Account receivable adalah sebuah istilah dalam ilmu akuntansi yang dikenal juga dengan nama transaksi piutang. Aspek yang satu ini sangat familiar dilakukan oleh perusahaan dengan salah satu tujuannya mendorong aliran kas atau cash flow.
Anda perlu memahami tentang pengertian, jenis, hingga proses terjadinya account receivable agar finansial dan kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik. Selain itu, account receivable juga penting dipelajari untuk menghindari kerugian bisnis!
Pengertian Account Receivable Adalah
Apa yang dimaksud dengan account receivable? Account receivable merupakan sebuah istilah yang mengacu pada catatan piutang perusahaan. Catatan ini menjadi pegangan untuk menagih konsumen atau klien sebagai pihak terutang atas uang yang telah dipinjamkan perusahaan sebelumnya.
Klien atau konsumen yang meminjam uang bukan hanya perseorangan, tetapi dapat berupa perusahaan, organisasi. Pembayaran yang dilakukan atas penagihan piutang tersebut biasanya dilakukan secara kredit.
Account receivable dapat dikelompokkan ke dalam aktiva lancar di laporan finansial perusahaan.
Apa tugas account receivable? Karyawan yang memiliki jabatan sebagai account receivable officer berarti memiliki tugas untuk mengatur dan memantau seluruh debitur maupun piutang perusahaan. Artinya, karyawan juga berperan memantau proses penagihan ke klien agar tepat waktu.
Peranan Penting Account Receivable dalam Bisnis
Piutang menjadi hal yang wajar dimiliki oleh perusahaan bisnis. Kenapa? Hal ini karena piutang mempengaruhi aliran kas atau cash flow keuangan perusahaan. Selain itu, ternyata piutang juga bisa membuat perusahaan terhindar dari kerugian bisnis.
Mengapa demikian? Hal ini karena adanya account receivable dapat membantu pencatatan pemberian pinjaman perusahaan kepada pihak lain, baik itu nilai, umur pinjaman, hingga waktu jatuh tempo.
Account receivable dapat memberikan informasi terkait penagihan hingga keterlambatan pembayaran tagihan. Piutang perusahaan yang terkontrol secara tidak langsung dapat membantu operasional hingga kondisi finansial perusahaan agar tetap stabil.
Baca Juga: Apa Itu Invoice? Simak Contohnya untuk Bisnis Anda
Karakteristilk dan Ciri
Piutang perusahaan dapat dikenali dengan memahami karakteristik atau ciri-cirinya dengan baik. Apa saja cirinya? Jika belum tahu, maka berikut ini ciri-ciri piutang atau account receivable perusahaan, yaitu:
1. Umur Jatuh Tempo
Ciri pertama yang dimiliki tranasksi piutang adalah memiliki umur jatuh tempo, baik itu yang bersifat harian maupun bulanan. Jika memilih umur jatuh tempo bulanan, maka penetapannya di tanggal yang sama dengan transaksi setiap bulannya.
2. Tanggal Jatuh Tempo
Ciri lainnya dari account receivable adalah memiliki tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo tersebut ditetapkan berdasarkan keputusan pihak terutang dan pihak piutang pemberi pinjaman.
Pada waktu yang sudah ditetapkan tersebut, pihak piutang boleh menagih pembayaran yang harus dilakukan oleh pihak terutang. Lalu, bagaimana jika pihak terutang belum bisa memberikan pembayaran?
Pada umumnya, pihak piutang atau perusahaan pemberi pinjaman akan memberikan denda kepada pihak terutang sebagai konsekuensi atas keterlambatan pembayaran. Denda atau sanksi tersebut juga sudah disepakati sebelumnya agar tidak terlalu membebani pihak terutang.
3. Nilai Jatuh Tempo
Piutang memiliki nilai transaksi berupa jumlah uang yang harus dibayarkan ke perusahaan. Jumlah yang harus dibayarkan meliputi uang pokok utama ditambah dengan bunga. Bunga tersebut terjadi sebagai konsekuensi bagi pihak terutang atas pengajuan waktu pembayaran yang diinginkan.
Sementara itu, perusahaan menganggap bunga tersebut sebagai kompensasi atas jangka waktu pelunasan.
Baca Juga: Apa Itu Biaya Variabel? Pengertian dan Perbedaannya dengan Biaya Tetap
Jenis-jenis
Account receivable secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis. Pengelompokan ini juga didasarkan atas sumber account receivable. Apa saja jenisnya? Berikut ini beberapa jenis dari piutang perusahaan, yaitu:
1. Piutang Usaha atau Trade Receivable
Jenis piutang usaha dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat atau dijual sebagai jaminan pinjaman. Dari mana asalnya? Perusahaan bisa memperoleh piutang usaha dari mitra bisnis, misalnya distributor, agen, pedagang skala besar, dan lainnya.
2. Piutang Non-Usaha atau Non Trade Receivable
Selain piutang usaha, dikenal juga istilah non trade receivable atau piutang non usaha yang bisa dimiliki perusahaan. Jenis piutang yang satu ini berasal dari luar pihak mitra usaha. Apa contohnya? Perusahaan bisa mendapat piutang non usaha dari pemberian pinjaman kepada karyawan.
Proses Terjadinya Account Receivable
Bagaimana proses terjadinya account receivable? Account receivable yang bersifat piutang usaha dapat terjadi ketika perusahaan menjual produk atau jasa yang diproduksinya kepada pelanggan/ klien. Kemudian, pembayaran atau produk/ jasa tersebut dilakukan klien dengan cara kredit.
Seluruh proses piutang tersebut dilakukan dengan menandatangani dokumen kesepakatan, termasuk yang isinya meliputi nilai jatuh tempo, umur jatuh tempo, tanggal jatuh tempo, dan lain sebagainya.
Sementara itu, account receivable yang bersifat piutang non usaha dapat terjadi ketika perusahaan memberikan pinjaman kepada karyawan. Kemudian, nantinya karyawan akan melakukan pembayaran secara cicilan atau kredit kepada perusahaan untuk melunasinya.
Baca Juga: Apa Itu COA? Ketahui Manfaat, Unsur Kode, dan Cara Menulisnya
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Perusahaan bisa memperoleh account receivable dengan beberapa cara yang dilakukan dengan tepat. Selain itu, sebaiknya perusahaan tetap memperhatikan beberapa hal di bawah ini agar bisa memperoleh account receivable, yaitu:
- Menentapkan standar prosedur yang tepat terkait pengumpulan account receivable
- Memilih klien yang akan diberikan pinjaman atau piutang dengan tepat
- Memutuskan nilai jatuh tempo, tanggal jatuh tempo, hingga umur jatuh tempo piutang dengan bijaksana mempertimbangkan kondisi perusahaan dan klien
- Memberikan pelatihan kepada karyawan, khususnya dalam proses penagihan piutang kepada pihak lain
- Membuat dan mengontrol laporan terkait piutang perusahaan dengan konsisten
- Laporan terkait account receivable harus dibuat dengan detail tanpa ada yang terlewat
- Perusahaan bisa menyewa jasa dari agen penagihan yang terpercaya ketika merasa kesulitan untuk menagih klien
Account receivable adalah catatan transaksi piutang perusahaan yang berperan sebagai kontrol atas penagihan kepada klien agar bisnis berjalan dengan baik. Selain itu, perhatikan juga aspek operasional perusahaan lainnya, seperti proses pengiriman barang memakai jasa Biteship.