Experiential Marketing: Pengertian, Fungsi, serta Contohnya

Experiential Marketing: Pengertian, Fungsi, serta Contohnya
experiential marketing

Salah satu teknik pemasaran wajib adalah experiential marketing. Buat orang-orang yang berkecimpung di dunia bisnis, ini penting buat menciptakan kesan mendalam ke konsumen. Memang apa sih makna dari istilah itu? Sepenting apa peranannya? Yuk, cari tahu di sini!

Pengertian Experiential Marketing

Experiential punya arti pengalaman, sedangkan marketing bermakna pemasaran. Kalau Anda terjemahkan secara sederhana, artinya adalah teknik pemasaran yang beri pengalaman tidak terlupakan secara langsung ke konsumen.

Teknik marketing satu ini akan pakai metode dua arah, antara penjual dan pembeli. Jadi cukup berbeda dari jenis yang lain, ya. Karena metode pemasaran lainnya seperti pemasaran konvensional maupun digital cuma berlaku satu arah.

Lewat cara pemasaran satu ini, konsumen akan merasakan pengalaman khas berkaitan dengan barang atau jasa yang Anda tawarkan. Sesuatu yang pasti tidak akan diperoleh dari kompetitor.

Fungsi Experiential Marketing

Apakah memberikan pengalaman baru buat konsumen sangat penting? Sudah pasti. Nah, berikut adalah fungsi experiential marketing yang jadi alasan metode pemasaran ini wajib Anda praktikkan:

1. Membangun Koneksi Personal dengan Konsumen

Kalau membandingkan antara hubungan antara keluarga dengan rekan kerja, koneksi atau ikatan di jenis hubungan yang pertama pasti lebih terasa. Nah, semacam itulah hubungan yang akan terbangun dengan konsumen lewat teknik pemasaran experiential.

Adanya interaksi langsung dengan konsumen akan buat produk atau jasa yang Anda tawarkan jadi lebih membekas. Hal itu terbentuk dari rasa dihargai dan dianggap yang mungkin tidak mereka temukan dari merek lain.

2. Mempertahankan Loyalitas Konsumen

Koneksi personal di atas akan memicu rasa enggan atau bersalah kalau membeli dan menggunakan merek selain milik Anda. Pada titik ini, loyalitas alias kesetiaan konsumen telah terbentuk dan pasar Anda akan menguat.

3. Meningkatkan Brand Awareness

Brand awareness alias kesadaran terhadap suatu merek juga akan mengalami peningkatan signifikan lewat experiential marketing. Konsumen loyal nggak akan ragu mempromosikan produk maupun jasa Anda ke orang terdekat dan relasi mereka.

4. Memperluas Pasar

Waktu merek sudah sampai tahap rekomendasi mulut ke mulut oleh konsumen, otomatis jangkauan pasarnya jadi lebih luas. Selain itu, tingkat kepercayaan pasar yang terbangun melalui mouth to mouth recommendation juga lebih tinggi ketimbang melalui promosi konvensional, lho.

Baca Juga: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerja Facebook Split Test Ads

Contoh Experiential Marketing

Setelah memahami tentang pengertian dan fungsi dari pemasaran experiential, Anda tentu punya ketertarikan buta mengaplikasikannya, kan? Ternyata, ada banyak contoh dari teknik pemasaran yang satu ini. Apa saja sih? Ini penjelasannya:

1. Workshop

Seminar alias workshop jadi contoh pemasaran experiential yang paling sering jadi pilihan pemilik bisnis. Selain memperkenalkan produk atau jasa, konsumen juga akan dapat edukasi soal merek tersebut.

Contohnya, Anda adalah pengusaha waralaba kopi kekinian. Nah, di seminar yang digelar, Anda bisa ajak konsumen untuk belajar jenis-jenis kopi dan coba pakai alat grinder.

Selain workshop secara langsung, Anda juga bisa terapkan experiential marketing lewat seminar daring atau yang populer dengan istilah webinar. Anda bisa manfaatkan teknologi seperti Zoom atau Google Meet. Dari segi biaya, tentu ini lebih hemat dengan jangkauan peserta lebih luas.

