Omnichannel merupakan strategi pemasaran bisnis yang menggabungkan semua saluran komunikasi dan penjualan baik offline maupun online demi pengalaman pelanggan yang lebih baik. Strategi ini bisa digunakan dalam berbagai jenis bisnis, termasuk dalam bidang fashion. Apa manfaat strategi omnichannel pada brand fashion?
Key takeaway:
- Omnichannel merupakan strategi pemasaran bisnis yang menggabungkan semua saluran komunikasi dan penjualan baik offline maupun online demi pengalaman pelanggan yang lebih baik.
- Manfaat omnichannel yaitu mempermudah dalam operasional, meningkatkan penjualan, dan meningkatkan loyalitas pelanggan dalam bisnis.
- WMS berperan untuk melacak stok dan mengisi ulang stock secara cepat dan efisien, sehingga tidak akan terjadi kehabisan stok atau produk hilang selama pengiriman.
- OMS membantu dalam mengelola hal-hal berkaitan dengan pesanan, seperti pengambilan, pengembalian, dan pemrosesan pesanan.
Pentingnya Strategi Omnichannel pada Brand Fashion
Berikut 3 manfaat strategi omnichannel, sehingga penting untuk diterapkan.
1. Mempermudah dalam Operasional
Mengembangkan strategi omnichannel untuk brand fashion, bisa membantu operasional bisnis secara menyeluruh, mulai dari pemasaran hingga pengelolaan pesanan. Pasalnya dalam strategi ini, berbagai saluran bisnis akan terintegrasi dalam satu channel.
2. Meningkatkan Penjualan
Dengan menerapkan strategi ini, bisa meningkatkan pengalaman belanja yang lebih konsisten untuk pelanggan di berbagai saluran. Baik dari segi stok produk, maupun data pelanggan. Sehingga, bisa meningkatkan daya beli mereka dan meningkatkan penjualan brand fashion Anda.
3. Peningkatan Loyalitas Pelanggan
Dengan memberikan pengalaman terbaik secara konsisten kepada pelanggan melalui penerapan omnichannel, tentu saja bisa meningkatkan loyalitas pelanggan. Pasalnya, mereka akan merasa lebih dihargai, karena perusahaan mampu melayani dari berbagai saluran dalam berinteraksi. Misalnya, melalui chat WhatsApp, message di Instagram, maupun datang langsung ke toko.
Baca juga: Definisi Umum Omnichannel
Tantangan dalam Penerapan Penjualan Omnichannel
Berikut ini 4 tantangan dalam penerapan strategi omnichannel pada brand fashion.
1. Saluran Pemesanan dan Pemenuhan Pesanan yang Tidak Tersinkronisasi dengan Baik
Penggunaan omnichannel, terutama yang tidak terintegrasi satu sama lain, berisiko menimbulkan kesalahan ketika memproses pesanan. Misalnya, pelanggan dari channel Shopee akan memesan baju warna biru, celana hitam ukuran L, dan sepatu putih. Jika pesanan dari berbagai channel tidak terintegrasi, maka akan ada kemungkinan pemenuhan pesanan tertukar dengan pesanan yang berasal dari channel lain, seperti yang diambil menjadi baju warna pink atau celana XL yang merupakan pesanan dari channel lain.
2. Harga dan Detail Produk yang Berbeda-beda
Anda mungkin pernah menemukan harga produk di online dan offline berbeda, padahal masih di satu toko yang sama. Hal tersebut berpeluang membuat konsumen ragu untuk membeli, karena informasi harga dan detail yang tidak konsisten. Bahkan, bisa saja mereka menganggap produk yang Anda jual dengan harga lebih murah adalah barang palsu.
3. Risiko Manajemen Stok yang Buruk
Manajemen stok yang buruk, yakni tidak mengintegrasikan channel online dan offline, membuat peluang terjadinya stok tidak ter-update maupun overlap menjadi lebih tinggi. Bisa saja di toko offline stok produk sudah habis, tetapi di toko online masih tersedia.
4. Pengumpulan Data Penjualan Tidak Real-Time
Melakukan penjualan pada channel online dan offline bisa menyulitkan pelacakan penjualan, preferensi pelanggan, dan tingkat investasi bisnis. Pasalnya, sistem membutuhkan waktu untuk sinkronisasi data tersebut, sebelum melaporkannya kepada Anda.
Sehingga, Anda tidak akan memiliki visibilitas real-time atas kinerja, aset, dan kebutuhan pelanggan Anda. Pada akhirnya, ini akan menyulitkan Anda saat proses evaluasi bisnis, karena Anda kesulitan menilai tingkat kinerja dan meramal kebutuhan stok masa depan dalam waktu cepat.
Strategi Agar Pemenuhan Omnichannel bisa Sukses
Penerapan strategi omnichannel untuk brand fashion memang memiliki beberapa tantangan. Namun, Anda mengatasinya melalui 4 strategi berikut, sehingga bisnis dapat menyinkronkan berbagai kanal penjualan dengan sistem fulfillment yang efisien untuk pengalaman pelanggan yang lebih baik.
