Sudah mencoba berbagai macam cara untuk meningkatkan penjualan Anda tapi tidak membawakan hasil sama sekali? Kemungkinan Anda belum pernah menggunakan KOL (Key Opinion Leader). Padahal sudah banyak pebisnis yang merasakan keuntungannya. Penasaran? Yuk, simak penjelasan berikut ini!
Fenomena KOL di Media Sosial
Perkembangan zaman yang pesat menimbulkan ketergantungan bisnis pada sosial media demi pemasaran yang menjangkau calon pembeli dengan efektif. Apalagi masyarakat Indonesia memang cukup aktif dalam berkomunikasi secara daring. Salah satu strategi yang paling disoroti adalah kerja sama dengan para influencers.
Sebuah perusahaan kerap memperkenalkan produk atau servis kepada target audiens melalui influencers dengan harapan upaya tersebut lebih efektif dan menarik. Tidak hanya itu, kerja sama tersebut juga menguntungkan para influencers, terutama untuk mempererat hubungan mereka para pengikutnya.
Karena adanya simbiosis mutualisme tersebut, istilah KOL pun kemudian muncul yang merupakan singkatan dari Key Opinion Leader. Meskipun posisi tersebut kadangkala dianggap serupa dengan seorang influencer, sebenarnya ada sedikit perbedaan di antara keduanya, yaitu pada spesifikasinya.
Popularitas para influencer memang dapat membantu memasarkan sebuah produk atau servis perusahaan kepada followers. Namun, followers tersebut belum tentu memiliki minat dan ketertarikan pada apa yang ditawarkan. Sedangkan seorang Key Opinion Leader secara umum dapat menjangkau audiens yang lebih spesifik.
Sebagai contoh, David Brendi, pemilik channel GadgetIn sudah dikenal sebagai individu yang sering mengulas berbagai teknologi terbaik, mulai dari kegunaan hingga harga. Setiap kata-kata yang terucap olehnya tentang sebuah gadget, para pengikutnya pun cenderung mempercayainya.
Bayangkan jika sebuah perusahaan teknologi mengeluarkan produk terbaru dan bekerja sama dengan GadgetIn. Produk tersebut pastinya lebih menjangkau para pengikut channel yang tentunya mempunyai ketertarikan akan gadget terbaru dan termurah. Inilah yang membuat David bisa Anda sebut sebagai Key Opinion Leader.
Baca juga: Influencer Marketing: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Strateginya
Masih Layak-Kah Menggunakan KOL di Masa Sekarang?
KOL bukanlah hal baru di dunia pemasaran internet, sehingga muncul keraguan jika strategi tersebut masih mampu memberikan hasil maksimal. Agar lebih yakin, Anda perlu memperhatikan situasi saat ini. Salah satunya adalah pertumbuhan pasar Indonesia yang semakin meningkat
Peningkatan ini menunjukkan potensi besar bagi bisnis-bisnis yang memasuki ranah dunia digital. Apalagi, tren belanja secara daring atau online selalu jadi pilihan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan jual beli. Tidak cuma itu, penetrasi internet di Indonesia adalah salah satu yang tertinggi di dunia.
Engagement para pengguna sosial media pun sepertinya belum akan padam sampai beberapa tahun ke depan. Jadi, sangatlah memungkinkan untuk mendapatkan hasil maksimal serta efektif dengan menggunakan strategi ini di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Jenis-Jenis KOL
KOL ternyata terbagi dari beberapa jenis-jenis yang perlu Anda perhatikan. Berikut lima jenisnya yang umum dan diketahui berdasarkan jumlah pengikutnya.
Nano
Key Opinion Leader akan masuk ke dalam kategori nano jika jumlah pengikut media sosialnya berjumlah sekitar 1.000 hingga 10.000. Dampak positif dari kerja sama dengan individu ini tentunya adalah awareness produk atau servis dalam lingkup yang lebih kecil, namun kuat.
Micro
Jenis ini mencakup orang-orang yang mempunyai antara 10.000 sampai 50.000 followers di media sosialnya. Para ahli mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang tertarik dengan hasil yang maksimal dapat memilih kategori ini untuk memasarkan produk atau servisnya.
Mid-Tier
Lingkup individu di dalam kategori ini lebih besar karena jumlah pengikut di media sosialnya berada sekitar 50.000 hingga 500.000. Selain bisa menjangkau lebih banyak audiens, pemasaran lewat kerja sama dengan jenis mid-tier tentunya bisa membawa hasil awareness dan engagement yang memuaskan.
Macro
Dalam kategori macro, seorang spesialis KOL sudah merangkul pengikut sebanyak 500.000 sampai 1.000.000. Dengan jumlah ini, pemasaran produk atau servis pun dapat lebih dikenal banyak masyarakat. Namun, kesepakatan antara kedua belah pihak tentunya tidak semurah jenis-jenis sebelumnya.
Mega
Walau jarang, para spesialis yang masuk dalam kategori ini bisa dikatakan sebagai individu yang sangat terkenal layaknya selebriti. Dampak positif yang diberikan dari bekerja sama dengan mereka sangat besar. Namun, semakin banyak jumlah pengikut, tentunya semakin sulit untuk mendapatkan harga yang bersahabat.
Baca juga: Macro Influencer: Pengertian, Manfaat, dan Tips Memilihnya
Contoh Kasus Penggunaan KOL yang Efektif Meningkatkan Penjualan
Kolaborasi sukses dari strategi ini bukan sekedar perkataan. Ada banyak brand-brand Indonesia, termasuk yang ternama, telah membuktikan keefektifan KOL dalam penjualan serta awareness produk-produk mereka. Salah satunya adalah Wardah, brand skincare terkenal dari tanah air.
Pada 2021, Wardah mengeluarkan produk terbaru, yaitu C-Defence Series. Menariknya, brand ini tidak bekerja sama dengan spesialis yang memiliki jumlah pengikut macro ataupun mega. Mengingat betapa besarnya perusahaan skincare ini dan berapa lama mereka sudah berdiri, Wardah justru menggunakan mid-tier.
Dengan Wellisna (followers instagram yang melebihi 200 ribu followers) dan Anya Anjan (followers instagram yang melebihi 500 ribu followers), Wardah berhasil meningkatkan penjualan produk barunya. Khususnya di beberapa e-commerce ternama dengan market share sebanyak 60% di salah satunya.
Pencapaian tersebut ternyata bukan hanya melihat dari jumlah pengikut semata, melainkan reputasi dari kedua spesialis influencers KOL tersebut. Di mata para pengikut serta masyarakat, mereka memancarkan citra positif serta tidak lupa memberikan deskripsi baik sehingga brand trust Wardah pun sangat tinggi.
Baca juga: 10 Cara Memilih Influencer untuk Bisnis
Sudah Siap Melihat Penjualan Anda Meningkat?
Intinya, strategi KOL masih belum ketinggalan zaman. Pertumbuhan pasar Indonesia hanya akan terus berkembang pesat serta minat masyarakat terhadap platform-platform daring pun akan semakin meningkat. Tentu saja, jika penjualan meningkat, tentunya bisnis Anda perlu Biteship.com!
Biteship sendiri akan jadi aggregator logistik yang bisa membantu bisnis Anda terkoneksi dengan berbagai perusahaan ekspedisi. Sehingga proses pengiriman produk bisa berjalan lancar dan sesuai kebutuhan. Ayo, kelola proses penjualan secara maksimal dengan memanfaatkan Biteship!