Pengertian Kegiatan Distribusi: Jenis, Tujuan, dan Fungsinya

Pengertian Kegiatan Distribusi: Jenis, Tujuan, dan Fungsinya
kegiatan distribusi

Dalam dunia bisnis dan pemasaran, kegiatan distribusi tampil sebagai salah satu pilar utama yang menopang kesuksesan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini adalah proses mengantarkan barang dari titik A ke titik B.

Selain itu, distribusi juga merupakan serangkaian kegiatan yang memastikan bahwa produk dapat diakses oleh konsumen di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan kondisi yang baik. Artikel ini akan membahas selengkapnya mengenai kegiatan tersebut.

Apa itu Kegiatan Distribusi?

Kegiatan distribusi merupakan salah satu aspek penting dalam rantai pasokan yang melibatkan serangkaian prosedur untuk mengantarkan barang atau jasa dari produsen langsung ke tangan konsumen. 

Kegiatan ini memastikan bahwa produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersedia di tempat yang tepat serta pada waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pelanggan. 

Proses ini melibatkan pemilihan saluran distribusi yang tepat, penyimpanan barang di gudang, pengangkutan, pengelolaan pesanan, hingga pelayanan purna jual kepada konsumen. 

Efisiensi dalam distribusi seringkali menjadi kunci keberhasilan suatu bisnis, mengingat distribusi yang baik dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Baca Juga: Mengenal Distribusi dan Peranannya untuk Bisnis!

Jenis-Jenis Kegiatan Distribusi

Kegiatan ini mencakup berbagai aktivitas yang memastikan barang atau jasa dapat sampai ke tangan konsumen dengan efisien. Berikut adalah beberapa jenis aktivitas distribusi:

1. Distribusi Langsung

Distribusi langsung adalah suatu metode di mana produsen menjual produknya secara langsung ke konsumen tanpa melibatkan perantara atau pihak ketiga seperti distributor, grosir, atau pengecer. Dengan pendekatan ini, produsen memiliki kontrol penuh atas seluruh proses penjualan dan distribusi produknya.

Produsen memasarkan produknya langsung kepada konsumen tanpa keterlibatan pihak ketiga. Ini umumnya terjadi dalam penjualan online atau melalui toko milik produsen sendiri.

2. Distribusi Tidak Langsung

Kegiatan distribusi tidak langsung (indirect distribution) merujuk pada proses distribusi di mana produsen tidak menjual produknya secara langsung ke konsumen, tetapi melibatkan perantara atau pihak ketiga untuk membantu mendistribusikan produk ke pasar. 

Ada beberapa alasan mengapa produsen memilih distribusi tidak langsung, salah satunya adalah untuk memperluas cakupan pasar dengan lebih cepat dan efisien daripada jika mereka melakukan distribusi sendiri.

3. Distribusi Semi Langsung

Distribusi semi-langsung atau yang kadang-kadang disebut sebagai distribusi hybrid menggabungkan elemen dari distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. 

Dalam model ini, produsen menjual produknya secara langsung ke konsumen, misalnya seperti melalui situs web sendiri. Akan tetapi, produsen tetap menggunakan satu atau lebih saluran distribusi tidak langsung. Contohnya seperti pengecer atau distributor.

Baca Juga: Apa itu Transit? Bedanya dalam Proses Pengiriman dan Pesawat

Tujuan dari Kegiatan Distribusi

Distribusi mempunyai berbagai tujuan yang diarahkan untuk mendukung operasi bisnis dan memenuhi kebutuhan konsumen. Berikut beberapa tujuan utama dari aktivitas distribusi:

1. Meningkatkan Ketersediaan Produk

Salah satu tujuan utama distribusi adalah untuk memastikan bahwa produk tersedia di tempat yang tepat pada waktu yang tepat sesuai dengan permintaan pelanggan.

2. Optimalisasi Biaya 

Melalui aktivitas distribusi yang efisien, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional, seperti biaya penyimpanan dan transportasi. Sehingga meningkatkan profitabilitas.

3. Mencapai Penetrasi Pasar 

Distribusi memungkinkan produk untuk mencapai berbagai segmen pasar dan wilayah geografis yang berbeda, serta meningkatkan cakupan dan penetrasi pasar.

