Melonjaknya penjualan daring menuntut pebisnis untuk memenuhi permintaan pelanggan secara efisien, termasuk dalam pengelolaan logistik dan inventori. Demi mengatasi tantangan tersebut, terdapat dua metode yang dapat digunakan, yaitu in house vs outsourced fulfillment. Mari pahami perbedaannya melalui artikel berikut!
Key Takeaways:
- Pengelolaan logistik perusahaan dapat dilakukan secara mandiri (in house) maupun melalui perantara pihak ketiga (outsourced).
- In house fulfillment memberikan perusahaan kontrol penuh terhadap manajemen gudang, namun membutuhkan modal besar dan risiko terjadi kesalahan tinggi.
- Outsourced fulfillment dapat mendorong peningkatan efisiensi perusahaan karena hemat biaya dan waktu, serta risiko kerusakan barang minim.
Perbedaan In House vs Outsourced Fulfillment
Momen hari belanja online nasional (HARBOLNAS) tahun 2024 lalu berhasil mencetak transaksi senilai Rp31,2 triliun. Angka ini mencerminkan betapa pentingnya kesiapan bisnis dalam menghadapi lonjakan pesanan. Untuk memenuhi permintaan pelanggan secara cepat dan akurat, pengelolaan logistik dan inventori yang efisien menjadi kunci. Nah, di sinilah pilihan antara in house fulfillment dan outsourced fulfillment menjadi krusial. Mana yang paling cocok untuk bisnis Anda? Yuk, simak perbandingannya!
Kategori | In House Fulfillment | Outsourced Fulfillment |
---|---|---|
Definisi | Pengelolaan gudang yang sepenuhnya ditangani oleh internal perusahaan. | Pengelolaan logistik yang diserahkan pada pihak ketiga. |
Operasional | Operasional bisnis dalam dalam kendali perusahaan. | Kendali operasional terbatas, tergantung pada penyedia layanan. |
Fleksibilitas dan Efisiensi | Dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun, cenderung berisiko dan tidak efisien. | Bergantung pada penyedia layanan, namun cenderung lebih tinggi karena memiliki dukungan tenaga ahli dan teknologi canggih. |
Keamanan | Keamanan produk terjaga dan tidak tercampur produk brand lain. | Memiliki risiko produk tercampur dengan produk dari perusahaan lain. |
Biaya | Membutuhkan investasi besar, meliputi gudang, alat, dan SDM. | Hemat karena tidak perlu mengelola gudang secara mandiri. |
Risiko | Risiko cukup tinggi, terutama pada aspek SDM dan sistem yang manual. | Cenderung rendah karena sudah didukung oleh teknologi canggih. |
Skalabilitas | Sulit menghadapi lonjakan. | Lebih siap saat menghadapi peak season. |
Waktu | Fokus perusahaan terbagi dengan operasional gudang. | Sudah ditangani pihak profesional, sehingga perusahaan dapat fokus pada pengembangan bisnis. |
1. In House Fulfillment
In house fulfillment adalah pengelolaan gudang dan pemenuhan permintaan pelanggan yang ditangani sepenuhnya secara internal oleh perusahaan. Dalam in house fulfillment, perusahaan menyediakan gudang logistik serta mengatur pemrosesan pesanan, pengemasan, hingga distribusi secara mandiri.
Dengan menerapkan model in house fulfillment, perusahaan memiliki kontrol penuh terhadap gudang dan persediaan barang. Sehingga, manajemen logistik bisa lebih fleksibel.
2. Outsourced Fulfillment
Di sisi lain, outsourced fulfillment merupakan strategi bisnis di mana perusahaan memanfaatkan pihak ketiga untuk menangani urusan logistik. Mulai dari penyimpanan, pengemasan, hingga pengiriman barang ke pelanggan.
Menyerahkan operasional logistik ke pihak eksternal akan menghemat waktu pebisnis dan SDM di perusahaan. Dengan demikian, waktu dan tenaganya dapat dialihkan untuk fokus mengembangkan strategi bisnis.
Kelebihan Gudang In House
In house fulfillment atau yang dikenal dengan istilah gudang in house menawarkan sejumlah kelebihan bagi perusahaan. Simak keunggulan gudang in house berikut ini.
1. Kendali Penuh
Mengelola gudang sendiri akan memberikan perusahaan kendali penuh terhadap semua aspek operasional gudang. Mulai dari manajemen stok, sistem pemesanan, pengemasan, distribusi, hingga pengelolaan retur barang.
2. Fleksibilitas Tinggi
Gudang in house menawarkan fleksibilitas yang tinggi karena perusahaan dapat leluasa menyesuaikan kapasitas penyimpanan dan manajemen gudang untuk memenuhi permintaan pelanggan. Perusahaan juga bisa mengubah jadwal distribusi dan memprioritaskan pesanan tertentu.
Fleksibilitas ini dapat mendorong pebisnis untuk merespons tren pasar dengan cepat, serta mampu memenuhi harapan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Privasi Produk Terjaga
Mengelola gudang sendiri dapat menghindari kemungkinan kebocoran privasi produk. Sebab, ruang penyimpanan yang tersedia adalah milik pribadi, sehingga barang-barang di dalamnya tidak bercampur dengan produk-produk dari perusahaan lain.
