Berdasarkan data dari Google Trends, tren influencer marketing masih terus mengalami peningkatan sejak tahun 2018 lalu. Teknik pemasaran digital ini menggeser strategi tradisional yang menggunakan metode iklan dan promosi konvensional untuk menjangkau audiens target bisnis.
Sebab, pemasaran influencer memanfaatkan kekuatan media sosial dan tingkat kepercayaan antara influencer dan followers-nya untuk meningkatkan brand awareness, interaksi, konversi, dan penjualan. Pada artikel berikut, Anda bisa menemukan semua informasi yang harus Anda pahami tentang influencer marketing.
Apa Itu Influencer Marketing?
Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan kolaborasi antara brand dan influencer secara online. Influencer sendiri merupakan seseorang atau figure yang memiliki pengaruh signifikan di media sosial atau platform digital lainnya.
Misalnya artis, model, selebgram, dan public figure lain yang memiliki ribuan hingga jutaan followers.
Teknik pemasaran ini menggunakan kemampuan influencer dalam mempengaruhi pendapat, preferensi, perilaku, dan keputusan pembelian audiens yang merupakan followers dari influencer itu sendiri. Contohnya dengan membuat endorsement berupa ulasan produk dan konten kemitraan, atau brand exposure dalam konten media sosial.
Influencer marketing tergolong sebagai strategi native ads yang menarik dan bermanfaat untuk:
- Membantu brand dalam mempromosikan produk atau layanannya.
- Menghasilkan konten pemasaran yang menarik, kreatif, dan relevan.
- Menjangkau audiens target terbaik secara lebih luas dan lebih tersegmentasi.
- Meningkatkan brand awareness, kepercayaan, dan loyalitas audiens terhadap produk milik brand.
- Meningkatkan tingkat engagement, interaksi, konversi, exposure, dan penjualan brand.
- Membangun kredibilitas brand secara lebih efektif.
Baca Juga: Pengertian Endorse: Pengertian, Manfaat, dan Tips Sukses Endorsement
Jenis Influencer Marketing
Hingga saat ini, pemasaran influencer memiliki beberapa jenis pelaksanaan berdasarkan dua faktor utama, yaitu jumlah followers yang influencer miliki dan platform digital yang influencer gunakan. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
1. Berdasarkan Jumlah Followers
Jenis influencer marketing berdasarkan jumlah followers milik influencer terbagi ke dalam empat kategori, yaitu:
- Mega influencer: Public figure yang memiliki lebih dari 1 juta followers di setiap media sosial, contohnya artis, selebgram, dan YouTuber.
- Macro influencer: Public figure atau kalangan umum yang ahli dalam satu bidang, contohnya blogger dan vlogger. Umumnya jenis influencer ini memiliki sekitar 500.000-1 juta followers.
- Micro influencer: Non-public figure yang memiliki keahlian utama di bidang tertentu. Umumnya jenis influencer ini memiliki sekitar 10.000-500.000 followers dengan rate card yang lebih murah, ketimbang mega dan macro influencer.
- Nano influencer: Non-public figure atau kalangan umum yang ahli di bidang tertentu. Umumnya jenis influencer ini memiliki kurang dari 10.000 followers dengan rate card yang lebih murah ketimbang tiga jenis sebelumnya.
2. Berdasarkan Platform yang Digunakan
Sedangkan jenis influencer marketing berdasarkan platform media sosial yang digunakan influencer terbagi ke dalam lima kategori, yaitu:
- Blogger: Influencer yang menggunakan blog untuk mempromosikan hingga mengulas produk atau layanan brand dalam susunan kata yang panjang, namun lengkap.
- Selebriti Instagram atau selebgram: Influencer yang menggunakan media sosial Instagram untuk membagikan konten, ulasan, dan promosi produk atau layanan dalam bentuk foto atau video.
- YouTuber: Influencer yang menggunakan platform YouTube untuk membagikan ulasan, tutorial, product placement, dan promosi produk atau layanan dalam bentuk video berdurasi panjang.
- TikTokers: Influencer yang menggunakan media sosial TikTok untuk membagikan konten challenge, ulasan, tutorial, kolaborasi atau afiliasi, dan promosi produk atau layanan dalam bentuk video pendek.
