Internet of Things (IoT) telah menjadi istilah yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Konsep ini mengacu pada konektivitas antara perangkat elektronik, sensor, dan objek di sekitar melalui internet.
IoT melibatkan sensor dan perangkat terkoneksi yang saling berkomunikasi dan bertukar data melalui internet. Contohnya adalah smart home di mana lampu, pengunci pintu, perangkat elektronik, dan bahkan alat kesehatan dapat dikendalikan secara otomatis dari aplikasi di smartphone.
Pengertian Internet of Things
IoT adalah istilah umum yang saat ini digunakan untuk menggambarkan jaringan objek fisik atau benda yang didukung oleh sensor, software, dan teknologi pendukung lainnya agar dapat saling terhubung dan bertukar informasi dengan perangkat dan sistem lain melalui internet.
Berbagai objek IoT ini dapat berupa peralatan sehari-hari hingga peralatan industri. Para ahli memperkirakan penggunaan IoT akan terus meningkat ke berbagai sektor setidaknya menjadi 22 miliar pada tahun 2025, di mana saat ini angkanya sudah mencapai 7 miliar.
Baca Juga: Transformasi Digital: Pengertian, Tujuan, dan Cara Penerapannya
Unsur Penting dalam IoT
IoT terdiri dari empat unsur utama yang terlibat dalam jaringan tersebut dan saling terhubung satu sama lain. Berikut ini adalah unsur-unsur darI IoT.
1. Things (Benda)
Benda merujuk pada objek fisik yang terhubung ke jaringan internet seperti perangkat elektronik, sensor, kendaraan, peralatan rumah tangga, dll. Benda-benda ini dilengkapi dengan kemampuan untuk mengumpulkan dan bertukar data dengan dukungan koneksi internet.
2. Connectivity (Konektivitas)
Ini adalah infrastruktur yang memungkinkan benda-benda tersebut terhubung satu sama lain dan tersambung ke internet. Hal ini melibatkan teknologi komunikasi, seperti Wi-Fi, Bluetooth, jaringan seluler, dan protokol jaringan lain sehingga terjadi transfer data antara benda-benda yang terhubung.
3. Data
Data merupakan unsur yang sangat penting dalam Internet of Things (IoT). Dalam ekosistem IoT, benda-benda terhubung akan menghasilkan dan mengumpulkan data. Data ini memberikan wawasan yang berharga untuk pengambilan keputusan dan pengoptimalan kinerja,
Sensor yang tertanam dalam benda-benda menghasilkan data yang beragam, termasuk informasi lingkungan, perilaku pengguna, kondisi fisik, dll. Data ini kemudian dianalisis dan digunakan untuk mengambil keputusan yang cerdas
4. Intelligence (Kecerdasan)
Unsur ini melibatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), analitik data, dan algoritma yang kompleks. Dengan memanfaatkan teknologi ini, data yang dikumpulkan dapat diolah, dianalisis, dan digunakan untuk menghasilkan informasi yang berarti.
Pemanfaatan kecerdasan buatan ini memungkinkan benda-benda IoT untuk mengambil keputusan otomatis, mengoptimalkan kinerja, dan memberikan solusi yang cerdas untuk setiap perintah atau proses yang terjadi.
Keempat unsur ini saling terhubung dan bekerja bersama-sama dalam ekosistem IoT untuk menciptakan jaringan yang terhubung secara cerdas, mengumpulkan data yang berharga, dan memberikan layanan yang inovatif dan efisien.
Baca Juga: Digital Skill: Pengertian, Contoh, dan Cara Mengasahnya
Bagaimana Cara Kerja Internet of Things?
IoT bekerja dengan cara menghubungkan berbagai perangkat fisik ke jaringan internet. Hal ini memungkinkan terjadinya pertukaran data dan interaksi antar perangkat. Agar semakin jelas, berikut ini adalah uraian mengenai cara kerja IoT:
1. Sensor dan Perangkat Terhubung
Perangkat IoT telah dilengkapi dengan sensor, perangkat keras, dan perangkat lunak yang memungkinkan komponen-komponen tersebut untuk mengumpulkan dan mengirim data. Sensor ini dapat mendeteksi berbagai parameter seperti suhu, kelembaban, gerakan, atau tekanan.
