Panduan Lengkap Rak Gudang: Fungsi, Dimensi Standar & Tips Perencanaan Gudang

Panduan Lengkap Rak Gudang: Fungsi, Dimensi Standar & Tips Perencanaan Gudang
Rak gudang

Pernah merasa gudang terasa penuh meski luasnya cukup besar? Atau barang sering sulit ditemukan karena penataan yang kurang rapi? Masalah seperti ini umum terjadi di banyak perusahaan, terutama ketika stok barang menumpuk tanpa sistem penyimpanan yang efisien.

Di sinilah peran rak gudang menjadi sangat penting. Bukan sekadar tempat menaruh barang, rak gudang atau racking system membantu bisnis memanfaatkan ruang vertikal, menjaga keamanan barang, hingga meningkatkan efisiensi operasional. Dengan sistem penyimpanan yang tepat, gudang bisa menampung lebih banyak produk tanpa harus memperluas bangunan, sekaligus memudahkan tim dalam pengelolaan inventaris.

Seiring berkembangnya bisnis dan meningkatnya kebutuhan logistik di 2025, pemilihan rak gudang yang sesuai menjadi investasi strategis. Artikel ini akan membahas fungsi utama rak gudang, ukuran standar yang biasa digunakan, hingga bagaimana menentukan jenis rak yang cocok untuk perusahaan Anda.

Mengenal Lebih Lanjut Tentang Racking System atau Sistem Rak di Gudang

Racking system adalah sistem penataan dan penyimpanan barang di gudang dengan menggunakan rak khusus. Tujuannya bukan sekadar menaruh barang, melainkan menciptakan struktur penyimpanan yang efisien, aman, dan mudah diakses.

Secara umum, racking system terdiri dari komponen utama berupa rangka (upright) yang terbuat dari baja atau besi padat, serta beam/rak horizontal yang berfungsi menahan beban barang. Dengan desain modular, racking system bisa diatur ulang sesuai kebutuhan gudang, baik untuk menampung barang berukuran besar, panjang, maupun produk yang sering keluar masuk.

Jenis racking system juga sangat beragam. Misalnya:

  • Pallet rack standard, yang fleksibel untuk berbagai jenis barang dan umum digunakan di gudang modern.
  • Cantilever rack, cocok untuk produk panjang seperti kayu, pipa, atau besi.
  • Drive-in rack, yang memungkinkan penyimpanan dalam jumlah besar dengan akses lebih efisien.

Penggunaan racking system bukan hanya soal penyimpanan, tapi juga terkait desain keseluruhan gudang. Pemilihan jenis rak harus menyesuaikan layout gudang agar alur barang masuk-keluar tetap lancar. Anda bisa baca lebih detail tentang hal ini di artikel Biteship: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenis Layout Gudang yang Efisien.

Selain itu, racking system hampir selalu digunakan bersama dengan palet sebagai alas barang agar lebih mudah diangkat forklift atau hand stacker. Jika ingin memahami lebih dalam tentang peran palet dalam pergudangan, Anda bisa melihat pembahasan lengkap di artikel: Apa Itu Palet, Fungsi, Jenis dan Kegunaannya.

Dengan kombinasi rak gudang, layout yang efisien, dan penggunaan palet yang tepat, operasional gudang bisa lebih tertata dan biaya penyimpanan pun dapat ditekan.

Fungsi Penting Rak Gudang

Rak gudang bukan sekadar tempat menaruh barang. Dalam operasional logistik modern, rak berperan besar dalam menjaga efisiensi, keamanan, dan kelancaran distribusi. Berikut beberapa fungsi utamanya:

1. Melindungi dan Menjaga Keamanan Barang

Rak gudang dirancang dengan material kokoh seperti baja atau besi, sehingga mampu menahan beban berat tanpa mudah rusak. Dengan penataan yang tepat, barang tidak saling menghimpit dan terhindar dari kerusakan akibat gesekan atau benturan. Selain itu, rak juga bisa dilengkapi pelindung tambahan seperti pembatas atau safety bar.

2. Mengoptimalkan Penggunaan Ruang

Alih-alih memperluas bangunan gudang, penggunaan rak memungkinkan penyimpanan vertikal. Produk dapat ditumpuk secara rapi ke atas tanpa mengurangi aksesibilitas. Hal ini sangat penting untuk bisnis dengan jumlah inventaris besar, karena bisa menekan biaya sewa atau perluasan gudang.

Ingin tahu lebih lanjut soal desain tata letak gudang yang efisien? Simak artikel Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenis Layout Gudang yang Efisien.

3. Mempermudah Penyimpanan dan Pengambilan Barang

Dengan sistem rak, pekerja gudang bisa lebih cepat menemukan produk. Akses ke setiap palet lebih mudah, terutama bila dipadukan dengan Warehouse Management System (WMS) yang mengatur lokasi penyimpanan. 

