Dalam bisnis, ekspansi adalah istilah yang cukup familiar. Sebuah perusahaan akan mulai menerapkan ekspansi ketika aktivitas atau kondisi perusahaan tersebut stabil. Akan tetapi, dalam menerapkannya perlu memperhatikan tahapan-tahapan yang tepat agar ekspansi yang dijalankan berhasil. Berikut pembahasan selengkapnya.
Pengertian Ekspansi
Ekspansi adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memperluas atau memperbesar target pasar. Sementara itu, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) juga memberikan definisi terkait ekspansi.
Menurut OJK, ekspansi merupakan tindakan untuk memperbesar dan memperluas usaha dengan suatu penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, sampai perekrutan karyawan. Kondisi tersebut terjadi karena adanya peningkatan permintaan dari konsumen mengenai produk serta layanan dari perusahaan.
Jenis Ekspansi Bisnis
Ekspansi adalah strategi yang bertujuan memperluas bisnis. Untuk itu, penerapannya tidak dapat dilakukan sembarangan. Sebuah perusahaan yang hendak melakukan ekspansi tentunya harus menyesuaikan kebutuhan perusahaan bisnisnya.
Dengan rencana yang matang, hal tersebut mampu membantu perusahaan dalam mengurangi risiko gagalnya ekspansi yang berdampak pada kerugian finansial, ketidakstabilan, serta manajemen yang tidak efektif.
Adapun beberapa jenis ekspansi yaitu:
1. Merger
Jenis ekspansi yang pertama yaitu merger di mana terdapat 2 perusahaan atau lebih yang bergabung menjadi satu. Merger menjadi salah satu solusi untuk memperluas bisnis. Biasanya perusahaan yang cenderung lebih dominan akan menjaga identitas perusahaannya.
Kemudian untuk perusahaan yang lainnya maka identitasnya menjadi tidak jelas. Saat ingin melakukan merger, sangat penting memperhatikan reputasi perusahaan yang hendak digabungkan. Setidaknya terdapat tiga jenis merger, antara lain:
- Merger horizontal, jenis merger di mana perusahaan membeli perusahaan yang lain dengan level atau tingkat operasional lainnya.
- Konglomerasi, melakukan akuisisi terhadap beberapa perusahaan
- Merger vertikal, terdapat dua atau lebih perusahaan di industri sama. Akan tetapi, level operasionalnya berbeda.
2. Akuisisi
Tujuan akuisisi adalah menambah pendapatan perusahaan. Ini merupakan sebuah proses pengambilan kepemilikan atau take over saham maupun aset perusahaan yang dijalankan satu maupun sekelompok investor tertentu.
Bisa saja perusahaan memutuskan mengakuisisi produsen atau supplier bahan baku. Tujuannya agar perusahaan tersebut bisa terus memperhatikannya.
3. Hostile Takeover
Jenis ekspansi yang ketiga yaitu hostile takeover. Hampir sama dengan akuisisi namun caranya dengan paksaan, misalnya dengan cara seorang pebisnis membeli saham perusahaan lain. Tujuan membeli saham tersebut agar pemilik saham memutuskan open bid atau membuka penawaran terhadap bisnisnya.
Lalu saham tersebut akan diakuisisi berdasarkan harga paling tinggi di pasar. Kemudian, perusahaan juga otomatis beralih kepemilikan. Misalnya terjadi perubahan karyawan secara menyeluruh maupun perubahan di bagian manajemen.
4.. Leveraged Buyout
Untuk menjalankan leveraged buyout memerlukan dana yang sangat besar. Ini merupakan upaya untuk mendapatkan bisnis dengan meminjam uang dan melakukan pembelian.
Jenis ekspansi tersebut dapat dilakukan hanya ketika seseorang atau pebisnis mendapatkan kucuran dana besar. Untuk mendapatkan modal tersebut, caranya dengan berutang pada pihak lain.
5. Ekspansi Pertumbuhan Internal
Berikutnya ada ekspansi pertumbuhan internal di mana perusahaan bergantung terhadap sumber daya maupun kemampuan internal di dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Beberapa hal yang dilakukan terkait ekspansi pertumbuhan internal, yaitu:
- Membeli mesin maupun membangun pabrik baru yang selanjutnya dapat meningkatkan kapasitas produksi.
- Menjangkau konsumen secara lebih luas. Caranya yaitu membuka kantor cabang maupun gerai baru.
- Meningkatkan biaya iklan, tujuannya agar dapat meningkatkan penjualan.