2. Pameran

Kalau Anda merasa gelar workshop terlalu berat karena harus mempersiapkan materi presentasi secara matang, maka pameran produk bisa jadi alternatif. Anda bisa pajang produk atau demo jasa secara gratis.

Misalnya, Anda adalah produsen suatu merek ponsel. Nah, dalam pameran yang digelar Anda bisa meletakkan beberapa tipe dari brand. Biarkan target konsumen coba langsung fitur-fitur yang ada.

Contoh lain kalau yang Anda tawarkan adalah jasa layanan massage. Coba kasih pijatan gratis ke pengunjung yang datang. Selain itu, Anda juga bisa tawarkan promosi lain, semacam voucher diskon biar konsumen makin tertarik.

3. Event Pop Up

Kalau pameran berlangsung dalam jangka waktu cukup panjang – misalnya sepekan, maka beda lagi dengan event pop up yang lebih singkat. Konsep acara dan pemasarannya mirip, tapi durasi acaranya beda.

Konsep event pop up adalah kalau tidak coba sekarang, besok sudah nggak ada kesempatan’. Jadi, pengunjung akan lebih antusias buat datang ke booth Anda. Biasanya, event pop up digelar waktu bazar daerah atau acara besar seperti konser musik.

4. Konten Buatan Pengguna (User Generated Content)

Melibatkan konsumen secara langsung biar mereka merasa menjadi bagian dari suatu merek juga termasuk dalam experiential marketing. Anda bisa pakai karya-karya konsumen dalam produk, seperti desain untuk logo.

Cara paling gampang buat wujudkan user generated content adalah dengan gelar lomba berskala nasional. Pemenang bisa dapat hadiah dan kontrak atas karya, sekaligus rasa bangga karena karyanya ada pada merek.

Baca Juga: Benarkah Merchandising Adalah Cara Promosi Efektif? Simak Manfaat dan Contohnya Disini

Tips Menerapkan Experiential Marketing

Apa Anda sudah punya bayangan soal model pemasaran experiential yang sesuai? Namun, sebelum eksekusi rencana, Anda harus persiapkan secara matang supaya tujuan penyelenggaraannya tercapai, ya. Nah, berikut tips biar pemasaran experiential Anda berhasil:

1. Harus Asli

Kunci utama dari kesuksesan pemasaran experiential adalah keaslian. Jangan lebih-lebihkan produk atau jasa di depan target konsumen – apalagi pelanggan Anda. Hal itu justru bakal menimbulkan kekecewaan kalau di kemudian hari ekspektasi tinggi konsumen meleset.

2. Sempurnakan dengan Storytelling yang Mumpuni

Seperti yang sudah disinggung sejak awal kalau teknik pemasaran ini terjadi dua arah. Anda akan berkomunikasi langsung dengan konsumen dan dapat imbal balik atau reaksi dari mereka.

Jadi, untuk buat momentum ini tidak membosankan dan meyakinkan, Anda harus punya kemampuan storytelling mumpuni. Coba deh bahas topik yang relevan dan runut biar tidak menimbulkan keraguan pada konsumen.

3. Gencarkan Pengumuman Pelaksanaan Acara

Manfaatkan seluruh media yang memungkinkan jadi tempat promosi kegiatan experiential marketing. Baik sosial media, website, maupun mulut ke mulut. Ajak sebanyak mungkin konsumen untuk hadir dan mengikuti acara.

4. Meminta Pendapat Konsumen

Jangan lupa untuk meminta opini dari konsumen yang mengikuti acara pemasaran experiential Anda. Misalnya kesan dari acara juga kritik dan saran untuk penyelenggaraan maupun merek itu sendiri. Anda bisa pakai masukan tersebut buat improve.

Baca Juga:

Sudah Tahu Apa itu Experiential Marketing?

Sebenarnya pemasaran experiential bukan suatu metode baru, cuma memang nggak banyak badan usaha yang menerapkannya. Khususnya buat bisnis dalam skala UMKM yang biasanya terhalang dana penyelenggaraan.

Padahal, pemasaran experiential bisa dipraktikkan dengan biaya kecil, seperti webinar. Setiap pengusaha wajib coba implementasi teknik ini dalam bisnis buat menciptakan loyalitas konsumen dan menguatkan pijakan dalam industri yang terkait. Semoga bermanfaat, ya!

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!