Margin: Memahami Pengertian dan Konsepnya di Berbagai Konteks

Margin: Memahami Pengertian dan Konsepnya di Berbagai Konteks

Margin adalah istilah yang biasanya dapat Anda temukan di bidang ekonomi, keuangan dan bisnis. Pada dasarnya, istilah margin sering kali merujuk pada konsep yang berkaitan dengan ruang, perbedaan, atau batasan antara suatu hal.

Dalam konteks ekonomi, keuangan, dan finansial, margin memiliki makna yang penting dan dapat memengaruhi pengambilan keputusan serta hasil akhir suatu aktivitas. Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui pengertian margin serta pentingnya memahami margin.

Apa Itu Margin dalam Konteks Umum?

Secara umum, margin adalah istilah yang merujuk pada ruang kosong atau perbedaan antara dua hal. Dalam Microsoft Word, Anda juga dapat menemukan istilah margin ini yang berfungsi sebagai pemberi jarak pada teks atau elemen lain yang ada pada kertas atau dokumen Word Anda.

Dalam bidang desain grafis dan tata letak, margin adalah istilah yang berfungsi untuk menciptakan ruang napas yang membuat konten lebih mudah untuk dipahami.

Lantas, apa pengertian margin dalam konteks ekonomi, keuangan, finansial, dan bisnis?

Pengertian Margin dalam Ekonomi dan Keuangan

Dalam bidang ekonomi, keuangan, dan finansial, margin adalah konsep yang merujuk pada perbedaan antara pendapatan atau keuntungan dengan biaya atau kerugian. 

Dalam bidang trading dan investasi, margin adalah istilah yang mengacu pada dana yang dipinjamkan oleh pialang atau broker kepada trader untuk meningkatkan daya beli dalam membeli aset.

Margin trading dapat memberikan peluang dengan nilai keuntungan yang lebih tinggi, tetapi membawa risiko yang lebih tinggi pula.

Selain itu, margin juga berkaitan dengan margin laba kotor (gross profit margin) dan margin laba bersih (net profit margin) dalam analisis laporan keuangan perusahaan.

Margin laba kotor mengukur efisiensi biaya produksi dan distribusi suatu produk, sedangkan margin laba bersih mencerminkan perusahaan dalam mengelola semua biaya operasional termasuk pajak.

Pengertian Margin dalam Bisnis dan Pemasaran

Dalam dunia bisnis dan pemasaran, margin sering berhubungan dengan harga jual dan biaya produksi suatu produk atau jasa. Margin keuntungan adalah salah satu kunci dalam menentukan seberapa menguntungkan suatu produk tersebut.

Seorang pelaku pemasaran harus memperhatikan margin saat menentukan harga jual agar bisnis tetap menguntungkan dan berkelanjutan. 

Selain harus memperhatikan margin, seorang pelaku pemasaran juga harus mempertimbangkan beberapa faktor lainnya, seperti harga pesaing, permintaan pasar, dan biaya produksi untuk menentukan harga jual yang tepat.

Baca Juga: Faktur: Pengertian dan Jenisnya dalam Kegiatan Bisnis

Apa Saja Peran Margin dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi?

Margin memiliki peran yang penting dalam bidang ekonomi. Pentingnya margin dalam ekonomi tercermin dalam sejumlah aspek penting yang memengaruhi pengambilan keputusan dalam perekonomian, baik individu, organisasi, perusahaan, maupun pemerintah.

Beberapa peran utama dari margin dalam pengambilan keputusan ekonomi antara lain:

1. Pengambilan Keputusan Rasional

Konsep margin mendorong individu dan organisasi untuk membuat keputusan yang lebih rasional dan tepat. Ketika seseorang mempertimbangkan perubahan kecil dalam biaya atau manfaat suatu tindakan, mereka akan lebih cenderung untuk mengambil keputusan yang paling menguntungkan.

2. Efisiensi Produksi

Dalam mengelola sumber daya, margin memiliki implikasi penting dalam efisiensi produksi. Perusahaan harus mempertimbangkan margin antara biaya produksi dan hasil penjualan. 

Pengaturan produksi yang optimal berdasar pada perbedaan kecil ini bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan atau laba.

3. Penentuan Harga

Pemahaman terhadap margin sangat penting dalam menentukan harga suatu barang atau jasa. Harga yang akan Anda tetapkan harus melalui pertimbangan dan perbedaan antara biaya produksi dan nilai yang dihasilkan oleh konsumen.

