Karakter Pembeli TikTok Shop vs Shopee dan Strategi Unggul

Karakter Pembeli TikTok Shop vs Shopee dan Strategi Unggul

Dalam beberapa tahun terakhir, Shopee tak terbantahkan menjadi penguasa e-commerce di Indonesia. Namun, sejak kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia terjalin pada tahun 2023, peta persaingan marketplace berubah signifikan antara TikTok Shop vs Shopee.

Menurut data dari Setyo Budiyanto, Shopee masih menempati posisi teratas dengan pangsa pasar sebesar 40% pada 2024. Sementara itu, Tokopedia berada di urutan kedua dengan nilai 30% dan TikTok Shop mencatatkan nilai 9%. Mari kita kupas lebih jauh persaingan kedua raksasa e-commerce ini.

Key Takeaways:

  • TikTok Shop dan Shopee merupakan dua raksasa e-commerce yang bersaing ketat di Indonesia.
  • Perbedaan antara Tiktok Shop vs Shopee mencakup motivasi belanja, perjalanan konsumen, hingga profil demografi dan psikografi pembelinya.
  • Pelaku usaha perlu strategi yang tepat untuk bersaing di kedua platform, termasuk pengelolaan pengiriman yang efisien dengan dukungan Biteship.

Memahami Motivasi, Perilaku, dan Perjalanan Konsumen TikTok Shop vs Shopee

Persaingan TikTok Shop dan Shopee bukan hanya soal harga atau promo, tetapi juga dipengaruhi oleh karakteristik konsumen yang unik di masing-masing platform. Mari kita lihat apa bedanya TikTok Shop dan Shopee berdasarkan motivasi, perilaku, dan perjalanan belanja konsumen di bawah ini.

1. Shopee: Pembeli Terencana dan Pemburu Promo

Konsumen Shopee umumnya memiliki motivasi yang terstruktur. Mereka masuk ke aplikasi atau situs Shopee dengan tujuan jelas untuk mencari produk tertentu. Misalnya, saat membutuhkan perlengkapan masak, mereka langsung mengetikkan kata kunci seperti “set peralatan masak” di kolom pencarian.

Dari pencarian itulah perjalanan belanja dimulai. Kemudian, lanjut ke upaya membandingkan harga dari berbagai penjual, menilai reputasi toko, hingga membaca ulasan produk. Setelah menemukan produk yang paling sesuai dari segi kualitas, harga, dan review, mereka akan segera melakukan pembelian.

Perilaku yang rasional dan penuh pertimbangan ini semakin unggul dengan faktor pendukung, seperti harga kompetitif, gratis ongkir tanpa batas minimal belanja, dan beragam voucher diskon. Tak jarang, mereka juga aktif memantau momen promo besar seperti tanggal kembar, payday, dan flash sale.

2. TikTok Shop: Surga Hiburan yang Memicu Pembelian Impulsif

Tidak seperti Shopee, pengguna TikTok Shop umumnya membuka aplikasi tanpa tujuan awal untuk berbelanja. Dorongan utama mereka lebih pada mencari hiburan lewat video-video menarik atau viral, karena platform ini menggabungkan e-commerce dengan media sosial.

Di sinilah letak perbedaan paling mencolok TikTok Shop vs Shopee. Konten video yang mereka tonton sering kali memuat rekomendasi produk hingga fitur keranjang kuning. Melalui kreativitas para kreator, audiens terdorong untuk membeli berkat sajian visual yang unik dan memikat.

Perjalanan konsumen di TikTok Shop biasanya dimulai secara tidak sengaja dari video yang muncul di FYP (For Your Page) atau siaran langsung (live streaming) dari kreator favorit. Perilaku ini lebih bersifat emosional, didorong oleh keinginan yang muncul secara spontan.

Walau terkesan impulsif, karakter ini justru menguntungkan penjual. Sebab, pembeli di TikTok Shop cenderung lebih cepat melakukan checkout, berbeda dengan pengguna di platform lain yang sering menumpuk produk di keranjang tanpa segera membelinya.

Mengupas Demografi dan Psikografi Pembeli

Perbedaan lain antara TikTok Shop vs Shopee juga terlihat jelas jika Anda lihat dari profil demografi dan psikografi penggunanya. Berikut ini perbandingannya.

