Cara Analisis Aging Stock di Gudang untuk Optimalkan Cash Flow

Cara Analisis Aging Stock di Gudang untuk Optimalkan Cash Flow

Analisis aging stock adalah salah satu proses penting dalam pengelolaan stock inventory. Melalui proses ini, sebuah bisnis atau perusahaan akan bisa memantau atau mengidentifikasi stok barang yang sudah berada di gudang atau inventory terlalu lama alias belum terjual.

Tapi, sebenarnya bagaimana cara melakukan analisis stok barang lama yang tepat? Pelajari lengkapnya di ulasan yang sudah kami rangkum di bawah ini!

Key Takeaways

  • Aging stock adalah stok barang yang tersimpan di gudang dalam jangka waktu tertentu dan belum terjual sesuai target penjualan.
  • Salah satu cara untuk memantau stock inventory adalah melalui laporan analisis aging stock, laporan yang memuat informasi usia barang sejak pertama kali datang ke gudang.
  • Ada berbagai strategi yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi masalah stok lama (slow moving dan dead stock), mulai dari memberikan diskon, menawarkan paket bundling, hingga melakukan relokasi channel marketing.

Apa itu Aging Stock?

Aging stock adalah stok barang yang tersimpan di inventory atau gudang dalam jangka waktu tertentu, namun tidak kunjung bergerak (terjual) sesuai target penjualan. Dalam dunia bisnis logistik dan e-commerce, aging stock bisa terbagi dalam beberapa kategori berdasarkan waktu simpannya, yaitu:

  • New stock: Stok barang baru yang baru masuk ke gudang dan usia penyimpanannya masih singkat, yaitu 0-30 hari. Jenis stok ini biasanya masih aktif terjual.
  • Regular stock: Stok barang yang sudah tersimpan di gudang selama 31-60 hari, namun masih terjual dalam laju penjualan yang sehat (normal).
  • Slow moving stock: Stok barang yang sudah berada di gudang selama 61-90 hari dan lambat terjual, bahkan memiliki indikasi rendah permintaan (low demand).
  • Dead stock: Stok barang yang sudah berada di gudang selama lebih dari 90 hari ini. Stok barang ini berpotensi tinggi menjadi barang obsolete (tidak lagi digunakan konsumen) atau tidak bisa dijual.

Dampak Aging Stock Terhadap Bisnis

Mengabaikan aging stock dalam pengelolaan inventory bisa berpotensi besar memberikan dampak negatif bagi operasional dan keuangan bisnis. Beberapa dampak tersebut adalah sebagai berikut.

  • Modal tertahan: Dead stock bisa menyebabkan macetnya arus kas, karena perputaran modal untuk memperbarui stok malah terkunci (tidak terjual dan tersimpan di gudang).
  • Produk berisiko rusak atau kedaluwarsa: Stok barang yang tersimpan terlalu lama di gudang berpotensi mengalami cacat atau kedaluwarsa (perishable goods). Biasanya, dampak ini sering terjadi pada produk F&B, farmasi, atau kosmetik.
  • Nilai jual menurun: Stok barang yang sifatnya musiman, seperti produk fashion, bisa mengalami penurunan nilai jual jika terlalu lama menumpuk di gudang.
  • Biaya penyimpanan meningkat: Semakin lama stok barang berada di gudang, maka semakin besar biaya inventory yang harus Anda tanggung. Selain itu, stok barang lama juga bisa memakan kapasitas penyimpanan yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk stok barang baru.

Analisis Aging Stock: Tool untuk Memantau Stok Barang di Gudang

Salah satu tool umum untuk memantau aging stock adalah laporan analisis aging stock atau yang juga sering disebut laporan aging inventory. Laporan ini menyediakan informasi usia stok barang sejak pertama kali masuk gudang.

