Saat melakukan transaksi lewat bank, mungkin Anda pernah mendengar istilah kliring. Kliring adalah sebuah metode mengirim uang yang seseorang lakukan melalui berbagai rekening bank.
Untuk memindahkan dana di setiap bank sendiri terdapat banyak metode yang bisa Anda pakai. Namun, pada dasarnya kliring adalah metode pemindahan dana paling tradisional yang masih sering dipakai hingga saat ini sebagai dasar pembaharuan. Ketahui penjelasan selengkapnya di artikel ini!
Apa Itu Kliring?
Menurut Bank Indonesia, kliring adalah pertukaran data keuangan elektronik antar anggotanya, baik atas nama pribadi maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungan dan penyelesaiannya terjadi pada waktu tertentu.
Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kliring adalah bentuk atau proses pembayaran dan pembukuan antar bank yang terlaksana dengan cara memindahkan sejumlah saldo kepada pihak penerima.
Sehingga, dapat Anda tarik garis besar bahwa kliring menjadi bentuk dasar sistem transfer dana yang dilakukan melalui bank. Saat ini, penggunaannya sudah cukup berkembang karena dapat terjadi secara otomatis maupun manual.
Terdapat banyak jenis alat bayar yang dapat Anda lakukan untuk melakukan transaksi dengan menggunakan metode ini. Beberapa diantaranya adalah giro, surat dagang, cek, dan berbagai surat lainnya yang bisa pihak bank terima.
Manfaat Penggunaan Kliring
Sebagai salah satu fasilitas yang perbankan sediakan, kliring tentunya memberikan berbagai manfaat dan penggunanya, antara lain:
- Efisiensi dan efektivitas sistem pembayaran nasional dapat meningkat.
- Layanan pemindahan dana yang pihak bank tawarkan lebih cepat dan lebih aman.
- Pengguna dapat melakukan transaksi dalam jumlah yang cukup besar, baik itu yang dilakukan oleh perusahaan maupun penggunaan pribadi.
- Metode pemindahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Jenis-Jenis Kliring
Terdapat tiga jenis metode yang digunakan dalam kliring, yakni:
1. Kliring Umum
Kliring umum merupakan alat perhitungan warkat atau surat yang terjadi pada antar bank. Prosesnya sendiri berada di bawah pengawasan dan pengaturan Bank Indonesia.
2. Kliring Lokal
Jenis metode selanjutnya adalah kliring lokal. Kliring lokal merupakan alat perhitungan antar bank yang terjadi pada antar satu tempat dengan tempat lainnya. Sehingga, prosesnya diatur oleh setiap wilayah yang terlibat.
3. Kliring Antar Cabang
Terakhir ada kliring antar cabang. Metode ini merupakan alat perhitungan yang terjadi antar bank dalam suatu wilayah dan prosesnya dilakukan secara khusus. Proses pelaksanaannya adalah dengan cara menjumlahkan seluruh perhitungan dari kantor cabang.
Baca Juga: Pengertian, Ketentuan, dan Jenis Wesel Bayar
Mekanisme Kliring Manual
Terdapat dua mekanisme kliring yang dapat nasabah atau pengguna ikuti, yaitu kliring penyerahan dan kliring pengembalian. Adapun penjelasannya bisa Anda simak di bawah ini:
1. Kliring Penyerahan
Kliring penyerahan merupakan mekanisme kliring pertama yang ada di Indonesia. Mekanisme penggunaannya mencakup berbagai aktivitas yang terjadi pada tempat penyelenggaraannya. Serta surat atau warkatnya adalah kredit keluar atau debet keluar.
Kredit keluar dalam kliring adalah warkat yang bebannya tersalurkan ke rekening nasabah yang melakukan proses pengiriman. Sedangkan debet keluar adalah warkat yang berasal dari nasabah untuk memberikan keuntungan pada rekeningnya.
2. Kliring Pengembalian
Selanjutnya ialah mekanisme kliring pengembalian. Mekanisme ini menjelaskan bahwasanya warkat kliring yang nasabah lain terima merupakan hasil dari debet masuk maupun kredit masuk.
Debet masuk adalah warkat yang nasabah kumpulkan berdasarkan beban nasabah yang menerima warkat tersebut. Sedangkan warkat kredit masuk adalah warkat yang nasabah lain berikan untuk kepentingan nasabah dari bank pihak penerimanya.
