Apa itu cycle count dalam pengelolaan stok barang? Pengelolaan stok gudang yang akurat adalah salah satu kunci sukses dalam operasional bisnis. Kesalahan dalam pencatatan stok bisa berujung pada kerugian besar.
Untuk mengatasinya, banyak perusahaan kini mulai menerapkan metode cycle count. Simak pembahasan lengkapnya pada ulasan berikut.
Key Takeaways
- Cycle count adalah metode penghitungan stok barang secara berkala dengan jumlah kecil, berbeda dengan physical inventory yang menghitung seluruh stok sekaligus.
- Manfaatnya meliputi peningkatan akurasi stok, deteksi kesalahan lebih cepat, efisiensi operasional, biaya lebih rendah, dan kepuasan pelanggan yang lebih baik.
- Implementasi strategi pengelolaan stok ini bisa Anda lakukan dengan metode ABC (klasifikasi barang berdasarkan nilai) atau random sampling untuk menjaga objektivitas.
Apa itu Cycle Count?
Cycle count adalah metode pengecekan persediaan stok barang yang dilakukan secara rutin dalam periode tertentu. Strategi ini berbeda dengan stock opname yang menghitung seluruh stok sekaligus.
Alih-alih menghitung semua barang dalam gudang dalam satu waktu, tim operasional akan memilih sebagian item atau kategori tertentu untuk dihitung dalam periode tertentu, misalnya harian, mingguan, atau bulanan. Dengan cara ini, data persediaan bisa tetap terkontrol tanpa perlu menghentikan aktivitas operasional gudang.
Manfaat Cycle Count dalam Manajemen Stok
Menerapkan apa itu cycle count memberi sejumlah manfaat yang signifikan bagi tim gudang maupun pemilik bisnis. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Akurasi Stok
Penerapan strategi pengelolaan stok yang benar mampu merapikan pencatatan sekaligus menemukan kesalahan data sejak dini. Data inventori yang lebih rapi akan membantu bisnis menghindari selisih stok antara sistem dengan barang fisik di gudang.
2. Mengurangi Gangguan Operasional
Karena tidak perlu menghentikan seluruh aktivitas gudang, bisnis tetap bisa berjalan normal saat proses pengecekan dilakukan. Dengan begitu, operasional bisnis lebih efisien.
3. Deteksi Cepat atas Masalah Stok
Kesalahan pencatatan atau barang hilang dapat segera diketahui sebelum menimbulkan kerugian lebih besar. Jadi, perusahaan bisa segera menentukan tindak lanjut untuk mengatasi masalahnya.
4. Efisiensi Biaya dan Tenaga
Proses pengecekan secara bertahap memerlukan lebih sedikit tenaga dan biaya daripada physical inventory. Dengan begitu, Anda bisa melakukan pengelolaan stok tanpa menghentikan aktivitas harian.
Kelebihan Cycle Count
Mengetahui kelebihan dan kekurangan cycle count bisa menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk mengimplementasikannya dalam bisnis. Beberapa kelebihan cycle count adalah sebagai berikut.
1. Mendeteksi Kesalahan Lebih Cepat
Strategi pengelolaan stok ini membantu tim gudang menemukan selisih atau kesalahan pencatatan sejak dini. Hal ini membantu menghindari masalah besar seperti kekurangan stok atau kerugian karena kesalahan administrasi.
2. Akurasi Stok Terjamin
Proses perbandingan antara data sistem dan stok fisik secara konsisten membuat inventaris lebih akurat. Dengan begitu, tim operasional dapat membuat keputusan yang lebih akurat karena didukung data yang valid.
3. Biaya Relatif Rendah
Karena yang dihitung hanya sebagian stok dalam siklus tertentu, metode ini tidak memerlukan banyak sumber daya. Biaya dan waktu yang dikeluarkan pun jauh lebih ringan daripada stock opname penuh.
4. Operasional Tetap Efisien
Pengecekan dilakukan tanpa menghentikan kegiatan gudang, sehingga aktivitas sehari-hari tetap berjalan lancar. Ini membuat cycle count lebih fleksibel untuk diterapkan kapan saja sesuai kebutuhan bisnis.