Selain menjadi alat untuk memantau stok barang di gudang, penggunaan analisis ini juga membawa berbagai manfaat spesifik bagi kelancaran operasional bisnis, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Meningkatkan perputaran stok: Dengan mengidentifikasi stok barang lama di gudang, Anda bisa segera mengambil tindakan terbaik untuk mempercepat penjualan stok barang, seperti lewat promosi atau diskon.
  • Optimalisasi gudang: Analisis aging stock bisa membantu proses pengaturan ulang stok barang, sehingga tidak ada lagi stok barang lama yang menumpuk. Jadi, kapasitas inventori bisa Anda manfaatkan untuk menampung stok barang baru.
  • Meningkatkan rencana pembelian: Data pergerakan barang di gudang berdasarkan usia stok bisa menjadi dasar dalam merencanakan pembelian lebih akurat. Dengan kata lain, Anda akan bisa meminimalisir potensi overstock (kelebihan stok barang) atau understock (kekurangan stok barang).
  • Mengidentifikasi dead stock: Analisis aging stock juga bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi dead stock. Jadi, Anda bisa mengambil keputusan cepat dan tepat terkait dengan stok barang tidak terjual, agar tidak membebani operasional dan memakan kapasitas gudang.

Cara Membaca Laporan Aging Inventory

Membaca laporan aging inventory pada dasarnya tidaklah rumit. Pasalnya, laporan analisis ini hanya menampilkan data nama produk dan SKU, jumlah stok barang tersisa, tanggal masuk barang, dan kategori stok. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah langkah mudah cara membaca laporan aging stock.

  1. Pertama, kelompokkan stok barang berdasarkan usianya (berapa lama stok tersebut berada di gudang).
  2. Setelah itu, cari tahu mana stok barang yang termasuk dead stocks dan slow moving stocks.
  3. Analisis tren stok barang melalui laporan aging inventory setiap bulannya.
  4. Lalu, evaluasi dampak keuangan, karena slow moving stock dan dead stock bisa menimbulkan impact besar pada keadaan keuangan bisnis.
  5. Terakhir, ambil langkah strategis untuk mengurangi slow moving stock dan dead stocks, entah melalui promosi, diskon, atau donasi.

Strategi Mengatasi Stok Lama

Agar stok lama tidak menjadi tantangan bagi keuangan bisnis, ada beberapa strategi stok lama yang bisa Anda aplikasikan, yaitu:

  • Berikan diskon atau promo pada stok barang yang sudah berumur lebih dari 90 hari di gudang.
  • Gabungkan dan jual barang slow moving dengan stok barang laris dalam bentuk bundling atau paket.
  • Pindahkan penjualan stok lama ke channel marketing yang memiliki permintaan lebih tinggi untuk stok barang tersebut.
  • Donasikan dead stock melalui program CSR  (Corporate Social Responsibility). Selain mengurangi beban gudang, langkah ini bisa meningkatkan citra positif bisnis Anda.

Solusi Pengelolaan Inventory secara Real Time

Pada intinya, analisis aging stock bukan sekadar laporan stok barang lama. Laporan ini juga bisa menjadi tool untuk mengukur tren penjualan, mengidentifikasi produk yang berpotensi lambat terjual (slow moving stock) lebih awal, dan menyusun strategi promosi yang lebih efektif.

Di sini, Biteship bisa menjadi partner yang membantu analisis aging stock dengan tepat dan real time. Kami menyediakan layanan fulfillment canggih yang membuat Anda bisa melihat laporan aging stock secara otomatis berdasarkan tanggal masuk barang hingga mengidentifikasi slow moving SKU sejak awal.

Selain itu, kami juga menyediakan tim profesional yang siap membantu Anda dalam konsultasi teknis, termasuk perihal penggunaan sistem hingga alur fulfillment. Saatnya maksimalkan cash flow bisnis dan minimalkan potensi aging stock dengan sistem inventory real time canggih dari Biteship!

Biteship
Tim kami terdiri dari praktisi logistik, pelaku bisnis, dan marketer yang berdedikasi membantu bisnis tumbuh melalui solusi pengiriman dan fulfillment.