Cold Chain: Definisi dan Pentingnya untuk Berbagai Produk

Cold Chain: Definisi dan Pentingnya untuk Berbagai Produk
cold chain adalah

Beberapa produk sangat sensitif terhadap suhu udara. Contohnya antara lain ikan, daging, vaksin, dan sebagainya. Untuk distribusi produk-produk seperti yang sudah disebutkan, diperlukan sistem cold chain atau rantai dingin.

Pada kesempatan ini, Anda akan diajak untuk lebih mengenal apa itu rantai dingin dan bagaimana sistemnya. Sebaiknya jangan beranjak dulu dan simak informasi yang akan disampaikan kali ini hingga akhir.

Cold Chain Adalah

Rantai dingin atau cold chain merupakan sistem rantai pasok (supply chain) yang sangat memperhatikan tingkatan suhu pada setiap prosesnya. Tujuan dari rantai dingin ini adalah menjaga produk supaya tetap bersuhu dingin atau beku.

Suhu dingin ini tidak hanya diperlukan untuk proses distribusi. Produk-produk tertentu juga diproduksi dengan memperhatikan temperatur di lingkungan tersebut. Begitu juga dalam proses penyimpanan serta penjualannya. 

Mengapa suhu harus dipertahankan supaya tetap dingin? Ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk dan mempertahankannya supaya tidak mudah rusak. Berikut ini adalah beberapa contoh produk yang menggunakan sistem rantai dingin.

  • Wine
  • Makanan beku atau frozen food seperti nugget, sosis, dan lain-lain.
  • Es krim
  • Susu
  • Produk olahan susu seperti yogurt, keju, dan sebagainya.
  • Daging merah, unggas, dan seafood
  • Sayuran dan buah-buahan segar.

Sistem rantai dingin sudah digunakan sejak lama dalam bidang logistik. Terutama oleh para forwarder. Perlu diketahui bahwa forwarder adalah perusahaan yang fokus pada jasa pengangkutan barang, khususnya menangani pengiriman dan penerimaan produk impor dan ekspor.

Baca Juga: Cara Tepat Mengelola Biaya Operasional Gudang Untuk Bisnis

Pentingnya Cold Chain untuk Berbagai Produk

Rantai dingin punya peran yang penting untuk berbagai jenis produk. Berikut ini akan dijelaskan tentang pentingnya d

Rantai Dingin untuk Produk Perikanan 

Rantai dingin sudah digunakan pada bidang perikanan di Indonesia. Fungsi utamanya adalah untuk mempertahankan kualitas ikan yang ditangkap oleh para nelayan. Sebagian besar kapal penangkap ikan sudah dilengkapi dengan cold storage untuk membekukan dan menyimpan ikan.

Tidak hanya itu, sistem rantai dingin juga terus berlanjut ke proses distribusi hingga penjualan ke konsumen. 

Dengan diberlakukannya sistem rantai dingin, kualitas ikan dan produk tangkapan dari laut lainnya bisa terjaga dengan baik. Harga produk perikanan juga bisa dijaga agar tetap stabil berkat penggunaan sistem rantai dingin. 

Rantai Dingin untuk Produk Pertanian

Salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh petani adalah harga produk turun saat masa panen. Contohnya adalah cabai yang harganya sangat fluktuatif.

Harga cabai bisa mencapai ratusan ribu per kilogram di saat-saat tertentu, biasanya di luar masa panen. Namun harganya bisa sangat anjlok ketika masa panen dan produk berlimpah. Petani pun merugi karena cabai tidak tahan lama.

Produk hasil pertanian ini pun akan membusuk sebelum laku terjual. Oleh karena itu, cold chain sebenarnya sangat dibutuhkan untuk produk-produk pertanian seperti cabai. Tujuannya adalah untuk mempertahankan kualitas produk dan memperpanjang masa simpannya.

Dengan adanya sistem rantai dingin yang memadai, diharapkan fluktuasi pada harga komoditas pertanian tidak terlalu sering terjadi.

