Jurnal Penyesuaian: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Jurnal Penyesuaian: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya
jurnal penyesuaian

Jurnal penyesuain menjadi aspek penting dalam mengatur keuangan. Sehingga laporan keuangan Anda bisa lebih akurat dan tidak terjadi kesalahan pencatatan. Mau tahu manfaat dan bagaimana cara membuat jurnal tersebut? Yuk, simak artikel berikut!

Pengertian Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat sebelum menyusun laporan keuangan untuk menyesuaikan saldo akun. Umumnya akan dibuat di akhir periode. Nah, jurnal ini berguna untuk menyamakan pendapatan yang sudah diperoleh agar sesuai dengan periode yang seharusnya.

Manfaat Jurnal Penyesuaian

Jurnal ini berguna buat mencatat transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara akurat. Ketika pakai jurnal ini, mengetahui berapa yang Anda dapatkan dan keluarkan akan jauh lebih mudah. Nah, berikut merupakan penjelasan manfaat jurnal ini secara lebih lengkap:

1. Mencatat Keuangan secara Akurat

Manfaat pertama adalah bisa menyesuaikan pendapatan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu secara akurat. Sebagai contoh, pembeli A melakukan pembelian di bulan Oktober, namun biaya masih kurang dan dilunasi bulan September. Jadi, perlu dilakukan penyesuaian sesuai dengan bulan tersebut.

2. Melacak Pengeluaran 

Dalam perusahaan, kadang ada barang yang sangat diperlukan. Namun, barang itu punya harga beli cukup tinggi. Nah, Anda bisa buat jurnal penyesuaian untuk memperhitungkan hal-hal yang seperti itu. Anda bisa membagi pengeluaran ke berbagai periode sampai bisa membeli unit barang baru yang dibutuhkan.

3. Koreksi Kesalahan 

Manfaat ketiga adalah memudahkan untuk mengoreksi kesalahan. Kesalahan sangatlah mungkin ditemukan dalam laporan laba rugi. Namun, jurnal ini sangat berguna untuk memastikan perbaikan jumlahnya dan bukan mengubah jurnal aslinya. 

Baca Juga: Neraca Saldo: Definisi, Jenis, dan Fungsinya dalam Bisnis

Tipe Transaksi Jurnal Penyesuaian 

Berikut merupakan 8 jenis transaksi dalam jurnal ini yang penting buat Anda ketahui:

1. Perlengkapan 

Perlengkapan di sini adalah barang milik perusahaan yang dapat habis dikonsumsi, dapat digunakan berulang kali, dan lain sebagainya. Tentunya, perlengkapan bertujuan untuk melengkapi kebutuhan bisnis perusahaan. 

2. Piutang Pendapatan 

Tipe transaksi kedua adalah piutang pendapatan. Piutang pendapatan ini memungkinkan pembeli untuk memperoleh barang yang dijual perusahaan dengan cara berhutang lebih dulu. 

3. Utang Biaya

Selanjutnya adalah utang biaya. Utang ini merupakan biaya yang harus dibayarkan. Namun, bisa juga Anda sebut dengan biaya yang telah terjadi tapi belum dibayarkan hingga akhir periode. Serta belum tercatat dalam akun yang bersangkutan. 

4. Pendapatan Diterima di Muka

Ini adalah pendapatan yang diterima kas negara, namun menjadi hak pemerintah. Ini karena masih ada kewajiban yang harus dilakukan pemerintah untuk menyediakan barang/jasa. Pada dasarnya, ini adalah konsekuensi dari penerimaan pendapatan kas negara. 

5. Biaya Dibayar di Muka

Setelah pendapatan dibayar di muka, tipe transaksi jurnal penyesuaian selanjutnya adalah biaya dibayar dimuka. Biaya ini merupakan biaya yang belum menjadi kewajiban perusahaan untuk mereka bayar pada periode tertentu, namun telah dibayar di muka. 

6. Hilangnya Piutang 

Hilangnya piutang merupakan kerugian yang perusahaan alami. Karena prinsip piutang dalam laporan keuangan merupakan nominal yang menjadi hak perusahaan dan diharapkan dapat kembali perusahaan ambil. 

7. Penyusutan 

Penyusutan merupakan sesuatu yang dapat mengubah biaya awal atau aset tetap. Anda bisa melihatnya dengan berbagai macam cara, ini tergantung pada dana dan beban perusahaan.

