Pada waktu menjalankan suatu badan usaha, setiap pengusaha perlu menghitung biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Biaya overhead adalah salah satu pengeluaran usaha yang tak boleh dilupakan.
Memangnya apa maksud dari biaya overhead dan apa kegunaan, jenis, serta contoh pengeluarannya? Simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut ini!
Pengertian Biaya Overhead
Dalam bahasa Inggris, istilah ini mempunyai nama overhead costs. Ini merupakan sekumpulan dana atau pengeluaran yang berpengaruh secara tidak langsung kepada aktivitas produksi di perusahaan. Oleh sebab itu, dana ini boleh disebut juga dengan nama biaya non-produktif.
Kendati bukan bagian pokok dari aktivitas produksi badan usaha, biaya overhead adalah aspek yang tidak kalah penting dalam kegiatan operasional bisnis. Seluruh uang non-produktif yang perusahaan keluarkan harus mampu melancarkan kegiatan bisnis yang dijalankan.
Jumlah total dana ini wajib tertera dalam laporan keuntungan bulanan maupun tahunan bisnis yang perusahaan jalankan. Profitabilitas usaha bergantung kepada apakah uang yang dikeluarkan ini memberi dampak positif atau negatif kepada penjualan.
Kegunaan Biaya Overhead
Anda mungkin penasaran, mengapa biaya ini penting padahal semua badan usaha pasti memiliki beragam pengeluaran setiap bulannya? Biaya ini memiliki paling sedikit tiga fungsi vital yang dapat menguntungkan suatu perusahaan. Berikut pemaparannya.
1. Memantau Jumlah Uang yang Terpakai
Kegunaan pertama dari biaya overhead ini yaitu memantau jumlah uang perusahaan yang telah terpakai. Pemantauan ini dapat menjadi cara mencegah timbulnya aksi penyalahgunaan uang. Dengan begini, perusahaan mampu memangkas biaya-biaya yang tidak penting dan melancarkan aktivitas usaha.
2. Menentukan Potensi Penghematan
Semua divisi atau bidang dalam sebuah badan usaha butuh jumlah anggaran yang tepat. Anggaran bisnis itu tak boleh terlalu banyak, namun juga jangan sampai terlalu sedikit. Jadi, fungsi lain dari biaya overhead ini yaitu membantu mencari potensi penghematan anggaran pada setiap divisi.
3. Membantu Menyusun Strategi Usaha
Setiap kali perusahaan melakukan analisis pasar atau pengembangan produk, tentu mereka membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Fungsi ketiga biaya overhead adalah menjadi dasar perhitungan budget produksi yang efisien. Dari sini, perusahaan dapat menyusun strategi usaha yang lebih efektif.
4. Menetapkan Harga Rata-rata Produk
Biaya ini juga berpengaruh terhadap besaran harga pokok barang dan jasa yang perusahaan tetapkan. Uang tersebut nantinya akan perusahaan gunakan untuk mempromosikan produk. Mereka tidak boleh seenaknya menetapkan harga sebelum mengetahui berapa pengeluaran overhead.
Baca Juga: Definisi Biaya Produksi, Unsur, dan Cara Menghitungnya
Jenis-Jenis Biaya Overhead
Pengeluaran non-produktif ini mempunyai tiga jenis utama, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. Ketiga jenis pengeluaran ini dapat Anda bedakan dari sifat dan jumlah uang yang perlu perusahaan keluarkan.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap atau fixed costs ialah dana non-produktif yang nominalnya cenderung sama atau sangat jarang berubah setiap kali perusahaan mengeluarkannya. Pajak bumi dan bangunan, biaya asuransi BPJS, serta gaji pokok bulanan karyawan ialah contoh dari biaya tetap ini.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel dalam hal biaya overhead adalah pengeluaran perusahaan yang jumlah nominalnya nyaris tak pernah sama persis. Anda bisa melihatnya pada dana untuk pemasaran, bonus untuk pegawai berprestasi, biaya fotokopi dokumen, serta sewa jasa distributor.
