Bagi pebisnis atau tim operasional yang bertanggung jawab sebagai admin gudang, tentu wajib mengetahui berbagai istilah dalam warehouse. Pengetahuan ini penting untuk mencegah kesalahan dalam proses penyimpanan, pengemasan, hingga pengiriman barang.
Selain itu, komunikasi dengan vendor logistik juga semakin lancar dan efektif jika Anda memahami istilah-istilah teknis tersebut. Dengan kata lain, pemahaman ini bukan sekadar teori, melainkan bekal praktis untuk menjaga efisiensi operasional gudang dan memastikan kualitas layanan kepada pelanggan tetap terjaga.
Key takeaways:
- Istilah dalam warehouse merupakan bekal pengetahuan yang penting untuk pebisnis maupun tim internalnya.
- Kegunaannya untuk memudahkan komunikasi dengan vendor logistik dan menjaga kelancaran operasional gudang.
- Contoh istilahnya terdiri dari receiving dan putaway, SKU, stock take, packing, dispatching, picking, returns, FIFO, LIFO, dropshipping, hingga reporting.
9+ Istilah dalam Warehouse
Warehouse atau gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan, penyortiran, pengemasan, hingga pengiriman barang. Berikut istilah-istilah dalam pergudangan yang harus Anda ingat.
Baca Juga: Warehouse Artinya: Seberapa Penting Untuk Bisnis?
1. Receiving dan Putaway
Proses dalam manajemen warehouse saat barang masuk ke gudang terbagi menjadi receiving dan putaway. Receiving adalah proses penerimaan barang dari pemasok ke dalam gudang. Pada tahapan ini, informasi terkait jumlah hingga kualitas barang dicocokkan dengan dokumen yang terlampir.
Sementara itu, putaway adalah proses penyimpanan barang setelah diterima ke dalam lokasi gudang tertentu. Jadi, ketika stok baru tiba, Anda perlu menerima dan melakukan verifikasi, lalu menyimpannya ke lokasi tertentu.
2. Stock Keeping Unit (SKU)
Istilah dalam warehouse berikutnya adalah Stock Keeping Unit (SKU) yang merupakan kode unik untuk setiap produk. Pemberian kode ini bertujuan memudahkan proses identifikasi dan pelacakan suatu produk dalam sistem stok gudang.
Adapun informasi terkait SKU meliputi jenis barang, ukuran, warna, merek, atau tipe dari produk tersebut. Contohnya kode SDL-BLUE-37, berarti kategori produknya adalah sandal (SDL), berwarna biru, dan ukuran kaki 37. Dengan kode ini, Anda bisa memantau ketersediaan stok serta menganalisis performa produk.
3. Stock Take
Proses perhitungan dan pengecekan jumlah barang fisik di gudang dengan catatan persediaan dalam sistem warehouse disebut stock take. Tahapan ini dilakukan secara berkala untuk memastikan data stok benar-benar akurat dan tidak ada selisih kelebihan atau kekurangan.
Tips melakukan stock take, yaitu menggunakan software manajemen stok untuk mempermudah pencatatan daripada manual yang boros waktu. Akurasi data stok produk ini penting untuk meminimalisir kerugian bisnis akan potensi barang hilang.
4. Packing
Anda tentunya sudah sering mendengar istilah packing. Istilah ini merujuk pada proses pengepakan produk sesuai pesanan pelanggan. Tergantung dari pesanannya, kemasan bisa berbeda. Misalnya, untuk kemasan produk elektronik umumnya memakai proteksi tambahan seperti kotak kayu dan bubble wrap ganda.
Proses ini penting supaya pelanggan bisa menerima pesanannya dalam keadaan utuh, tidak cacat, tergores, maupun sobek.
5. Dispatching
Dispatching adalah istilah dalam warehouse untuk melepas atau mengeluarkan barang yang sudah selesai diproses dalam gudang ke alamat penerima. Tahapan ini tidak hanya mencakup pengiriman fisik barang, melainkan mulai dari persiapan pengepakan barang, dokumen pengiriman, hingga mengatur jadwal logistik.