8. Pendapatan yang Masih Harus Dibayar

Pendapatan jenis ini telah diakui dalam bisnis, namun untuk mendapatkannya perlu menagih pada pelanggan atau pembeli. Tipe transaksi ini sangatlah umum terjadi dalam bisnis, karena hal ini berhubungan dengan layanan.

Meskipun belum menerima, pendapatan ini haruslah dihitung. Karena jika tidak, maka total pendapatan akan jauh lebih rendah ketimbang biaya pada periode tersebut. 

Contohnya, Andi memiliki perusahaan yang bergerak pada bidang konsultasi IT, pekerjaan ini sangatlah menyita waktu yang bahkan hingga berbulan-bulan. Jika Andi ingin tahu pendapatannya pada bulan-bulan tersebut, maka pendapatan yang belum terbayar tersebut haruslah terhitung.

Baca Juga: Cashflow: Komponen, Cara Mengelola, dan Tips Meningkatkannya

Langkah Membuat Jurnal Penyesuaian 

Kalau sudah pengertian, manfaat, dan tipe transaksi apa saja yang bisa masuk dalam jurnal ini. Maka, berikut merupakan langkah demi langkah membuat jurnalnya:

1. Mencatat Pendapatan yang Masih harus Dibayarkan 

Langkah pertama, yaitu mencatat pendapatan yang harus dibayarkan. Setiap ada transaksi layanan, namun Anda belum bisa melakukan penagihan karena beberapa hal seperti layanan masih dalam proses pengerjaan maupun yang lain. Maka, Anda perlu catat, ya. 

Berikut adalah tips yang bisa Anda lakukan untuk mencatat pendapatan:

  • Mengetahui kapan harus menggunakan akun piutang dan kapan menggunakan akun akrual. Akun akrual merupakan metode dalam akuntansi yang berguna untuk mengukur performa perusahaan dalam kondisi mengakui pendapatan dalam layanan atau transaksi yang masih dalam proses.
  • Jangan lupa untuk membalik akun akrual. ini berlaku jika pada awalnya Anda menggunakan pencatatan manual, kemudian menggunakan pencatatan dengan sistem akuntansi.

2. Mencatat Biaya yang Masih Harus Dibayarkan

Biaya yang harus dibayarkan contohnya seperti penggajian karyawan. Gaji merupakan pengeluaran pasti dan paling umum, sehingga memerlukan jurnal ini di akhir bulan. Apalagi jika Anda membayar karyawan mingguan atau bahkan harian. 

Setiap jam kerja karyawan yang belum dibayar pada bulan ini misalnya, maka akan tetap tercatat sebagai beban yang harus Anda bayar di bulan berikutnya.

3. Mencatat Pendapatan yang Ditangguhkan 

Langkah membuat jurnal penyesuaian selanjutnya adalah mencatat pendapatan yang masih ditangguhkan. Kalau bisnis Anda biasanya menerima pendapatan atau pembayaran dari pelanggan di awal. Maka, Anda harus menunda pencatatan hingga pendapatan tersebut diperoleh. 

Namun, jika Anda menerima pembayaran lebih dari satu bulan, maka pembayaran pada bulan kedua harus ditunda. Dalam jurnal penyesuaian perlu Anda catat dalam 1 bulan saja. 

4. Mencatat Biaya yang Dibayar di Muka

Biaya yang dibayar di muka sama konsepnya dengan pendapatan yang ditangguhkan. Misalnya, Anda membayar sewa kontrakan selama 1 tahun, maka dalam jurnal penyesuaian tulislah 1 kali. Ini termasuk dengan rincian mencakup sewa selama satu tahun penuh. 

5. Mencatat Biaya Penyusutan 

Langkah terakhir adalah mencatat biaya penyusutan. Setiap kali Anda melakukan pembelian dalam jumlah yang banyak, maka harus mencatat akumulasi penyusutan dan biaya penyusutan yang terjadi setiap bulannya. 

Baca Juga: Memahami Apa Itu Kliring, Jenis, Mekanisme, dan Metodenya

Sudah Mengetahui Seluk Beluk Jurnal Penyesuaian?

Nah, itu tadi adalah pengertian, manfaat, dan cara melakukan jurnal penyesuaian. Gimana, apakah sulit? Sebenarnya membuat jurnal ini nggak rumit. Apalagi, saat ini sudah banyak aplikasi atau sistem yang bisa Anda gunakan untuk membantu membuatnya. Lewat jurnal yang baik, performa bisnis pasti juga lebih terukur!

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!