- Selebriti Twitter atau selebtwit: Influencer yang menggunakan media sosial Twitter untuk membagikan opini, ulasan, tutorial, rekomendasi, dan promosi produk atau layanan dalam bentuk pesan singkat (tweet).
Strategi Influencer Marketing
Influencer marketing berkembang cukup signifikan, lantaran meningkatnya kebiasaan audiens konsumen yang lebih memilih mencari informasi dan membeli produk berdasarkan rekomendasi public figure atau sumber yang mereka percaya. Sehingga, Anda sebagai pemilik brand harus menjalankan strategi pemasaran influencer terbaik. Berikut ini penjelasannya:
1. Tentukan Tujuan atau Target Bisnis
Langkah pertama dalam strategi influencer marketing adalah menentukan tujuan atau target bisnis yang ingin Anda capai. Melalui strategi tersebut, Anda dapat memfokuskan upaya dan sumber daya bisnis pada hasil yang ingin dicapai serta mampu mengukur performa pemasaran secara lebih efektif.
Bila perlu, Anda juga lakukan segmentasi pasar yang ingin dijangkau berdasarkan karakteristik, kebutuhan, preferensi, atau perilaku audiens target bisnis. Sehingga, Anda dapat merancang strategi pemasaran yang efektif dan melangkah ke tahap berikutnya dengan lebih mudah.
2. Pilih Influencer Sesuai Niche Bisnis dan Audiens Target
Kemudian, identifikasi dan pilih influencer yang relevan dengan niche bisnis dan audiens target. Anda perlu melakukan riset secara menyeluruh untuk memastikan bahwa influencer memiliki audiens yang cocok dengan target pasar Anda.
Pertimbangkan faktor-faktor utama seperti jumlah followers dari influencer, kredibilitas, keterlibatan, dan nilai-nilai yang sesuai dengan brand Anda. Sehingga, Anda dapat menyesuaikan bentuk konten yang dibuat influencer dengan citra brand Anda.
3. Buat Konten Promosi yang Kreatif dan Menarik
Berdasarkan tujuan bisnis dan kampanye promosi Anda, tentukan jenis konten yang ingin Anda buat bersama influencer. Apakah itu postingan konten foto, video, ulasan produk, tutorial, giveaway, atau kontes.
Pastikan konten khusus influencer marketing bersifat unik, kreatif, menarik, relevan, dan berkualitas, sehingga dapat menarik perhatian audiens dan membangun brand awareness. Selain itu, Anda juga bisa coba ajak influencer untuk memberikan ide atau masukan kreatif dalam pembuatan konten yang terbaik bagi brand Anda.
4. Gunakan Platform yang Terbaik untuk Pemasaran Bisnis
Selanjutnya, gunakan platform yang paling tepat dalam mendukung upaya pemasaran Anda. Pilihlah platform media sosial yang sesuai dengan demografi dan karakteristik audiens target bisnis Anda.
Misalnya, media sosial Instagram dan TikTok untuk audiens berusia remaja hingga dewasa yang menyukai konten visual, atau platform blog untuk audiens yang gemar membaca ulasan produk dari website.
5. Analisis Performa Influencer
Langkah terakhir dalam strategi influencer marketing adalah mengukur dan menganalisis performa kampanye promosi yang dilakukan oleh influencer dengan cermat. Sehingga, Anda dapat meningkatkan strategi pemasaran yang lebih baik di masa depan.
Gunakan analytics tools yang tersedia di masing-masing platform atau tools eksternal untuk melacak metrik, seperti jangkauan atau reach, engagement, peningkatan jumlah followers, dan konversi yang dihasilkan.
Yuk, Manfaatkan Strategi Influencer Marketing untuk Pemasaran Bisnis Anda!
Demikian penjelasan informasi mengenai influencer marketing yang perlu Anda pahami. Jadi, apabila bisnis Anda menargetkan konsumen yang ada di media sosial, maka pertimbangkan strategi pemasaran influencer ini untuk memperluas jangkauan dan membuka peluang kolaborasi dengan bidang lainnya. Semoga berhasil!