Faktor Perbandingan Shopee TikTok Shop
Usia Menjangkau rentang usia yang luas, dengan dominasi pengguna berusia 20-45 tahun. Didominasi oleh Gen Z dan milenial muda, terutama di usia 18-35 tahun.
Kebiasaan Browse enthusiast: Gemar membandingkan harga, membaca deskripsi produk, dan melihat foto dari berbagai sudut.

Add to cart habit: Sering memasukkan produk yang disukai ke keranjang untuk dipertimbangkan.

Scroll and watch shopper: Tertarik pada produk dengan tampilan visual yang memikat dan penjelasan dari kreator video.

– FOMO habit: Cenderung membeli cepat karena takut ketinggalan tren atau kehabisan stok.

 

Strategi Brand untuk Unggul di Tiktok Shop dan Shopee

Perbedaan besar antara TikTok Shop vs Shopee tidak berarti penjual hanya bisa sukses di salah satu platform saja. Pendekatan yang menyesuaikan karakter masing-masing platform menjadi kunci penting untuk bisa unggul di kedua platform tersebut.

1. Strategi Unggul di Shopee

Berdasarkan profil usia dan kebiasaan konsumen Shopee yang telah dibahas, strategi berikut bisa Anda terapkan.

  • Komunikasi: Sampaikan informasi dengan bahasa yang jelas, padat, dan informatif. Pastikan deskripsi produk lengkap, akurat, serta memiliki foto berkualitas tinggi dari berbagai sudut.
  • Jenis Promo: Fokus pada diskon harga, voucher gratis ongkir, dan promo bundling. Manfaatkan pula momen kampanye besar Shopee seperti tanggal kembar atau promo gajian.
  • Konten: Maksimalkan fitur Shopee Live untuk sesi tanya jawab dan demonstrasi produk secara langsung.

2. Strategi untuk Unggul di TikTok Shop

Untuk meningkatkan penjualan di TikTok Shop, beberapa strategi yang bisa Anda andalkan adalah sebagai berikut.

  • Komunikasi: Gunakan gaya bahasa yang santai, personal, dan menghibur. Tampilkan produk secara visual dan hubungkan dengan penggunaan sehari-hari. Ajak konten kreator populer untuk berkolaborasi agar lebih menarik minat audiens.
  • Jenis Promo: Manfaatkan program diskon spesial TikTok Shop selama live streaming dan bagikan voucher eksklusif bagi penonton.
  • Konten: Buat konten video yang kreatif dan relevan dengan tren di TikTok. Gunakan musik viral, tantangan (challenge), atau sketsa pendek untuk menampilkan produk. Jadikan live streaming sebagai momen interaksi langsung yang mendorong pembelian impulsif.

Raih Kesuksesan di TikTok Shop dan Shopee Sekaligus

Bila konsumen mendapat pertanyaan lebih murah Shopee atau TikTok Shop, maka jawabannya adalah relatif. Dalam kondisi normal, harga di Shopee cenderung lebih rendah, namun pada momen tertentu seperti harbolnas, TikTok Shop seringkali memberikan potongan harga yang jauh lebih besar.

Sederhananya, TikTok Shop vs Shopee memiliki keunggulan tersendiri yang membentuk segmen pasar berbeda, dan pelaku usaha sebaiknya memaksimalkan keduanya. Selain fokus pada pembuatan konten dan promo menarik, pengelolaan pesanan yang efektif juga penting untuk mencegah penumpukan barang.

Terlebih pada momen spesial seperti tanggal kembar atau periode gajian, lonjakan pesanan dari berbagai marketplace, terutama Shopee dan TikTok Shop, sangat mungkin terjadi. Untuk mengatasinya, layanan seperti Biteship bisa menjadi pilihan tepat.

Biteship menyediakan layanan fulfillment dan Warehouse Management System yang terintegrasi dengan berbagai jasa ekspedisi. Sehingga, memungkinkan manajemen stok dan pesanan lintas platform dalam satu dashboard, pencetakan resi otomatis, serta pelacakan paket yang praktis.

Biteship
Tim kami terdiri dari praktisi logistik, pelaku bisnis, dan marketer yang berdedikasi membantu bisnis tumbuh melalui solusi pengiriman dan fulfillment.