8 Langkah Manajemen Stock Barang di Gudang

8 Langkah Manajemen Stock Barang di Gudang
manajemen stock barang

Stok barang harus dikelola dengan baik agar bisnis berjalan dengan lancar. Saat kuantitas barang sedikit, pengelolaannya masih terbilang mudah. Namun saat stok barang sudah banyak, manajemen stock barang mungkin akan lebih sulit untuk dilakukan.

Kalau Anda saat ini sedang mengelola bisnis, sebaiknya memahami berbagai tips atau cara untuk mengelola stok barang di gudang. Hal ini penting dan wajib dipahami oleh semua pebisnis, terutama yang bergerak di bidang perdagangan atau industri.

Langkah-langkah Manajemen Stock Barang di Gudang

Terdapat 8 cara yang akan dijelaskan pada kesempatan ini. Sebaiknya Anda baca informasinya sampai akhir agar dapat memahami seluruh isinya.

1. Memiliki Gudang Penyimpanan yang Memadai

Pertama, pastikan Anda memiliki gudang penyimpanan yang memadai. Siapkan tempat khusus untuk menyimpan barang. Ukuran tempatnya bisa disesuaikan dengan jenis dan kuantitas barang. Jika belum bisa menyediakan tempat khusus untuk gudang, Anda bisa menggunakan cara lain.

Manfaatkan benda-benda seperti kardus, rak gudang, atau etalase untuk menyimpan stock barang-barang tersebut.

2. Tetapkan Jumlah Minimum Stock

Setelah mempersiapkan tempat, Anda sebaiknya menentukan jumlah stok minimum yang harus ada di gudang. Cara ini akan memudahkan Anda untuk inventaris. Stok akan lebih terjaga jika Anda sudah menentukan batas minimal.

Menentukan jumlah minimum stok juga membantu Anda untuk melakukan restock barang secara teratur. 

Untuk menetapkan jumlah minimum stok, Anda bisa menentukan berdasarkan seberapa cepat barang tersebut terjual. Pertimbangkan juga waktu yang diperlukan untuk mendapatkan barangnya kembali dari pemasok atau supplier.

3. Membuat Catatan Daftar Stock

Pengelolaan stok barang juga harus dicatat dengan rapi. Akan lebih baik jika Anda menugaskan 1 orang yang memang fokus untuk mencatat daftar stok.

Stok barang yang masuk dan keluar gudang harus dicatat dengan rapi. Cara ini akan memberikan banyak manfaat untuk bisnis Anda. Akan lebih baik jika pencatatan dilakukan secara digital menggunakan aplikasi yang realtime.

Di samping itu, data juga penting untuk Anda miliki. Dari data tersebut, Anda dapat menggunakannya untuk mengontrol stock barang secara berkelanjutan dan membantu dalam pengambilan keputusan.

4. Memberi Kode Berbeda pada Setiap Barang

Kalau Anda memiliki barang dengan banyak variasi, seperti warna, ukuran, dan sebagainya, sebaiknya bedakan setiap barang dengan kode unik. 

Kode ini akan lebih memudahkan Anda untuk mengenali dan menyebutkan berbagai jenis barang secara spesifik dalam waktu singkat. Penggunaan kode juga memudahkan Anda dalam mengelompokkan penataan barang di gudang.

Baca juga: Arti Restock Dalam Bisnis, Ini Penjelasan Lebih Lengkapnya

5. Periksa Barang Sebelum Disimpan

Selalu lakukan pemeriksaan barang sebelum disimpan di dalam gudang. Hal ini dilakukan untuk menyaring kualitas barang. Pastikan tidak ada yang cacat dan kondisinya baik sebelum nantinya dijual kepada konsumen.

Pisahkan barang yang tidak layak jual. Jangan sampai Anda mengirimkan barang yang rusak kepada pelanggan. Konsumen akan merasa kecewa jika barang yang diterimanya cacat. Hal ini juga akan menurunkan kredibilitas toko dan bisnis Anda.

Bila perlu, beri catatan khusus tentang detail cacat dari barang tersebut. Jika memungkinkan, Anda bisa mengembalikan atau melakukan retur kepada pihak pemasok.

6. Pisahkan Stok Lama dan Baru

Stok lama dan baru harus dipisahkan. Sebaiknya Anda memberlakukan sistem First In First Out (FIFO). Jadi, barang yang pertama masuk gudang harus dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda akan mengurangi adanya risiko kerugian.

Beberapa jenis barang memiliki tanggal expired, contohnya seperti makanan, kosmetik, dan sebagainya. Barang yang memiliki tanggal expired lebih dekat harus dikeluarkan terlebih dahulu. 

Selain itu, memisahkan stok lama dan baru juga akan mempermudah dalam proses pencatatan dan perhitungan.

7. Stock Opname Berkala

Di akhir bulan, sebaiknya Anda melakukan stock opname. Ini dilakukan untuk mencocokkan antara data atau catatan dengan stok yang sebenarnya ada di gudang. 

Kegiatan yang perlu dilakukan pada saat stock opname adalah menghitung dan mendata jumlah barang yang benar-benar ada di gudang.

8. Gunakan Layanan Logistik Pihak Ketiga

Cara terakhir ini akan sangat memudahkan Anda dalam manajemen pergudangan tanpa harus repot. Jadi, Anda menyerahkan pengelolaan logistik atau barang ke pihak ketiga. Salah satu rekomendasi penyedia layanan manajemen stock barang adalah Biteship.

Biteship memiliki layanan Fulfillment yang mencakup 3 hal. Berikut detailnya.

Penyimpanan. Biteship menyediakan gudang untuk menyimpan stok barang Anda.

Pick and pack. Biteship membantu Anda untuk mengambil barang dari gudang dan mengemasnya sesuai dengan pesanan konsumen.

Pengiriman. Biteship menangani pengiriman barang melalui berbagai jenis jasa ekspedisi sampai ke tangan pemesan atau konsumen.

Ingin mengetahui lebih lengkap mengenai layanan Fulfillment yang dimiliki oleh Biteship? Klik link berikut ini https://biteship.com/fulfillment.Setelah membaca penjelasannya, Anda bisa mulai mempraktikkan 8 cara manajemen stok barang. Cara tersebut bisa Anda praktikkan meskipun stok barang masih sedikit. Kalau sudah terbiasa, Anda akan merasa lebih mudah jika harus mengelola stok berskala besar.

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!