1. Serahkan Pemenuhan Kebutuhan Omnichannel pada Pihak Ketiga
Cara ini cocok untuk Anda yang tidak ingin ribet terkait pemenuhan kebutuhan omnichannel. Namun, sebaiknya Anda pastikan pihak ketiga tersebut terpercaya dan ahli dalam menangani hal ini. Dengan menerapkan strategi ini, Anda bisa fokus pada pengelolaan bisnis, dan mereka bisa fokus dalam pemenuhan kebutuhan omnichannel.
2. Lakukan Pemenuhan Pesanan secara Internal
Cara ini adalah solusi untuk Anda yang tidak ingin melibatkan pihak ketiga. Caranya yaitu dengan menyewa gedung untuk menyimpan inventaris dan mempekerjakan tim pemenuhan pesanan untuk mengawasi proses pengemasan dan pengiriman, demi mengurangi kesalahan.
3. Menggunakan WMS dan OMS
Kombinasi antara WMS (Warehouse Management System) untuk sistem manajemen gudang dan OMS (Order Management System) untuk sistem manajemen secara realtime, sangat membantu dalam pemenuhan omnichannel. WMS berperan untuk melacak stok dan mengisi ulang stok secara cepat dan efisien, sehingga tidak akan terjadi kehabisan stok atau produk hilang selama pengiriman.
Sedangkan, OMS akan membantu Anda dalam mengelola hal-hal berkaitan dengan pesanan, seperti pengambilan, pengembalian, dan pemrosesan pesanan. Tidak hanya itu, OMS juga bisa melacak penjualan offline melalui integrasi POS, sehingga Anda mengetahui transaksi yang selesai secara online.
Selain itu, Sistem SaaS berbasis cloud WMS dan OMS bisa memisahkan antara inventaris online-only dan offline-only. Contohnya, Anda ingin mempromosikan penjualan di seluruh toko offline Anda dan hanya ingin menjual produk tertentu yang memiliki permintaan tinggi.
Nah, WMS akan mendaftarkan inventaris untuk toko fisik Anda dan memastikan inventaris tersebut dikirim ke gerai-gerai tersebut, tanpa tertukar untuk proses promosi dan penjualan.
Baca juga: Memilih Aplikasi Omnichannel untuk Bisnis Online
4. Memanfaatkan Perangkat Lunak Pengiriman
Strategi selanjutnya agar penerapan strategi omnichannel pada brand fashion berhasil adalah dengan memanfaatkan integrasi API maupun plugin pengiriman seperti Biteship. Integrasi API atau plugin pengiriman akan membantu bisnis Anda dalam hal membandingkan tarif kurir, waktu pengiriman yang cepat, mencetak label pengiriman, dan banyak lagi. Sehingga proses pengiriman barang lebih tepat waktu demi kepuasan pelanggan.
Contoh Brand Fashion yang Sukses Menerapkan Omnichannel
Salah satu brand yang berhasil menerapkan omnichannel dalam bisnisnya yaitu Poney Group.
Poney Group merupakan merek pakaian anak-anak yang cukup populer di pasar Malaysia dengan lebih dari 40 lokasi ritel domestik dan sudah hadir di 9 negara, termasuk Indonesia. Dikarenakan memiliki pasar yang cukup besar, Poney Group merasa kesulitan dalam mengelola pesanannya.
Kepala E-Commerce dan Serikat Bisnis Internasional di Poney Group, Rudi Dong Chao mengatakan bahwa, ”Pada tahun 2020, ketika pesanan kami melonjak, kami tidak bisa mengimbanginya dengan proses manual, sehingga sejak saat itu kami menyadari bahwa kami membutuhkan solusi untuk memenuhi pesanan yang ada dalam waktu operasi yang terbatas, namun dengan tenaga kerja yang tetap”.
Adapun saat mencari solusi untuk mengelola pesanan yang tinggi, Poney Group akhirnya menemukan pihak ketiga. Pihak ketiga menerapkan teknologi SaaS yang menawarkan integrasi dengan berbagai pasar, operator, dan penyedia perangkat lunak, sehingga telah berhasil membantu Poney Group dalam hal berbagai hal.
Beberapa diantaranya yaitu pengelolaan inventaris, mengontrol saluran penjualan, mengurangi tingkat kesalahan penjualan secara signifikan, mendapatkan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan mengekspor produk ke pasar yang berbeda.
Tertarik Menerapkan Penjualan Omnichannel untuk Brand Fashion?
Strategi omnichannel untuk brand fashion memiliki peranan yang besar untuk meningkatkan trafik penjualan, jika bisa dikelola dengan baik. Namun, dalam penerapannya, omnichannel memiliki beberapa tantangan seperti saluran pemesanan dan pemenuhan pesanan yang tidak tersinkronisasi dengan baik.
Salah satu cara mengatasinya dan meningkatkan keberhasilan pemenuhan omnichannel, yaitu dengan mengkombinasikan WMS dan OMS secara realtime, memanfaatkan pihak ketiga seperti Biteship, dan perangkat lunak pengiriman terintegrasi API.
Biteship hadir sebagai agregator logistik untuk membantu manajemen bisnis Anda, terutama dalam hal pengiriman dan pengelolaan stok produk pada bisnis Anda. Tidak hanya itu, Biteship sudah terintegrasi dengan lebih dari 30 kurir di Indonesia untuk meningkatkan jangkauan bisnis Anda. Informasi selengkapnya mengenai layanan, langsung kunjungi website Biteship!