Menjelang periode sibuk akhir tahun, banyak brand mulai menyiapkan langkah terencana agar stok tetap terkontrol. Checklist restock gudang pun menjadi pegangan penting supaya keputusan penambahan barang tidak sekadar reaktif, melainkan berbasis data. Mari simak untuk hindari risiko salah hitung maupun overstock!
Key Takeaways:
- Analisis penjualan historis akan membantu memprediksi kebutuhan stok dengan lebih tepat.
- Safety stock dan reorder point dapat melindungi bisnis dari risiko kekurangan barang.
- Pemeriksaan aging stock dan kapasitas gudang menjadi kunci untuk mencegah penumpukan dan inefisiensi ruang.
Table of contents
Checklist Restock Gudang
Berikut adalah beberapa langkah-langkah yang bisa Anda ikuti untuk sebelum restock besar agar bisnis tidak mengalami overstock.
1. Analisis Penjualan Historis
Sebelum mengambil keputusan, Anda perlu memeriksa data penjualan minimal 1-3 tahun terakhir. Dari sini, terlihat produk dengan perputaran cepat maupun yang cenderung lambat. Perhatikan pula pola musiman, misalnya lonjakan saat liburan atau tren tertentu. Data historis ini akan membantu menetapkan rata-rata penjualan harian.
Lewat dasar yang kuat, restock gudang akan menjadi lebih akurat karena keputusan berangkat dari fakta, bukan sekadar perkiraan. Analisis historis juga memberi gambaran kapan stok biasanya menurun drastis, sehingga Anda bisa menyiapkan manajemen stok sebelum restock dengan tepat.
2. Forecast Kebutuhan Kampanye
Ketika brand bersiap menjalankan promosi, perkiraan permintaan harus Anda proyeksikan lebih detail. Lihat kembali performa kampanye tahun lalu, lalu kombinasikan dengan tren pasar terkini. Perubahan harga, diskon, atau bundling biasanya akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan.
Lewat pendekatan ini, Anda dapat mengantisipasi ledakan order selama peak season. Data proyeksi permintaan juga bisa disinkronkan dengan sistem fulfillment agar persediaan tercatat real-time.
3. Cek Aging Stock
Bagian satu ini pun sangat krusial dalam checklist restock gudang. Sebab, tanpa pembersihan aging stock, restock besar justru bisa memperburuk kondisi gudang. Di mana gudang kerap menyimpan barang lama yang luput dari perhitungan.
Itulah sebabnya pengecekan umur stok sangat penting. Anda wajib untuk mencatat tanggal masuk produk dan hitung lama penyimpanan. Produk yang sudah mendekati batas waktu pun bisa Anda arahkan ke promo kilat atau diskon besar.
4. Hitung Safety Stock
Checklist berikutnya, yaitu hitung safety stock. Safety stock adalah cadangan minimal yang melindungi bisnis dari lonjakan permintaan atau keterlambatan pemasok. Rumus dasar yang bisa Anda gunakan adalah sebagai berikut.
Safety Stock = (Permintaan Harian Maks * Lead Time Maks) – (Permintaan Harian Rata-rata * Lead Time Rata-rata)
Dalam jurnal Manajemen Persediaan Menggunakan Metode Safety Stock dan Reorder Point, penerapan metode safety stock yang dipadukan dengan reorder point mampu menurunkan stok kosong hingga 95%. Artinya, perhitungan yang tepat akan memberi perlindungan nyata terhadap risiko kekurangan barang.
5. Periksa Kapasitas Gudang
Restock besar tidak ada gunanya jika ruang penyimpanan tidak memadai. Karena itu, dalam checklist restock gudan, Anda harus memeriksa kapasitas gudang, mulai dari rak, palet, hingga jalur distribusi di dalam ruangan. Hitung pula volume stok yang masuk, lalu bandingkan dengan ruang tersedia.
Jika ada keterbatasan, lakukan penataan ulang atau siapkan penyimpanan sementara. Tahap ini sering orang-orang abaikan, padahal akan sangat menentukan kelancaran restock. Dari sini, tips restock gudang pun bisa Anda terapkan, seperti memanfaatkan ruang vertikal atau menata ulang jalur akses barang.
6. Koordinasi dengan Supplier
Komunikasi yang jelas dengan pemasok menjadi bagian terakhir dari cara restock gudang. Sampaikan proyeksi kebutuhan sejak awal agar pemasok dapat menyesuaikan jadwal produksi. Tanyakan juga kemungkinan keterlambatan agar Anda bisa menyiapkan opsi cadangan.
Integrasi data dari supplier ke sistem fulfillment pun akan memungkinkan brand melihat update pengiriman secara langsung. Dengan koordinasi yang konsisten, cara restock inventory akan berjalan lebih lancar dan risiko bottleneck bisa ditekan.
Ayo, Lakukan Checklist Restock Gudang di Atas!
Demikian penjelasan mengenai checklist restock gudang. Lewat perencanaan yang detail, bisnis dapat menghindari overstock maupun kekurangan stok. Alhasil, keberhasilan pengelolaan stok tidak hanya menjaga kestabilan arus barang, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan.
Agar dapat mengoptimalkan proses tersebut, Anda pun dapat memanfaatkan layanan Biteship. Biteship sendiri menghadirkan sistem fulfillment dan manajemen pergudangan yang terintegrasi, mulai dari penyimpanan, pengemasan, hingga distribusi.
Fitur seperti integrasi multi-marketplace, laporan data order yang bisa diunduh, serta akses ke berbagai kurir, membuat kontrol persediaan jauh lebih mudah. Bagi seller, ini berarti keputusan restock bisa dibuat lewat data real-time. Tidak hanya itu, Biteship memberikan fleksibilitas ruang penyimpanan dengan biaya yang lebih terjangkau.
Sistem pelacakan stok yang rapi hingga opsi memperluas kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan pun menjadikan Biteship mitra terbaik. Mari susun strategi restock dengan lebih cerdas dengan memanfaatkan layanan Fulfillment dan Sistem Manajemen Pergudangan dari Biteship!