2. Jaringan Komunikasi
Perangkat IoT menggunakan berbagai teknologi komunikasi seperti Wi-Fi, Bluetooth, atau jaringan seluler agar dapat terhubung ke internet. Melalui jaringan ini, data yang dikumpulkan oleh perangkat dikirimkan ke platform atau cloud untuk diproses.
3. Cloud Computing dan Data Processing
Data yang dikumpulkan oleh perangkat IoT dikirimkan ke platform atau cloud untuk diproses, dianalisis, dan disimpan. Di sini, teknologi cloud computing dan sistem analitik digunakan untuk mengelola dan menganalisis data dalam skala yang besar.
4. Pemantauan dan Kontrol
Setelah data diproses, hasilnya dapat digunakan untuk memantau, mengontrol, atau mengambil tindakan. Misalnya, sistem IoT dapat memantau suhu ruangan dan mengirimkan perintah untuk menyalakan atau mematikan pendingin udara jika suhu terlalu tinggi atau rendah.
5. Interaksi dan Integrasi
Sistem Internet of Things juga memungkinkan terjadinya interaksi dan integrasi antar perangkat. Misalnya, peralatan lampu pintar dapat berinteraksi dengan termostat untuk mengatur pencahayaan sesuai dengan suhu dan kehadiran manusia.
Dengan cara kerja ini, IoT akan melakukan pengumpulan data yang terus-menerus, melakukan analisis secara real-time, dan otomatisasi berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh perangkat yang terhubung.
Hal ini nantinya akan menjadi potensi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan menciptakan pengalaman yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Kenali Cara Mengatasi Perubahan Perilaku Konsumen di Era Digital
Apa Saja Manfaat IoT?
Dengan kecanggihan yang dimilikinya IoT menawarkan beragam manfaat yang dapat memberikan dampak positif dalam berbagai bidang. Beberapa manfaat utama dari IoT antara lain adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Efisiensi
Dalam sistem IoT, data dikumpulkan secara real-time yang kemudian dianalisis secara mendalam. Hal ini akan membantu mengoptimalkan operasional dan proses bisnis.
Dengan informasi yang akurat, pengambilan keputusan akan semakin efisien dan berdampak pada peningkatan produktivitas.
2. Kemudahan dan Keterhubungan
IoT menghubungkan perangkat, sistem, dan orang secara terintegrasi. Ini memberikan kemudahan dalam mengendalikan dan memantau perangkat jarak jauh melalui aplikasi mobile atau web. Selain itu, keterhubungan antar perangkat juga memungkinkan adanya kerja sama dan integrasi yang lebih baik.
3. Meningkatkan Kualitas Hidup
Kehadiran IoT dapat meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai aplikasi seperti kesehatan, keamanan, dan smart home. Contohnya, dengan adanya perangkat medis yang terhubung, monitoring kesehatan dapat dilakukan secara real-time, memungkinkan intervensi cepat dalam situasi darurat.
Sistem keamanan pintar juga memberikan perlindungan yang lebih baik bagi rumah dan properti. Sementara itu dalam proses bisnis, IoT dapat meningkatkan efisiensi proses operasional bisnis.
4. Penghematan Energi
IoT juga memberikan manfaat terkait penghematan energi misalnya melalui meteran listrik pintar, pencahayaan otomatis yang efisien, dan pengelolaan penggunaan energi dalam bangunan. Hal ini berdampak pada pengurangan biaya operasional dan efisiensi energi secara keseluruhan.
5. Peningkatan Keamanan
Sistem keamanan saat ini semakin canggih dan terintegrasi berkat adanya IoT, seperti pengawasan video, sistem pengamanan rumah, dan kontrol akses yang lebih baik. Ini membantu melindungi property dan memberikan rasa aman bagi para pengguna.
6. Inovasi dan Pengembangan Produk
Dalam dunia bisnis, penggunaan IoT membuka peluang untuk inovasi produk dan pengembangan model bisnis. Integrasi data yang luas dan konektivitas yang lebih baik memungkinkan pengembangan produk yang lebih baik, layanan yang disesuaikan, dan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Dengan manfaat-manfaat ini, IoT menjadi teknologi yang sangat potensial untuk pengembangan bisnis. Di bidang pengelolaan pengiriman pun kini sudah ada software Biteship yang memanfaatkan Internet of Things untuk memudahkan dalam pemilihan jasa kurir atau ekspedisi untuk bisnis online.