Apa itu kompetitor? Kompetitor adalah orang yang menjadi saingan atau rival bagi pihak yang menjual produk yang sama dengan penjual tersebut. Kompetitor atau pesaing bisnis dianggap memberikan risiko atau tantangan bagi pengusaha untuk selalu meningkatkan kualitas produk.
Pada dasarnya, kompetitor bisa memberikan keuntungan dan kerugian. Keuntungannya adalah pihak penjual selalu ingin membuat inovasi dan peningkatan penjualan. Namun di sisi lain dengan adanya kompetitor, jumlah pelanggan bisa saja berkurang. Berikut ini segenap uraian terkait kompetitor.
Pengertian Kompetitor
Jawaban dari apa itu kompetitor adalah pihak atau pesaing yang mempunyai jenis bisnis yang sama dengan milik Anda. Kompetitor bisa berjumlah satu atau bahkan banyak. Adanya kompetitor sebaiknya dijadikan sebagai motivasi untuk bangkit dan mengembangkan usaha lebih lanjut.
Untuk itu, Anda harus bisa membedakan peran atau fungsi kompetitor, mana kompetitor yang bisa dijadikan guru atau contoh dan mana kompetitor yang bisa dijadikan sebagai pesaing. Kompetitor yang berisiko tinggi adalah kompetitor yang mempunyai bisnis sangat mirip dengan Anda.
Dalam dunia bisnis, kompetisi antar pemilik usaha dan kompetitor adalah hal yang biasa. Pemilik usaha harus bisa mengatur emosi dan mengatasi risiko dengan adanya kompetitor. Untuk itu, perlu dilakukan upaya yang maksimal sehingga usaha yang sedang dirintis memiliki keunggulan tersendiri.
Apabila perencanaan dalam menghadapi kompetitor sudah Anda atur secara matang, maka persaingan dengan kompetitor bisa diatasi dengan baik. namun, jika perencanaan dan strategi tidak benar-benar diatur, maka akan berdampak pada usaha Anda seperti mulai hilangnya pelanggan.
Cara Mengalahkan Kompetitor
Dalam pembahasan apa itu kompetitor, perlu dipahami bagaimana cara mengalahkan kompetitor. Tujuannya adalah agar usaha yang sedang dikembangkan tetap bisa berjalan sesuai rencana. Jangan sampai dengan adanya kompetitor malah menimbulkan kerugian.
Terapkan cara-cara berikut ini dalam mengalahkan kompetitor Anda!
- Tidak Menganggap Remeh Kompetitor
Meskipun di sisi lain kompetitor bisa dijadikan sebagai motivasi untuk maju, namun keberadaannya tidak boleh diremehkan begitu saja. Setiap kompetitor pasti mempunyai strategi tersendiri untuk bisa mengalahkan bisnis Anda.
Jadi, agar persaingan bisa berjalan secara sehat maka Anda perlu memikirkan rencana bagaimana menghadapi kompetitor kedepannya. Kompetitor bisa memberikan tantangan dalam persaingan harga pasar karena mereka bisa mengurangi nilai Harga Pokok Produksi (HPP).
- Mempunyai Kelebihan Bisnis Sendiri
Agar tidak merasa tersaingi oleh kompetitor, ada baiknya Anda mempunyai ciri khas atau kelebihan bisnis yang sedang Anda kembangkan. Pelanggan pastinya akan mudah mengenali bisnis Anda dengan adanya kelebihan yang bisa Anda tonjolkan dari produk yang dijual.
Jenis bisnis atau usaha yang sama tentunya akan sulit untuk dibedakan. Namun dengan adanya kelebihan produk, nantinya bisa menjadi ukuran bagi pelanggan dalam mempertimbangkan produk mana yang akan dipilih. Misalnya kelebihan dalam segi ukuran produk Anda lebih besar dan dalam segi harga lebih murah.
Kelebihan seperti inilah yang dapat menarik minat pelanggan untuk memilih produk yang Anda jual dibandingkan dengan produk kompetitor. Jadi, dengan adanya kelebihan produk Anda bisa menyaingi pihak kompetitor dengan mempertahankan kepercayaan pelanggan.
- Kenali Kelemahan Kompetitor
Apabila Anda sudah mengetahui titik lemah dari pesaing bisnis, maka Anda akan semakin mudah untuk mengalahkannya. Hal ini bisa menjadi kekuatan bagi bisnis Anda. Contohnya adalah jika kompetitor masih menggunakan alat produksi teknologi lama, maka Anda bisa menggunakan yang lebih baru.
Teknologi baru tersebut harus dipastikan bisa melayani kebutuhan konsumen lebih baik lagi. Contoh lainnya adalah memberikan layanan konsumen yang lebih. Apabila ada konsumen yang mengajukan keluhan, maka layanilah dengan sebaik-baiknya dengan memberikan pernyataan closing yang baik.
Pada saat melayani keluhan pelanggan, pastinya di akhir kata Anda akan memberikan solusi yang sesuai. Agar solusi tersebut bisa diterima oleh pelanggan, maka pahami arti closing dan tekniknya agar pelanggan dapat menerima saran dari Anda untuk keluhannya.
- Jangan Sampai Meniru Kompetitor
Kesalahan yang sering digunakan dalam menghadapi kompetitor adalah menjadi peniru. Dalam mengalahkan kompetitor jangan sampai menjadi peniru. Meskipun usaha yang dijalankan hampir sama, Anda harus bisa menemukan inovasi sehingga produk mempunyai perbedaan dengan kompetitor.
Keluarkan terobosan produk baru atau varian produk yang bisa mengalahkan produk kompetitor. Kemudian lakukan juga strategi pemasaran seperti pemasangan iklan, adanya promo dan diskon serta hal-hal lainnya yang bisa menarik minat pelanggan.
- Mengeluarkan Inovasi Baru
Saat merintis sebuah usaha, Anda harus bisa menemukan inovasi baru untuk perkembangan produk yang Anda jual. Menjual produk dengan varian yang itu-itu saja akan membuat pelanggan menjadi bosan dan beralih ke produk yang dijual oleh kompetitor atau pesaing bisnis.
Kebutuhan konsumen yang selalu berubah bisa dijadikan sebagai dasar untuk terus mengembangkan dan mengeluarkan produk dengan inovasi baru. Inovasi ini bisa dilakukan dengan mengganti model kemasan, varian produk baru dan berbagai cara pemasaran lainnya.
- Lakukan Promosi Maksimal
Kegiatan promosi yang dilakukan harus lebih maju dibanding dengan promosi oleh kompetitor. Promosi juga berguna untuk mempertahankan kepercayaan konsumen. Dalam kegiatan promosi, biasanya pemilik bisnis akan menawarkan harga khusus, promo diskon, paket bundling dan masih banyak lagi.
Promosi ini bisa dijadikan sebagai ajang pemasaran produk secara besar-besaran karena dengan adanya kegiatan promosi, jumlah pelanggan akan semakin meningkat. Nah, pada kegiatan inilah Anda bisa menarik minat pelanggan secara langsung.
Berbagai cara dalam mengalahkan kompetitor dapat membantu dalam memahami apa itu kompetitor. Kompetitor adalah orang atau pihak yang menjadi pesaing bisnis dari pengusaha. Apabila ingin mengalahkan kompetitor, persiapkan semua strateginya dengan matang, ya!