3. Biaya Semi Variabel
Dalam biaya semi variabel, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah uang yang sifatnya vital atau wajib. Namun di lain pihak, jika perusahaan banyak melakukan bisnis, maka dana overhead mereka pun ikut bertambah. Contohnya yang paling umum yaitu tagihan listrik, air, dan internet.
Baca Juga: Apa Itu Biaya Variabel? Pengertian dan Perbedaannya dengan Biaya Tetap
Contoh Biaya Overhead
Tahukah Anda apa saja pengeluaran pada suatu perusahaan yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas produksi barang dan jasa? Contoh-contoh yang paling umum dari pemakaian biaya overhead adalah seperti di bawah ini.
1. Tagihan Utilitas
Contoh pengeluaran non-produktif pertama adalah tagihan utilitas usaha, seperti listrik dan air yang sifatnya bulanan. Apapun yang perusahaan hasilkan, baik itu barang maupun jasa, tetap harus memikirkan kedua tagihan ini.
Tagihan layanan telepon juga sebaiknya perlu diperhatikan, terutama jika banyak menerima pesanan dari klien. Untuk bisnis yang berbasis online, maka juga akan terkena tagihan internet tergantung dari layanan yang digunakan.
2. Asuransi Perusahaan
Berikutnya, pengeluaran yang wajib menjadi perhatian pengusaha ialah asuransi yang dapat mencegah kerugian apabila terjadi musibah. Inilah contoh biaya yang sifatnya tetap, karena jumlah preminya sudah ditentukan oleh perusahaan asuransi.
Asuransi tersebut bisa berwujud BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi karyawan dari kecelakaan di tempat kerja. Selain itu, ada pula asuransi untuk melindungi aset perusahaan semisal tempat usaha, data rahasia, dan bahan baku produksi.
3. Pengeluaran Marketing
Contoh ketiga biaya overhead adalah pengeluaran untuk melakukan pemasaran atau marketing barang atau jasa. Hal ini karena aktivitas pemasaran tidak terlibat langsung dengan kegiatan produksi, kendati dampaknya memang sangat besar.
Biaya pemasaran produk tersebut melingkupi pencetakan brosur, pamflet, spanduk, dan juga acara pameran (exhibition). Bahkan jika mengadakan promosi produk di media sosial, tetap ada biaya pemasaran yang wajib dihitung.
4. Komisi dan Insentif
Ada kalanya suatu perusahaan memberikan komisi dan insentif untuk menghargai jasa dan kerja keras pegawainya. Contoh selanjutnya dari biaya overhead adalah bonus-bonus semisal komisi atau insentif bagi pegawai yang beruntung.
Jumlah uang yang bisa diberikan sebagai komisi cenderung bersifat variabel, sebab belum tentu tahu bagaimana kinerja pegawai tersebut. Semakin bagus kinerja pegawainya, maka komisinya mungkin saja semakin tinggi pula.
5. Peralatan Pelengkap
Alat-alat pelengkap atau penunjang kegiatan produksi perusahaan merupakan contoh biaya non-produktif yang terakhir. Perlengkapan ini biasanya lebih banyak berfungsi sebagai hiasan atau fasilitas tambahan di ruang kerja.
Peralatan pelengkap ini dapat berwujud meja dan kursi karyawan, kalender, jam dinding, serta pengharum ruangan. Selain itu, ada pula peralatan pelengkap berupa printer, mesin fotokopi, telepon, dan alat tulis kantor.
Sudah Paham Apa Itu Biaya Overhead?
Kegiatan produksi barang dan jasa di suatu pabrik belum tentu selalu berjalan mulus tanpa adanya gangguan atau pengeluaran yang tak terduga. Oleh karena itu, biaya overhead adalah salah satu faktor yang sebaiknya perlu diperhatikan demi mencegah kerugian finansial yang mendadak.