4. Peningkatan Kepuasan Pelanggan

Jika menyediakan produk secara tepat waktu dan dengan kondisi baik, kegiatan distribusi akan sangat berkontribusi pada kepuasan pelanggan.

5. Mendukung Strategi Pemasaran 

Distribusi memastikan bahwa strategi promosi dan penempatan produk di pasaran dilaksanakan dengan efektif.

6. Mengelola Inventaris

Salah satu tujuan distribusi adalah untuk memastikan bahwa inventaris dikelola dengan baik, misalnya meminimalkan kelebihan stok atau kekurangan stok.

7. Meningkatkan Brand Awareness

Merek atau brand dari produk dapat lebih dikenal oleh konsumen. Hal tersebut karena aktivitas distribusi yang luas dan efektif.

8. Respon Cepat terhadap Perubahan Pasar 

Kegiatan distribusi yang fleksibel memungkinkan perusahaan untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan dalam permintaan atau kondisi pasar.

9. Mengurangi Risiko 

Melalui distribusi yang merata dan tidak terfokus pada satu titik atau saluran tertentu, risiko kerugian akibat gangguan pada satu saluran distribusi dapat diminimalkan.

10.Meningkatkan Daya Saing 

Aktivitas distribusi yang efektif dan efisien dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam pasar dengan persaingan yang ketat.

Baca Juga: Shipping Gateway Indonesia: Cara Kerja & Manfaatnya untuk Bisnis

Apa Saja Fungsi dari Kegiatan Distribusi?

Bagian ini akan mengeksplorasi berbagai fungsi dari distribusi. Hal ini menggambarkan bagaimana setiap fungsi berkontribusi dalam menciptakan nilai tambah bagi produsen, distributor, dan tentunya, konsumen. Berikut adalah beberapa fungsi distribusi. 

1. Transportasi

Permintaan atas berbagai produk juga mengalami peningkatan dengan meningkatnya populasi. Hal ini menegaskan kebutuhan untuk mendistribusikan barang ke berbagai destinasi yang tentunya memerlukan moda transportasi agar produk dapat diterima oleh konsumen.

2. Transaksi Penjualan

Dalam dunia pemasaran, aktivitas penjualan oleh produsen adalah hal yang rutin. Melalui transaksi penjualan, hak atas produk dipindahkan dari produsen ke konsumen, memungkinkan konsumen untuk memanfaatkan produk sesuai keperluannya.

3. Proses Pembelian

Setiap tindakan penjualan tentunya berdampingan dengan aktivitas pembelian yang menciptakan transaksi jual-beli. Sementara penjualan merupakan tanggung jawab produsen. Pembelian merupakan aksi yang dilakukan oleh konsumen yang memerlukan produk.

4. Penyimpanan

Sebelum barang mencapai konsumen, seringkali produk disimpan sementara dalam gudang. Tujuannya adalah untuk menjaga kondisi dan integritas produk hingga siap didistribusikan ke konsumen.

5. Standarisasi Kualitas Produk

Setiap konsumen tentu menghendaki produk yang memenuhi standar mutu tertentu, baik itu dalam hal jenis, ukuran, maupun kualitas. Untuk itu, penting adanya standarisasi agar memastikan bahwa produk yang didistribusikan sesuai dengan ekspektasi konsumen.

6. Penanganan Risiko

Dalam proses distribusi, kemungkinan terjadinya kerusakan barang, seperti pecah atau rusak, selalu ada. Risiko ini biasanya menjadi tanggung jawab distributor. Namun, saat ini banyak lembaga atau perusahaan asuransi yang siap menanggung risiko semacam itu.

Sudah Tahu Bagaimana Kegiatan Distribusi?

Penjelasan di atas akhirnya menyimpulkan  bahwa kegiatan distribusi bukanlah sekadar langkah logistik dalam rantai pasokan, tetapi lebih merupakan proses penting yang wajib dilakukan.

Distribusi menentukan bagaimana produk atau jasa diakses oleh konsumen, mempengaruhi persepsi nilai dan kepercayaan merek, serta berperan penting dalam keberhasilan suatu produk di pasar. Maka dari itu, kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting untuk produsen dan konsumen.

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!