Jika Anda atau perusahaan Anda tidak mempertimbangkan dan mengetahui proyeksi margin, maka produk Anda memiliki risiko yang tinggi untuk meleset bahkan mengalami kerugian.

4. Pengaruh Terhadap Permintaan

Margin juga dapat berhubungan dengan permintaan pasar. Perubahan kecil dalam harga atau kualitas produk dapat mengubah preferensi konsumen dan dapat memberikan dampak pada permintaan yang lebih besar atau lebih kecil.

5. Investasi dan Inovasi

Pengambilan keputusan investasi dan inovasi sering berdasar pada perhitungan margin. Para investor akan mempertimbangkan potensi keuntungan dari investasi berdasarkan perbedaan antara biaya dan hasil yang diharapkan.

Baca Juga: Fixed Cost: Pengertian, Contoh, Cara Menentukan

Faktor Perhitungan Margin

Ketidakakuratan dalam perhitungan margin bisa berdampak pada kelangsungan pertumbuhan perusahaan. Terlebih lagi jika suatu perusahaan tidak memiliki dasar pemahaman tentang penghitungan margin.

Maka dari itu, ketahui cara menghitung margin agar usaha Anda terhindari dari defisit. Namun, sebelum Anda melakukan perhitungan margin, ketahui pula beberapa faktor penting yang harus Anda perhatikan.

1. Pendapatan

Pendapatan merujuk pada tambahan aktiva atau peningkatan nilai aset yang mengakibatkan kenaikan nilai modal. Terdapat dua jenis pendapatan, yaitu pendapatan dari operasional bisnis dan pendapatan di luar operasional bisnis.

2. Beban

Beban merujuk pada seluruh biaya yang telah perusahaan keluarkan untuk memperoleh hasil. Pengeluaran biaya ini akan mengurangi modal. Dalam bidang perekonomian, beban terdiri dari beban usaha dan beban di luar usaha.

Baca Juga: Cara Buat dan Contoh Laporan Keuangan Sederhana, Cocok Terapkan Dalam Bisnis!

Langkah-Langkah Menghitung Margin Laba

Sebelum Anda mulai menghitung laba atau keuntungan, ketahui langkah-langkah berikut ini supaya keuntungan dari suatu usaha dapat Anda ketahui.

1. Identifikasi Biaya Produksi

Sebelum melakukan identifikasi, perlu Anda ketahui bahwa terdapat dua jenis biaya produksi, yaitu biaya variabel dan biaya tetap.

a. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang perusahaan keluarkan yang dapat berubah sesuai hasil produksi. Contohnya adalah biaya bahan baku, biaya pengemasan, dan lain-lain.

b. Biaya Tetap

Sementara itu, biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak bergantung pada besar atau kecilnya produksi alias biaya yang jumlahnya tidak berubah. Contohnya adalah gaji, biaya sewa, dan biaya penyusutan.

2. Menghitung Margin Laba

Rumus menghitung margin laba adalah sebagai berikut:

Margin Laba Kotor = Penjualan – Harga PokokPenjualan

Margin Laba Bersih = Laba BersihTotal Pendapatan100

Menetapkan harga jual produk akan berdampak pada seberapa besar laba yang diperoleh serta berapa lama waktu yang perusahaan butuhkan agar mereka mencapai BEP atau Break Even Point.

Baca Juga: Cara Membuat Laporan Laba Rugi dengan Mudah

Contoh Menghitung Margin

Perusahaan A memiliki pendapatan total sebesar Rp100.000.000,00 dan laba bersihnya sebesar Rp30.000.000,00. Hitunglah margin laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan A.

Pembahasan:

Margin Laba Bersih = 30.000.000100.000.000100 =3%

Jadi, margin laba bersih yang dihasilkan adalah sebesar 3%.

Sudah Tahu tentang Apa Itu Margin?

Jadi, margin adalah suatu istilah yang sering kali Anda temukan dalam dunia perekonomian, khususnya bisnis. Memahami margin adalah suatu kewajiban bagi para pelaku ekonomi. Dengan mengetahui dasar-dasar margin dan cara menghitungnya, maka Anda atau perusahaan akan terhindari dari defisit dan kerugian.

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!