Rantai Dingin untuk Vaksin

Sistem rantai dingin juga sangat penting untuk vaksin. Tujuannya sama seperti pada penjelasan sebelumnya, yaitu mempertahankan kualitas dan menjaganya agar tidak rusak. Vaksin memang sangat rentan terhadap perubahan suhu, terutama vaksin Covid 19.

Kalau penyimpanannya tidak sesuai dengan standar, efektivitasnya dalam membentuk imunitas di tubuh manusia akan berkurang. Kalau sudah begitu, kualitas vaksin tidak bisa dipulihkan atau dikembalikan seperti semula.

Vaksin juga harus menempuh perjalanan panjang untuk pendistribusian. Mulai dikirim dari negara asalnya untuk diimpor ke Indonesia. Kemudian didistribusikan ke seluruh daerah, hingga ke pelosok negeri.

Oleh karena itu, rantai dingin sangat penting untuk menjaga kualitas vaksin. Tidak hanya vaksin Covid 19, tapi seluruh vaksin yang digunakan di dunia kesehatan.

Baca Juga: Simak Arti Smart Warehouse dan Cara Penerapannya

Cold Chain Vaksin sesuai Standar WHO

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan standar mengenai rantai dingin untuk distribusi serta penyimpanan vaksin Covid 19. 

  • Sistem Distribusi Rantai Dingin untuk Vaksin

Cold chain system untuk vaksin Covid 19 terdiri dari tiga tahap, yaitu proses pendataan, produksi, dan distribusi. Proses pendataan terdiri dari beberapa langkah berikut ini.

  1. Pendataan harian
  2. Pemeriksaan data bulanan
  3. Analisis
  4. Pembuatan laporan dan estimasi tahunan
  5. Pendataan permintaan vaksin

Setelah pendataan, vaksin mulai diproduksi di pabrik sesuai dengan standarnya. Setelah vaksin jadi dan siap untuk didistribusikan, langkahnya adalah sebagai berikut.

  1. Vaksin dari pabrik dibawa ke bandara.
  2. Setelah sampai di bandara tujuan, vaksin didistribusikan ke penyimpanan pusat.
  3. Dilanjutkan ke penyimpanan regional atau distrik.
  4. Vaksin didistribusikan ke fasilitas kesehatan.
  5. Vaksin diberikan kepada masyarakat.
  • Elemen Distribusi Rantai Dingin Vaksin

Elemen yang diperlukan dalam distribusi cold chain dipengaruhi oleh skala wilayah atau daerah penerima vaksin. Ada 3 level elemen distribusi, yaitu:

  1. Primary level (nasional)

Umumnya menggunakan ruangan pendingin, lemari pendingin, serta cold boxes untuk penyimpanan. Sedangkan untuk transportasinya menggunakan truk berpendingin.

  1. Intermediate level (provinsi/distrik)

Untuk level ini, penyimpanan dilakukan menggunakan ruangan dan lemari pendingin. Sedangkan untuk distribusi juga memakai truk berpendingin. Namun persediaannya tidak sebanyak primary level.

  1. Peripheral level (pusat/fasilitas kesehatan)

Stok vaksin disimpan di lemari pendingin dengan cooling compartment khusus dan water pack beku. Untuk pengangkutan vaksin menggunakan cold box.

  • Hal yang Perlu Diperhatikan

Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam cold chain vaksin, antara lain:

  • Suhu harus diperiksa setiap hari pada saat mulai dan akhir jam kerja. Datanya direkam dalam bentuk temperature chart.
  • Di tempat penyimpanan, vaksin harus dipisahkan dari obat-obatan lainnya.
  • Lakukan shake test untuk memeriksa apakah ada endapan atau tidak. Jika ada endapan, artinya vaksin sudah tidak layak pakai.

Cold chain adalah sistem yang menjadi solusi untuk penyimpanan berbagai jenis produk. Mulai dari bahan pangan, hasil pertanian, perikanan, hingga vaksin.

Baca Juga: Kenali Arti Pick and Pack Dan Manfaatnya Untuk Bisnis Anda

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!