Anda bisa pelajari lebih lanjut tentang teknologi ini di artikel Biteship: Warehouse Management System (WMS): Pengertian, Fungsi, dan Layout Gudang.

4. Meminimalisir Kerugian Material

Rak gudang membantu mencegah kerusakan akibat kelembaban, debu, atau penumpukan barang yang tidak teratur. Sistem penyimpanan yang baik juga menurunkan risiko kehilangan barang atau pencurian.

5. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Rak yang tertata rapi mendukung pengelolaan stok lebih akurat. Pemantauan inventaris lebih mudah dilakukan, sehingga alur distribusi lebih cepat. Ditambah lagi, pemanfaatan rak yang sesuai juga mendukung strategi logistik modern seperti cross docking untuk mempercepat perputaran barang.

Standar Dimensi Rak Gudang

Setiap gudang memiliki kebutuhan berbeda, tetapi ada ukuran-ukuran rak yang umum digunakan sebagai acuan. Dengan standar ini, penataan gudang bisa lebih rapi, efisien, dan mudah dikelola.

Ukuran Dimensi Standar

Rak gudang umumnya dibedakan menjadi tiga kategori: light duty, medium duty, dan heavy duty.

Kategori Rak Kapasitas Ukuran
Light duty rack ±100–300 kg per level. 200 cm × 60 cm × 200 cm
Medium duty rack ±300-800 kg per level 200 cm × 60-80 cm × 200-250 cm
Heavy duty rack (pallet rack) lebih dari 800 kg per level, biasanya digunakan untuk penyimpanan pallet Ukuran bisa bervariasi tergantung kebutuhan, tetapi kedalaman upright umumnya 90-120 cm

 

Ukuran yang seragam memberi keuntungan dalam efisiensi operasional: memudahkan penyortiran, perawatan, hingga penggantian rak bila diperlukan.

Tinggi Rak Gudang

Tinggi rak biasanya menyesuaikan kapasitas vertikal gudang, ketinggian plafon, serta alat material handling, seperti forklift. Dalam praktiknya, standar tinggi rak yang sering digunakan adalah:

  • 2 meter → untuk gudang kecil atau penyimpanan manual.
  • 3-4 meter → untuk gudang menengah dengan bantuan tangga atau hand stacker.
  • 5-6 meter → umum di skala industri, memerlukan forklift untuk akses barang.

Di gudang modern, tinggi rak bahkan bisa lebih dari 10 meter dengan sistem very narrow aisle (VNA) atau automated storage & retrieval system (AS/RS), yang mendukung efisiensi ruang secara maksimal.

Tips praktis: Saat memilih rak gudang, jangan hanya fokus pada ukuran standar. Pertimbangkan juga ukuran pallet yang digunakan, lebar lorong (aisle), serta peralatan yang dipakai. Dengan begitu, rak benar-benar mendukung alur kerja gudang secara menyeluruh.

Jenis Racking System Berdasarkan Fungsi

Setiap bisnis memiliki kebutuhan penyimpanan yang berbeda. Karena itu, racking system hadir dalam berbagai jenis, masing-masing dengan keunggulan dan fungsi tertentu. Berikut beberapa yang paling umum digunakan di gudang:

1. Selective Pallet Rack

Jenis rak paling populer di gudang modern.

  • Kelebihan: akses mudah ke setiap pallet, fleksibel untuk berbagai jenis barang.
  • Kekurangan: membutuhkan area lorong (aisle) yang lebih luas. Cocok untuk gudang dengan banyak variasi SKU dan rotasi barang yang tinggi.

2. Double-Deep Rack

Rak ini menempatkan dua pallet secara berurutan.

  • Kelebihan: memaksimalkan penggunaan ruang hingga 30-40% lebih efisien.
  • Kekurangan: akses pallet di bagian belakang memerlukan forklift khusus (reach truck). Ideal untuk barang dengan rotasi menengah.

3. Drive-In/Drive-Through Rack

Forklift bisa masuk langsung ke dalam rak untuk mengambil atau menaruh barang.

  • Kelebihan: penyimpanan sangat padat, efisiensi ruang tinggi.
  • Kekurangan: sistem Last In, First Out (LIFO) → barang terakhir masuk adalah yang pertama keluar. Umumnya dipakai untuk produk homogen dalam jumlah besar.

4. Cantilever Rack

Didesain tanpa kolom vertikal di bagian depan, sehingga cocok untuk barang panjang.

  • Contoh: kayu, besi, pipa, atau bahan bangunan lainnya.
  • Kelebihan: fleksibel untuk benda dengan ukuran tidak beraturan.
  • Kekurangan: kurang efisien untuk produk kecil.

5. Pallet Flow Rack (FIFO System)

Menggunakan roller atau conveyor kecil di dalam rak sehingga pallet bisa bergerak otomatis.