6. Picking
Dari namanya, Anda mungkin sudah bisa menebak proses ini melibatkan pengambilan produk dari gudang sesuai pesanan pelanggan. Terdapat beberapa macam metode picking seperti piece picking, batch picking, atau zone picking.
Piece picking adalah pengambilan produk satu per satu sesuai order. Sementara batch picking adalah pengambilan produk dengan mengelompokkan barang dalam kelompok kecil supaya tidak perlu bolak-balik gudang untuk mengambil pesanan.
Lalu, zone picking adalah metode pengambilan barang dengan membagi gudang ke beberapa zona. Setiap zona ada petugas yang bertanggung jawab untuk mengambil produk pada areanya masing-masing.
7. Return
Return adalah tindakan pengembalian barang ke gudang oleh pelanggan setelah menerima pesanan. Mengutip detikFinance, penyebab retur barang ini bisa terjadi karena ketidaksesuaian pesanan, salah pengiriman, barang rusak, pengiriman delay, atau kurang puas dengan produknya.
Setiap perusahaan punya prosedur tersendiri untuk proses pengembalian ini. Hal yang pasti, tim operasional harus mampu menangani barang yang kembali masuk ke gudang untuk memeriksa kualitas barang tersebut dan melakukan pencatatan pada sistem inventori.
8. First In First Out (FIFO)
Istilah dalam warehouse berikutnya First In First Out (FIFO) adalah metode manajemen stok di gudang dengan mengeluarkan barang yang lebih dulu masuk supaya tidak terjadi penimbunan produk lama. Metode ini cocok untuk gudang yang berisi produk dengan masa expired singkat seperti makanan, minuman, atau kosmetik.
Pasalnya, produk-produk tersebut akan semakin menurun kualitasnya jika terlalu lama mengendap di gudang. Maka dari itu, metode FIFO mengutamakan pengiriman dari produk yang sudah lama masuk.
9. Last In First Out (LIFO)
Kebalikan dari FIFO, metode LIFO justru membiarkan produk yang terakhir kali masuk gudang untuk dikeluarkan lebih dulu. Metode ini cocok untuk produk yang daya tahannya kokoh atau bahkan tidak punya masa expired. Misalnya seperti pasir, material bangunan, elektronik, kertas, atau lainnya.
Jadi, LIFO adalah pilihan yang fleksibel untuk mengatur barang dengan daya tahan lama, sedangkan FIFO lebih cocok untuk barang yang sensitif waktu.
10. Dropshipping
Sistem dropship adalah metode penjualan barang yang memungkinkan penjual untuk tidak menyimpan stok barang sendiri, melainkan berperan sebagai pihak yang meneruskan pesanan pelanggan ke supplier atau pihak ketiga.
Supplier itulah yang nantinya akan mengurus persiapan barang mulai dari pengemasan hingga pengiriman barang ke alamat pelanggan.
11. Reporting
Dari namanya, Anda mungkin sudah bisa menebak istilah warehouse ini berkaitan dengan kegiatan pelaporan. Reporting mencakup proses pencatatan hingga penyajian data terkait manajemen gudang, jumlah stok, dan lain sebagainya.
Kegunaan reporting sendiri untuk membantu pihak manajemen memantau kinerja gudang, mengidentifikasi masalah, dan menyusun keputusan yang tepat berdasarkan data.
Sudah Tahu Apa Saja Istilah dalam Warehouse?
Wawasan istilah warehouse ternyata penting supaya Anda bisa memahami alur logistik dan terlibat secara aktif menjaga kualitas fulfillment. Sayangnya, sulit menerapkan proses di balik istilah teknis pergudangan tersebut secara mandiri. Karena itu, Anda bisa memanfaatkan layanan fulfillment dari Biteship.
Melalui dukungan integrasi ke semua marketplace, Biteship memastikan manajemen stok produk Anda tersistem dengan baik. Layanan ini turut mengoptimalkan proses fulfillment bisnis secara lebih efisien dengan biaya terjangkau.
Daripada pusing memikirkan urusan warehouse dan logistik, lebih baik andalkan layanan manajemen pergudangan atau fulfillment dari Biteship. Mari capai kemudahan bisnis ke depan!