Baca Juga: Apa Itu Rekber: Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerjanya
Sistem Kliring Bank Nasional Indonesia
Terdapat dua jenis Sistem Kliring Bank Nasional Indonesia (SKBNI) dalam penyelenggaraan pemindahan dana melalui kliring, yakni:
1. Kliring Debet
Sistem debet adalah jumlah frekuensi pendebitan Data Keuangan Elektronik (DKE) yang penyerahan prosesnya terjadi pada kurun waktu tertentu. Sedangkan nilai debit pada kliring adalah nilai pemindahan dana debit yang berbentuk satuan mata uang Rupiah.
2. Kliring Kredit
Selanjutnya ada kliring kredit. Volume kredit kliring merupakan jumlah kegiatan DKE pada penyerahan yang SKNBI proses dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan nilai kredit kliring merupakan nilai nominal pemindahan dana kredit berbentuk satuan mata uang Rupiah.
Metode dalam Kliring
Seiring berkembangnya zaman, metode kliring juga mengalami perkembangan. Adapun metode dari kliring adalah sebagai berikut:
1. Manual
Metode manual dari penyelenggaraan kliring ialah proses yang nasabah lakukan secara manual. Mulai dari proses pemilihan dan pembuatannya.
2. Semi Otomasi
Metode kliring semi otomasi merupakan kemudahan penyelenggaraan yang pihak bank berikan kepada nasabah melalui kliring lokal. Akan tetapi, proses penyusunan dan perhitungan saldo kliring tetap berjalan secara manual dan dilakukan oleh nasabah itu sendiri.
3. Otomasi
Metode selanjutnya adalah sistem otomatis. Pada pelaksanaannya, kliring lokal secara otomatis melakukan perhitungan saldo dan pembuatan rekening pada berbagai macam pemilihan warkat.
4. Elektronik
Metode elektronik merupakan metode di mana seluruh perhitungannya terlaksana menurut dengan perhitungan elektronik. Proses pelaksanaannya sendiri meliputi pembuatan serta perhitungan saldo kliring.
Sedangkan proses penyampaian warkat nasabah kepada pihak penyelenggara adalah dengan pemilihan secara otomatis dan seluruh prosesnya terlaksana secara elektronik.
Baca Juga: Apa Itu E-wallet? Pengertian, Kelebihan & Kekurangan serta Contohnya
Perbedaan Antara Kliring dan RTGS
Terdapat beberapa hal yang membedakan kliring dengan RTGS (Real Time Gross Settlement). Umumnya, kliring menjelaskan bahwa:
- Kliring adalah proses pemindahan dana melalui berbagai metode.
- Prosesnya hanya membutuhkan maksimal tiga hari kerja dalam memindahkan dana ke rekening lainnya.
- Nasabah bisa melakukan lima kali transaksi pemindahan dana dalam sehari.
- Beban pada biaya transfer jauh lebih murah.
- Bank akan memeriksa saldo rekening terlebih dahulu sebelum melakukan proses pemindahan dana untuk memastikan saldo cukup.
Sedangkan RTGS (Real Time Gross Settlement) menjelaskan bahwa:
- Lebih sering berguna untuk melakukan pemindahan dana dengan nominal yang cukup besar,
- Beban biaya transfer jauh lebih mahal.
- Proses pemindahan dananya adalah secara langsung atau real time.
- Tidak membutuhkan hitungan hari, karena dana akan sampai ke rekening penerima dalam hitungan jam, biasanya maksimal dalam empat jam.
- Proses transaksi hanya bisa terlaksana pada jam kerja saja. Biasanya setiap akhir bulan proses bisa mengalami keterlambatan.
Baca Juga: Fixed Cost: Pengertian, Contoh, Cara Menentukan
Sudah Paham Mengenai Apa Itu Kliring?
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita pahami bahwa kliring adalah metode pemindahan dana yang bisa Anda lakukan menggunakan berbagai rekening bank. Umumnya, penggunaan kliring nasabah lakukan ketika hendak melakukan transfer dalam nominal yang cukup besar.
Sehingga dalam prakteknya, kegiatan pemindahan melalui kliring banyak pelaku bisnis lakukan dalam menjalankan bisnisnya. Seiring perkembangan zaman, sistem kliring juga mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Sehingga kemudahan transaksinya dapat terasa oleh berbagai kalangan.