Kekurangan Mengelola Gudang Sendiri
Terlepas dari kelebihannya, pebisnis harus siap menghadapi tantangan dan risiko saat memutuskan untuk mengelola gudang sendiri. Berikut kekurangan menerapkan in house fulfillment.
1. Modal Besar
Perusahaan wajib memiliki gudang sendiri jika ingin menerapkan in house fulfillment. Menyewa atau membangun gudang, menyiapkan peralatan, serta merekrut tenaga kerja khusus untuk operasional gudang seperti staf sortir, pengepakan, dan pengiriman tentu membutuhkan modal yang besar.
Perusahaan dengan skala bisnis kecil dan menengah yang sedang berkembang akan kesulitan mengalokasikan dana untuk menyiapkan gudang sendiri.
2. Risiko Kesalahan Tinggi
Pada umumnya, in house fulfillment menggunakan sistem manual yang mengandalkan tenaga manusia. Sistem ini cukup berisiko karena tingkat kesalahan manusia cenderung tinggi. Misalnya, salah mengemas jumlah atau warna produk yang menyebabkan keterlambatan pengiriman dan menurunkan kepuasan pelanggan.
3. Sulit Menghadapi Lonjakan Permintaan
Pengelolaan gudang secara internal umumnya memiliki keterbatasan SDM dan kecanggihan teknologi. Kondisi ini akan membuat perusahaan sulit menangani peak season di saat volume pesanan melonjak. Alhasil, muncul kesalahan dan keterlambatan yang berakibat pada meningkatnya ketidakpuasan pelanggan.
Baca juga: Pengertian dan Fungsi Fulfillment
Keuntungan Outsourced Fulfillment
Outsourced fulfillment menawarkan kemudahan bagi para pebisnis dalam hal manajemen gudang. Berikut keuntungan menggunakan outsourced fulfillment.
1. Hemat Biaya dan Waktu
Keuntungan utama outsourced fulfillment adalah menghemat pengeluaran perusahaan. Memanfaatkan jasa logistik profesional akan mengurangi biaya pengelolaan dan perawatan gudang, tenaga kerja, serta peralatan.
Outsourced fulfillment juga akan menghemat waktu pebisnis karena tidak perlu pusing memikirkan manajemen gudang. Sementara itu, sisa waktu yang ada dapat dialokasikan untuk menyusun strategi bisnis dan pemasaran demi meningkatkan penjualan.
2. Meningkatkan Efisiensi
Jasa fulfillment profesional umumnya telah memiliki teknologi manajemen gudang yang canggih dan terintegrasi, serta telah didukung SDM yang berpengalaman demi meningkatkan efisiensi operasional gudang.
Selain itu, peralatan di gudang juga telah dirancang untuk memiliki akurasi tinggi, sehingga dapat meminimalkan kesalahan selama proses pengemasan dan pengiriman barang. Dengan demikian, permintaan pelanggan dapat terpenuhi dengan cepat dan akurat.
3. Meminimalkan Risiko Kerusakan Produk
Pihak penyedia outsourced fulfillment biasanya menyediakan sistem manajemen inventaris yang canggih untuk melacak stok dan pergerakan produk. Sejumlah gudang juga telah dilengkapi dengan teknologi yang dapat memantau suhu dan kelembaban ruang penyimpanan untuk mencegah kerusakan pada produk.
Kelemahan Outsourced Fulfillment
Meskipun menawarkan banyak keunggulan, outsourced fulfillment juga memiliki kelemahan sebagai berikut.
1. Sistem Integrasi yang Kompleks
Data antara perusahaan pemilik produk dengan jasa penyedia logistik harus terintegrasi. Proses sinkronisasi data ini cenderung rumit dan membutuhkan waktu lama karena teknologi integrasi data dari pihak penyedia logistik cukup kompleks.
2. Keterbatasan Layanan
Sejumlah penyedia logistik biasanya hanya menawarkan layanan standar, sehingga tidak mampu memenuhi semua permintaan perusahaan. Misalnya, kemasan produk untuk semua perusahaan didesain sama, sehingga tidak ada ciri khusus yang menandai identitas merek Anda.
Namun demikian, beberapa penyedia layanan fulfillment juga menyediakan opsi layanan tambahan seperti kemasan khusus (custom packaging), pelabelan merek, atau integrasi sistem dengan biaya tambahan.
In House vs Outsourced Fulfillment, Mana yang Lebih Efisien?
Mengelola gudang sendiri maupun melalui pihak ketiga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, dari perbandingan antara in house vs outsourced fulfillment di atas menunjukkan bahwa menyerahkan manajemen gudang pada pihak ketiga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dari segi biaya, tenaga, dan waktu.
Layanan fulfillment dari Biteship merupakan solusi yang tepat bagi pemilik bisnis skala menengah yang membutuhkan ruang penyimpanan fleksibel dan terjangkau. Bermitra dengan Biteship akan memberi Anda keleluasaan untuk meningkatkan jumlah atau luas ruang penyimpanan dengan harga yang kompetitif.
Meskipun produk berada di luar jangkauan, keluar masuknya barang akan terus diperbarui melalui manajemen stok yang tersistem. Jadi, Anda bisa senantiasa memantau pergerakan barang sembari melakukan pekerjaan lain. Solusi tingkatkan efisiensi bisnis, gunakan layanan fulfillment dari biteship sekarang!