- Memperluas segmen pasar, contohnya dengan menjangkau segmen lain yang masih ada korelasinya dengan segmen sekarang. Bisa juga lewat ekspansi pada pasar baru misalnya ekspor produk ke negara lain.
- Memperkenalkan dan menawarkan varian baru dari produk yang sekarang sudah ada di pasar.
6. Ekspansi Pertumbuhan Eksternal
Sesuai namanya, jenis ekspansi yang satu ini akan melihat pihak luar untuk tumbuh. Cara yang dilakukan yaitu menggabungkan sumber dasar serta kemampuan perusahaan lain. Terdapat beberapa opsi untuk menjalankan ekspansi eksternal ini, yaitu:
- Mengakuisisi perusahaan lain.
- Merger dengan perusahaan yang lain.
- Mendirikan usaha patungan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencari Supplier Tangan Pertama? Simak Informasi Lengkapnya Disini
Tahapan Ekspansi
Sementara itu, tahapan dalam melakukan ekspansi adalah seperti berikut.
1. Membuat Perencanaan secara Matang
Sebuah bisnis bisa dikatakan siap berkembang ketika perusahaan mempunyai perencanaan yang bagus, termasuk ketika ingin melakukan ekspansi.
Sebaiknya, perusahaan menghadirkan beberapa pertanyaan, misalnya apa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dengan ekspansi bisnis, apa target yang ingin dicapai, dan bagaimana penjualan perusahaan untuk sekarang ini. Berdasarkan beberapa pertanyaan tersebut, setidaknya akan ada beberapa kesimpulan.
- Perusahaan siap berekspansi karena alur penjualan yang lancar serta punya banyak pelanggan tetap.
- Perusahaan sudah punya produk, brand, dan bisa memproduksinya sendiri dalam jangka waktu minimal 5 tahun ke depan.
- Perlu merekrut karyawan baru sehingga setiap bentuk aktivitas operasional bisa dilakukan secara berkesinambungan. Selain itu, proses penjualan bisa lebih efektif dan cepat.
- Pangsa pasar sudah mulai meluas serta sudah datang banyak permintaan sehingga perlu adanya pasar baru yang bisa menampung penjualan bisnis.
2. Menentukan Model Bisnis
Ketika ingin menerapkan ekspansi, model bisnis sekarang pastinya berbeda dengan yang terjadi nanti. Untuk penerapannya perlu adanya Standar Operating Procedures atau SOP.
Sementara itu, jika perlu menambah karyawan, maka aktivitas bisnis perlahan akan berubah. Bukan itu saja, cara penjualan pun akan berubah. Maka sangat penting untuk mulai menentukan model bisnis sehingga akan menentukan standar maupun cara yang sesuai untuk diterapkan di dalam kegiatan perusahaan.
Kemudian, ketika sudah ada target pasar baru serta banyak produk yang siap diperkenalkan, maka mulailah berpikir cara seperti apa untuk diterapkan ketika ingin menyentuh target pasar tersebut. Pastinya ini berkaitan dengan bagaimana memperoleh engagement sampai strategi penjualan yang hendak diterapkan di pasar.
3. Mempersiapkan Modal Selama Ekspansi
Diperlukan modal usaha untuk menyewa, membuat membeli toko online, membuat gedung baru, menggaji karyawan, dan lain-lain. Modal tersebut bisa Anda peroleh lewat keuntungan selama proses penjualan.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan pinjaman modal. Ingat, meminjam modal tidak selalu berarti bisnis Anda tak sehat atau tidak bisa menerapkan ekspansi. Akan tetapi, ini diperlukan agar bisa mengatur aliran arus keuangan perusahaan.
Contoh Ekspansi
Adapun contoh ekspansi yaitu:
- Perusahaan Alibaba Group saat ini sedang berkembang secara pesat di tengah banyaknya bisnis digital atau e-commerce. Perusahaan tersebut juga aktif berekspansi ke banyak negara, baik di kawasan Amerika maupun Eropa.
- Semen Gresik Tbk melakukan perluasan dengan membuka cabang baru di bawahnya.
Kesimpulan
Sekian informasi seputar ekspansi. Jadi, ekspansi adalah istilah untuk menjelaskan perusahaan yang ingin memperluas maupun memperbesar jangkauan target pasarnya. Tentu saja ini dilakukan agar keuntungan atau pemasukan perusahaan tersebut semakin bertambah. Semoga bermanfaat.