Riset

Jika belum memiliki gambaran tentang siapa saja influencer di Indonesia, maka Anda bisa menemukan daftar namanya dari internet, atau bisa juga meminta rekomendasi dari orang terpercaya.

Setelah memiliki daftar kandidat, lakukan dulu riset terhadap masing-masing nama kandidat, jadi jangan salah menghubungi untuk mengajak kerjasama. Anda perlu mencari tahu lebih lanjut mengenai profil dari masing-masing kandidat tadi.

2.     Lihat Followers

Popularitas dari masing-masing influencer bisa Anda lihat salah satunya dari jumlah followers media sosial, seperti Instagram, Twitter, atau YouTube. Semakin banyak jumlahnya, berarti semakin terkenal juga orang tersebut.

Namun sayangnya, hal ini juga cukup membingungkan karena kini sudah banyak jasa jual followers. Biasanya, followers seperti ini tidak aktif atau fiktif.

Jika Anda menggunakan influencer yang seperti ini, maka tidak akan berdampak banyak pada strategi marketing bisnis Anda. Biasanya, influencer dengan followers fiktif memiliki ciri-ciri seperti berikut:

  • Influencer tidak begitu dikenal namun jumlah followers sangat banyak.
  • Jumlah like dan komen sedikit, padahal banyak pengikutnya.
  • Merupakan influencer baru, namun jumlah followers sudah jutaan/sangat banyak.
  • Beberapa waktu lalu jumlah followers masih sedikit, namun sekarang sudah meningkat drastis.
  • Kualitas audiens aneh.
  • Kebanyakan followers fiktif tidak menggunakan foto profil, atau profil pada akunnya tidak jelas / kosong.
  • Tidak memiliki profil bisnis.
  • Jumlah followers lokal sedikit, namun followers luar negerinya banyak. Padahal, sang followers tidak terkenal dalam internasional.

3.     Jumlah Akun Media Sosial

Cara memilih influencer yang satu ini mungkin tampak sepele namun sebenarnya cukup penting. Jika influencer tersebut aktif di berbagai media sosial, maka semakin banyak yang melihat promosi produk Anda dan hasilnya akan lebih menjanjikan pula, dibanding influencer yang aktif di satu platform.

Baca Juga: Macro Influencer: Pengertian, Manfaat, dan Tips Memilihnya

4.     Cek Situs Berita

Poin ini sebenarnya merupakan salah satu bagian dari riset. Anda perlu mengecek situs berita dan ketik nama sang influencer tadi, atau bisa juga langsung mengetik namanya di Google.

Lihatlah berbagai pemberitaan mengenai influencer tadi, apakah tentang prestasi, masalah rumah tangga, sedang ada kasus, atau memang sudah langganan dengan berita negatif. Lewat berita, Anda akan tahu seperti apa citra dari influencer tersebut di mata masyarakat.

Jika citranya baik dan termasuk memiliki power, maka besar kemungkinan bahwa promosi produk Anda yang dilakukan olehnya akan berdampak bagus, begitu juga sebaliknya.

5. Persentase Engagement

Persentase engagement yang tinggi menjadi salah satu kriteria influencer yang berkualitas. Engagement yang dimaksud di sini adalah hubungan antara sang influencer dengan para pengikutnya.

Karena pada teknik marketing ini sang influencer akan menjadi penyambung lidah, maka kualitas hubungan yang bagus dengan para pengikutnya akan menjadi poin lebih. Nah, kualitas engagement ini dapat Anda lihat dari isi kolom komentar dan jumlah likes pada setiap postingannya.

6. Cek Riwayat Influencer

Langkah ini juga termasuk bagian dari riset. Anda bisa mencari informasi mengenai merk/perusahaan/produk apa saja yang pernah menjalin kerjasama dengan sang influencer.

Riset ini cukup penting karena nantinya Anda bisa tahu apakah influencer pernah bermitra dengan kompetitor Anda atau tidak. Jika iya, bisa jadi bisnis Anda dikira ikut-ikutan kompetitor karena menggunakan influencer yang sama.

Selain itu, mengecek riwayat juga dapat memberi Anda gambaran mengenai kualitas dari sang influencer itu sendiri. Jika sudah banyak pihak yang bekerjasama dengannya, maka besar kemungkinan bahwa kualitasnya memang bagus, dan sebaliknya.

Baca Juga: Influencer Marketing: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Strateginya

7. Relevansi Produk

Sebagai pelaku usaha yang bergerak di bidang tertentu, Anda perlu memilih influencer yang juga bergerak dibidang serupa. Misalnya produk bisnis Anda adalah make up dengan label halal, maka Anda bisa menjalin kerjasama dengan influencer wanita Muslim yang memakai hijab.

Hindari untuk memilih influencer dengan citra seksi, rambut dicat berwarna mencolok, suka berpakaian pendek, atau dikenal hobi clubbing. Influencer yang seperti ini sama sekali tidak relevan dengan produk Anda.

8. Cocok dengan Target Pasar

Selain relevansi produk, memilih influencer juga perlu memperhatikan usia. Hal ini erat kaitannya dengan target pasar Anda.

Misal Anda menjual produk untuk remaja usia 20-27 tahun, maka cari influencer dengan usia serupa, bukan paruh baya atau lanjut usia. Namun jika Anda menjual produk bayi misal, maka pilihlah influencer yang sudah menikah dan sedang memiliki bayi atau baru saja melahirkan.

9. Sesuai Skala Bisnis

Jika bisnis Anda baru dibuka atau skalanya memang masih kecil, maka Anda bisa memilih influencer dengan harga yang ramah anggaran. Namun untuk bisnis yang sudah besar dan anggaran Anda cukup banyak, maka memilih influencer premium bisa menjadi pilihan.

10. Intensitas Update Konten

Satu lagi cara memilih influencer yang tepat adalah intensitas update konten darinya. Caranya dengan memantau media sosialnya dalam beberapa waktu terakhir sebelum Anda benar-benar menjalin kerjasama. Anda bisa lihat apakah ada update status setiap hari, seminggu sekali, atau lainnya.

Baca Juga: Mengenal Konsep Marketing Mix 7P dan Contoh Penerapannya

Anda bisa menambah angka penjualan dengan influencer marketing, dan meningkatkan loyalitas pelanggan dengan Biteship. Software ini menyediakan banyak pilihan kurir terbaik se-Indonesia dan membuat bisnis lebih mudah dikelola. Ada layanan dashboard, API, plugins, dan bahkan pergudangan.

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!