Dalam era digital saat ini, memahami perbedaan e-commerce dan marketplace sangat penting bagi pemilik bisnis yang ingin memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan secara online. Kedua platform ini menawarkan peluang besar, tetapi memiliki karakteristik, keunggulan, dan tantangan yang berbeda.
Dengan mengetahui karakteristik masing-masing, Anda bisa memilih platform yang paling sesuai untuk bisnis.
Key Takeaways
- E-commerce lebih fleksibel dan memberikan kontrol penuh, tetapi membutuhkan investasi lebih besar dalam pemasaran dan pengelolaan.
- Marketplace menawarkan eksposur yang lebih luas dengan biaya awal lebih rendah, tetapi memiliki persaingan ketat dan keterbatasan kebijakan platform.
- Kombinasi e-commerce dan marketplace dapat memaksimalkan jangkauan pasar, tetapi memerlukan strategi manajemen stok yang efektif.
Pengertian E-commerce dan Marketplace
Sebelum memahami perbedaan e-commerce dan marketplace, perlu Anda ketahui bahwa kedua platform ini memiliki model bisnis yang berbeda. E-commerce adalah platform yang memungkinkan perusahaan maupun individu untuk menjual produk atau layanan melalui platform online milik sendiri.
Artinya, penjual memiliki kontrol penuh atas tampilan, fungsi, dan kebijakan toko online mereka. Contoh e-commerce meliputi website resmi brand atau toko online independen, seperti Zalora dan platform Shopify.
Di sisi lain, marketplace adalah platform yang memfasilitasi transaksi antara banyak penjual dan pembeli. Marketplace menyediakan tempat bagi berbagai penjual untuk menawarkan produk atau layanan mereka kepada konsumen. Contoh marketplace populer di Indonesia adalah Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.
Baik e-commerce maupun marketplace sama-sama menjadi platform belanja online favorit masyarakat. Menurut Statista, jumlah pengguna e-commerce dan marketplace di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat hingga 99,1 juta pengguna pada tahun 2029.
Perbedaan E-commerce dan Marketplace
Setelah memahami pengertian e-commerce dan marketplace, kini saatnya menentukan platform mana yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, dengan mempertimbangkan perbedaan keduanya berikut ini.
1. Kepemilikan dan Kontrol
Beda marketplace dan e-commerce yang pertama terletak pada kontrol dan kepemilikan platform. Pada e-commerce, penjual memiliki dan mengelola platform mereka sendiri. Artinya, e-commerce memberikan kontrol penuh atas branding, desain, dan pengalaman pengguna.
Sebaliknya, marketplace dimiliki oleh pihak ketiga yang menyediakan platform bagi banyak penjual. Oleh sebab itu, kontrol terhadap tampilan dan kebijakan toko lebih terbatas.
2. Biaya dan Waktu Pengembangan
Perbedaan e-commerce dan marketplace berikutnya adalah pada biaya dan waktu pengembangan yang dibutuhkan. Membangun platform e-commerce memerlukan investasi waktu dan biaya yang signifikan untuk pengembangan, pemeliharaan, dan pemasaran.
Sementara itu, bergabung dengan marketplace biasanya lebih cepat dan murah. Sebab, infrastruktur dan audiens sudah tersedia, sehingga Anda hanya perlu mendaftar sebagai penjual dan menyediakan barang atau jasa untuk dijual.
3. Persaingan dan Eksposur
Di marketplace, produk Anda bersaing langsung dengan produk serupa dari penjual lain yang dapat mempersulit diferensiasi. Namun, marketplace biasanya memiliki basis pengguna yang besar dan memberikan eksposur yang lebih luas.
Sebaliknya, e-commerce memungkinkan fokus pada branding yang unik tanpa persaingan langsung di platform yang sama. Namun, platform ini memerlukan upaya lebih untuk menarik traffic atau lalu lintas ke situs Anda.
4. Kontrol Harga dan Promosi
Salah satu perbedaan e-commerce dan marketplace yang paling mendasar adalah kontrol harga dan promosi produk atau layanan. Dengan e-commerce, Anda memiliki fleksibilitas penuh dalam menetapkan harga dan strategi promosi.
Sebaliknya, marketplace memiliki batasan dalam strategi promosi dan seringkali harus mematuhi kebijakan platform terkait diskon dan penawaran. Penentuan harga pun lebih ketat, karena Anda harus bersaing dengan penjual lain yang menjual produk atau layanan serupa.
