Packing: Pengertian dan Cara Packing yang Benar

Packing: Pengertian dan Cara Packing yang Benar
packing adalah

Keamanan barang selama pengiriman, salah satunya dapat dipastikan dengan melakukan proses packing yang benar. Packing adalah kegiatan penting dalam operasional pergudangan sebelum barang didistribusikan kepada para konsumen. 

Umumnya, perusahaan memiliki SOP mengenai packing barang yang wajib dijadikan patokan. Selain keamanan, daya tahan barang seperti makanan dan minuman juga dipengaruhi oleh cara pengemasannya. Berikut lebih jelas mengenai packing dan proses yang benar.

Pengertian Packing Adalah

Packing adalah proses pengepakan atau pengemasan barang menggunakan material tertentu untuk menjaga barang tetap terbungkus rapi sehingga aman sampai di tangan penerima. Dalam bisnis, kegiatan packing berperan penting untuk menjaga citra positif dan meningkatkan keuntungan.

Secara lebih detail, packing memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Menjaga kualitas produk sehingga konsumen menerimanya dalam kondisi bagus dan tidak ada isi yang terbuang sia-sia. Pengemasan yang tidak tepat akan berakibat pada kesalahan yang merugikan, seperti barang rusak atau isinya tumpah;
  • Membangun kepercayaan konsumen. Dengan pengemasan yang menjamin kualitas dan keamanan barang, maka mendorong konsumen untuk terus menggunakan produk Anda karena merasa puas akan pelayanan yang diberikan; 
  • Menghemat biaya pengeluaran untuk keperluan logistik jika packing dilakukan secara optimal dan tepat. Jika packing dilakukan asal-asalan, maka meningkatkan risiko kerusakan barang sehingga perlu mengeluarkan biaya lagi untuk mengurus masalah tersebut.

Baca Juga: Pengertian Manajemen Pergudangan

Bagaimana Proses Packing yang Benar?

Secara garis besar, berikut proses yang dilakukan selama pengemasan barang:

1.     Memahami Jenis, Waktu dan Cara Pengiriman Barang

Sebelum memulai packing, sangat penting untuk memperhatikan jenis barang, lamanya waktu pengiriman dan jenis jalur yang digunakan. Sebab, terdapat produk tertentu yang membutuhkan perlakuan ekstra.

Misalnya, menambahkan bantalan ekstra berupa bubble wrap atau kertas untuk mengemas barang pecah belah. Jarak pengiriman juga mempengaruhi karena semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka cara pengemasan harus lebih baik.

2.     Memilih Material Kemasan yang Tepat

Beberapa material yang sering digunakan untuk packing adalah bubble wrap, styrofoam, kardus, box karton, plastic wrap (eco wrap & stretch film), box kayu, amplop dan karung. Penggunaan material tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan barang.

Sebagai contoh, styrofoam untuk makanan segar (sayur, ikan laut dan buah), box kayu untuk barang rawan rusak/pecah (barang elektronik dan pecah belah) dan amplop untuk barang yang tidak gampang rusak (majalah dan buku).

3.     Menggunakan Bungkus Berlapis

Jika sudah menentukan material yang tepat, maka bukan berarti barang tersebut hanya dibungkus dengan material tersebut. Sesuai aturan umum, barang harus dikemas secara berlapis untuk memberikan keamanan yang ekstra.

Pemberian bungkus yang berlapis umumnya terdiri dari lapisan utama, lapisan terluar dan lapisan tambahan. Jenis material pembungkusnya dapat dikombinasikan sesuai dengan jenis barang.

Misalnya, memakai bubble wrap sebagai lapisan utama tumbler, kemudian dipadukan dengan kardus sebagai lapisan terluar untuk menjaga keamanan barang dan menjadikan kemasan lebih rapi sehingga memudahkan pengiriman.

Baca Juga: Pengertian FIFO, FEFO, dan LIFO

4.     Menempelkan Label

Saat proses pengemasan, pemberian label sebagai warning sangatlah penting. Umumnya, label bertuliskan “fragile”, “handle with care”, dan “jangan dibanting” digunakan untuk menandai bahwa paket berisi barang yang rawan rusak.

Label semacam itu berguna sebagai peringatan agar orang lain tidak sembarangan saat memegang paket tersebut, termasuk dalam proses pick up oleh kurir. Adapun pick up artinya kegiatan penjemputan paket oleh pihak jasa kirim untuk kemudian didata dan dikirim ke customer.

5.     Mencantumkan Data Pengiriman

Selain label, pengemasan yang baik juga harus mencantumkan informasi detail tentang barang yang dikirim, misalnya alamat penerima, nama pengirim, identitas jasa kirim, dan jenis barang. Hal tersebut penting untuk memudahkan pengiriman dan pihak penerima saat mengecek paket.

Mengoptimalkan proses packing adalah salah satu cara untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan meningkatkan keuntungan. Gunakan packaging yang tepat agar barang aman dan menambah nilai dari barang itu sendiri.

Baca Juga: Pengertian Layanan Fulfillment

Mau Semua Kiriman Bisnis Kamu, Kami Bantu Packing?

Packing tentu menjadi aktivitas operasional yang sangat menguras waktu. Namun sebenernya packing bukan suatu hal yang harus dilakukan sendiri, melainkan tugas ini bisa diserahkan pada orang lain, namun pasti dengan harga yang sangat terjangkau. 

Biteship menyediakan layanan packing dan pengiriman dengan harga yang sangat terjangkau. Harga yang perlu dibayarkan untuk setiap order yang keluar adalah Rp 1.000/item. Harga yang sangat terjangkau untuk semua pemilik bisnis online di Indonesia. Harga tersebut juga masih sangat fleksibel, dan bisa didiskusikan dengan tim Biteship.

Konsultasikan pengiriman barang skala perorangan atau skala bisnis bersama tim Biteship ke Nomor berikut ini:

WhatsApp tim Biteship

Atau, jadwalkan pertemuan online bersama tim Biteship pada link berikut ini

Jadwalkan Pertemuan.

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!