5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Inventaris yang akurat membantu bisnis menghindari masalah kehabisan stok atau keterlambatan pengiriman. Dengan begitu, pelanggan akan merasa lebih puas karena pesanannya selalu datang tepat waktu.
Kekurangan Cycle Count
Meskipun sudah tahu apa itu cycle count dan banyak keunggulan yang ditawarkan, keterbatasan pun tidak luput dari perhatian. Beberapa di antaranya yang wajib Anda ketahui adalah sebagai berikut.
1. Butuh Perencanaan dan Pengawasan Ketat
Jadwal dan metode perhitungan harus dirancang dengan matang agar hasilnya konsisten dan sesuai rencana. Tanpa perencanaan yang konsisten, hasil perhitungan bisa tidak akurat dan justru membingungkan.
2. Sulit untuk Penilaian Akhir Tahun
Pengecekan bertahap membuat data persediaan tidak otomatis diperbarui sekaligus. Kondisi ini membuatnya kurang ideal untuk menyusun laporan atau valuasi inventaris akhir tahun.
3. Tidak Cocok untuk Semua Jenis Barang
Beberapa barang dengan karakteristik khusus, misalnya produk bernilai tinggi atau fast-moving, sering kali membutuhkan perhitungan penuh. Dalam kasus seperti ini, cycle count tidak bisa sepenuhnya menggantikan metode physical inventory.
Baca juga: Inventory Control: Manfaat dan Metodenya Untuk Bisnis Anda
Perbedaan Cycle Count dan Physical Inventory
Setelah mengetahui apa itu cycle count beserta keunggulan dan kekurangannya, Anda mungkin mempertanyakan apa bedanya dengan physical inventory (stock opname). Umumnya, perbedaannya terletak pada cakupan dan frekuensinya.
Physical inventory dilakukan dengan menghitung semua stok sekaligus. Proses ini akan memakan waktu lama dan biasanya operasional gudang harus berhenti sementara. Oleh karena itu, pelaksanaannya biasanya hanya setahun sekali.
Sementara cycle count dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, sehingga operasional gudang tetap bisa berjalan. Dengan kata lain, physical inventory cocok untuk keperluan audit tahunan, sedangkan cycle count lebih cocok untuk pemantauan harian agar data selalu up-to-date.
Contoh Implementasi di Operasional Gudang
Praktik cycle count sehari-hari bisa menggunakan pendekatan berbeda, misalnya metode ABC. Pada metode ini, ada tiga kategori, yaitu:
- Kategori A untuk barang dengan nilai tinggi yang membutuhkan perhitungan berulang secara konsisten.
- Kategori B untuk barang bernilai menengah dengan frekuensi pengecekan 3–4 kali dalam periode tertentu.
- Kategori C untuk barang bernilai rendah yang cukup dihitung sesekali.
Selain itu, ada juga metode random sampling yang memilih barang secara acak untuk dihitung. Teknik ini membantu mencegah bias dalam pemilihan stok dan memastikan hasil pengecekan lebih objektif.
Sementara metode group control dilakukan dengan menghitung persediaan barang berdasarkan jumlah kelompok tertentu. Barang-barang tersebut kemudian akan dikategorikan ke beberapa kelompok untuk penjadwalan perhitungan.
Solusi Cerdas Cycle Count Bersama Biteship
Metode cycle count terbukti membantu bisnis menjaga akurasi stok tanpa harus menghentikan operasional gudang. Namun, agar sistem ini berjalan optimal, Anda memerlukan dukungan teknologi dan layanan fulfillment yang mampu mengintegrasikan data inventaris dengan proses penyimpanan hingga pengiriman.
Di sinilah Biteship hadir sebagai solusi terpercaya. Melalui layanan fulfillment biteship, Anda bisa melakukan cycle count secara lebih real-time, integrasi ke berbagai marketplace, serta manajemen pesanan yang otomatis. Semua ini akan membantu tim operasional tetap efisien sekaligus menjaga kepuasan pelanggan.
Ingin bisnis berkembang lebih pesat tanpa terkendala persoalan stok? Kini saatnya memanfaatkan layanan fulfillment dan manajemen pergudangan Biteship. Biteship siap mendorong perkembangan bisnis Anda untuk level up dengan dukungan teknologi cerdas dan tim yang profesional.