5. Hubungan dengan Pelanggan
Dari segi hubungan dengan pelanggan, e-commerce dan marketplace juga memiliki pendekatan yang berbeda. Platform e-commerce memungkinkan Anda membangun hubungan langsung dengan pelanggan, mengumpulkan data, dan menyesuaikan pengalaman belanja.
Dengan begitu, e-commerce memudahkan Anda dalam menerapkan berbagai model bisnis. Baik itu B2B (Business-to-Business), B2C (Business-to-Consumer), D2C (Direct-to-Consumer), maupun dropshipping.
Sedangkan di marketplace, interaksi dengan pelanggan cenderung lebih terbatas. Data pelanggan biasanya juga dikelola oleh platform, sehingga membatasi kemampuan Anda untuk personalisasi.
6. Layanan Pelanggan dan Logistik
Perbedaan e-commerce dan marketplace juga terletak pada layanan pelanggan dan logistik. Pada e-commerce, Anda bertanggung jawab penuh atas layanan pelanggan dan logistik, termasuk pengiriman dan pengembalian barang.
Sementara di marketplace, beberapa aspek ini biasanya difasilitasi oleh platform. Namun, Anda tetap harus memastikan kualitas layanan untuk mempertahankan reputasi toko atau bisnis.
7. Fleksibilitas dalam Metode Pembayaran
Di e-commerce, Anda memiliki kebebasan penuh dalam menentukan metode pembayaran yang ingin Anda gunakan, mulai dari transfer bank, e-wallet, kartu kredit, hingga cicilan. Anda juga bisa bekerja sama dengan penyedia layanan pembayaran (payment gateway) yang menawarkan fitur khusus, seperti pembayaran bertahap.
Sebaliknya, metode pembayaran di marketplace sudah ditentukan oleh platform. Biasanya, marketplace menyediakan berbagai opsi pembayaran, tetapi penjual tidak punya kendali penuh atas sistem pencairan dana.
Selain itu, dana yang penjual terima harus melewati proses verifikasi atau pencairan sesuai kebijakan marketplace. Misalnya, pembayaran bisa tertahan sementara hingga pesanan selesai atau setelah jangka waktu tertentu. Kebijakan ini bisa menghambat cash flow bisnis, terutama bagi Anda yang mengandalkan pemasukan harian.
E-Commerce vs Marketplace, Mana Platform yang Tepat untuk Bisnis Anda?
Memahami perbedaan e-commerce dan marketplace adalah langkah penting dalam menentukan strategi penjualan online untuk bisnis Anda. E-commerce cocok untuk Anda yang ingin membangun brand dan memiliki kontrol penuh atas kepemilikan. Sementara marketplace lebih sesuai jika Anda ingin memanfaatkan basis pengguna yang sudah ada, tanpa harus mengelola infrastruktur teknis.
Jika Anda ingin membangun e-commerce sendiri, platform seperti WooCommerce atau Shopify memberi keleluasaan penuh dalam mengelola bisnis. Namun, salah satu tantangan utamanya adalah memastikan pengiriman berjalan lancar dan terintegrasi dengan berbagai layanan logistik.
Biteship menyediakan plugin pengiriman untuk Shopify, WooCommerce, dan berbagai platform e-commerce lainnya untuk memudahkan Anda mengotomatisasi proses pengiriman langsung dari toko online Anda. Plugin kami menawarkan cek ongkir otomatis, multi-kurir dalam satu dashboard, serta pelacakan real-time untuk memastikan pengiriman cepat dan akurat.
Namun, jika Anda ingin pengalaman yang lebih efisien, layanan fulfillment Biteship adalah solusi lengkap yang sudah terintegrasi dengan berbagai kanal penjualan Anda, baik e-commerce maupun marketplace. Dengan layanan ini, Anda dapat menghemat biaya operasional, menghubungkan e-commerce langsung ke berbagai ekspedisi dengan mudah, dan mempercepat proses pengiriman. Integrasi omnichannel Biteship yang fleksibel juga memastikan bisnis Anda bisa berkembang tanpa terkendala oleh sistem logistik yang kompleks.
Pastikan bisnis Anda berjalan lebih efisien dengan solusi pengiriman dan logistik yang praktis dan hemat biaya dengan biteship!