  • Kelebihan: mendukung sistem First In, First Out (FIFO) → barang lama keluar lebih dulu.
  • Kekurangan: biaya investasi awal lebih tinggi. Sangat ideal untuk produk FMCG atau barang dengan masa kedaluwarsa.

6. Mobile Racking / Mezzanine

Rak dipasang di atas rel dan bisa digeser, atau dibuat bertingkat (mezzanine).

  • Kelebihan: memaksimalkan kapasitas gudang tanpa perlu bangunan baru.
  • Kekurangan: lebih kompleks dalam instalasi dan biaya awal. Biasanya dipakai untuk gudang dengan ruang terbatas namun kebutuhan penyimpanan tinggi.

Untuk menentukan ukuran rak gudang yang sesuai dengan bisnis Anda, Anda bisa mempelajari lebih lengkap mengenai cara menentukan ukuran rak yang tepat pada artikel: Bagaimana Memilih Rak Gudang yang Sesuai untuk Perusahaan Anda? 

Visualisasi dan Tips Praktis dalam Pemilihan Rak di Gudang

Visualisasi Rak Gudang

Ini adalah ilustrasi sederhana untuk memvisualisasikan jenis rak gudang berdasarkan kebutuhan:

  • Light Duty & Medium Duty Rack → untuk gudang kecil.
  • Selective Pallet Rack → untuk gudang menengah dengan variasi SKU.
  • Drive-in Rack → untuk gudang besar dengan kepadatan tinggi.

Pemilihan rak gudang akan lebih mudah dipahami jika disertai contoh visual dan gambaran nyata di lapangan. Berikut beberapa tips praktis yang bisa diterapkan:

1. Ilustrasi Dimensi Rak

Bayangkan sebuah gudang dengan tinggi plafon 6 meter. Menggunakan heavy duty pallet rack dengan tinggi 5 meter, gudang dapat menampung hingga 4–5 level pallet. Jika setiap level mampu menahan 800 kg, maka satu rak bisa menyimpan lebih dari 3 ton barang.

2. Contoh Layout Gudang Optimal

  • Gudang kecil (≤ 200 m²): gunakan kombinasi light duty untuk barang kecil dan medium duty untuk barang menengah.
  • Gudang menengah (200-500 m²): gunakan selective pallet rack agar akses cepat dan mudah diatur berdasarkan SKU.
  • Gudang besar (≥ 500 m²): bisa memanfaatkan drive-in rack atau pallet flow rack untuk kepadatan tinggi dan rotasi barang yang cepat.

Untuk inspirasi desain tata letak, Anda bisa membaca artikel: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenis Layout Gudang yang Efisien.

3. Gunakan Alat Handling yang Sesuai

Pastikan jenis rak yang dipilih sesuai dengan alat bantu pengangkutan yang tersedia, seperti forklift, reach truck, atau hand stacker. Jika rak terlalu tinggi tanpa dukungan alat yang tepat, justru bisa menurunkan produktivitas.

Untuk referensi alat, Anda bisa cek artikel: 3 Jenis Hand Stacker untuk Memudahkan Pengangkutan.

4. Pertimbangkan Keamanan dan Aksesibilitas

Selalu sisakan ruang lorong (aisle) yang cukup untuk pergerakan barang. Selain memperlancar alur kerja, ini juga mengurangi risiko kecelakaan kerja di gudang.

Rak gudang bukan hanya sekadar alat penyimpanan, tetapi fondasi penting dalam operasional logistik modern. Dengan racking system yang tepat, perusahaan bisa:

  • Memaksimalkan ruang penyimpanan tanpa perlu memperluas bangunan.
  • Menjaga keamanan dan kualitas barang.
  • Meningkatkan efisiensi operasional serta akurasi inventaris.

Ukuran dan jenis rak yang dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bisnis: beban barang, jenis produk, frekuensi keluar-masuk, hingga tata letak gudang. Kombinasi yang tepat akan membuat gudang lebih rapi, efisien, dan produktif.

Namun, jika Anda tidak ingin repot mengelola gudang sendiri, solusi paling efektif adalah menggunakan layanan Fulfillment Biteship. Dengan sistem ini, semua kebutuhan penyimpanan, manajemen stok, hingga distribusi sudah ditangani secara profesional, sehingga Anda bisa lebih fokus mengembangkan bisnis.

Pastikan sistem pergudangan Anda mendukung pertumbuhan bisnis. Pilih rak gudang yang tepat, atau serahkan sepenuhnya pada Fulfillment Biteship untuk solusi yang lebih praktis dan efisien.

Biteship
Tim kami terdiri dari praktisi logistik, pelaku bisnis, dan marketer yang berdedikasi membantu bisnis tumbuh melalui solusi pengiriman dan fulfillment.