Anda punya bisnis baru dan ingin membuat website ecommerce tapi tidak punya tim IT atau developer? Tenang saja, karena saat ini ada banyak platform dan tools yang bisa bantu Anda membangun toko online tanpa harus paham coding.
Eits, tapi tidak asal buat dan pakai platform, lho! Anda harus memahami langkah-langkah pembuatan website ecommerce yang tepat, sehingga bisnis terlihat lebih terpercaya, penjualan meningkat, dan pengalaman belanja pelanggan jadi lebih nyaman.
Key takeaways
- Membuat website ecommerce kini bisa Anda lakukan tanpa tim IT dengan langkah sederhana dan platform yang tepat.
- Persiapkan domain, hosting, payment gateway, serta integrasi ongkir agar website siap digunakan untuk jualan.
- Pilih platform sesuai kebutuhan bisnis, mulai dari WooCommerce yang fleksibel, Shopify yang praktis, hingga Jubelio Store yang mudah untuk pemula.
- Gunakan aggregator seperti Biteship untuk mengelola ongkir, tracking, dan kurir agar pengiriman lebih efisien.
Bagaimana Cara Membuat Website E-Commerce?
Membangun website e-commerce tidak lagi membutuhkan biaya besar maupun proses yang rumit asalkan Anda mengikuti langkah-langkah di bawah ini.
1. Tentukan Produk dan Target Pasar
Langkah pertama dalam membuat website e-commerce adalah menentukan produk dan target pasar. Pilih niche yang relevan, lalu putuskan apakah Anda akan menjual barang produksi sendiri, sistem reseller, atau model dropship.
Selain itu, pahami kebiasaan belanja target audiens Anda, mulai dari platform yang sering mereka pakai sampai preferensi metode pembayaran. Pemahaman ini akan membantu Anda menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.
2. Dapatkan Domain dan Hosting
Setelah menentukan produk, pastikan Anda memiliki domain yang mudah diingat dan relevan dengan brand, serta berlangganan hosting sesuai kebutuhan bisnis. Penyedia layanan seperti IDCloudHost, Hostinger, Dewaweb, dan Domainesia bisa menjadi pilihan populer di Indonesia.
Domain dan hosting ini adalah syarat utama agar website e-commerce Anda bisa diakses dengan lancar oleh konsumen. Jadi, pastikan pilih layanan yang menawarkan kemudahan penggunaan dan dukungan pelanggan yang baik.
3. Pilih Platform yang Sesuai
Perlu Anda ketahui bahwa platform e-commerce akan menentukan fleksibilitas, fitur, dan skala pengembangan bisnis Anda. Sehingga, WordPress dengan plugin WooCommerce, Shopify, atau Magento bisa menjadi pilihan populer.
Sedangkan website builder seperti Jubelio Store memudahkan pemula dengan sistem drag-and-drop tanpa perlu coding. Pastikan platform buat website e-commerce pilihan Anda juga mendukung integrasi plugin dasar. Mulai dari payment gateway, sistem ongkir, hingga integrasi pesanan marketplace agar operasional toko lebih efisien.
4. Desain Website dan Unggah Produk
Langkah selanjutnya adalah gunakan template yang sesuai identitas brand. Lalu, sesuaikan tampilan agar lebih profesional dan responsif di perangkat mobile.
Kemudian, saat mengunggah produk, pastikan foto berkualitas tinggi, judul jelas, deskripsi lengkap, serta mencantumkan stok dan harga. Detail produk yang transparan akan meningkatkan kepercayaan pembeli dan memperbesar peluang konversi.
5. Aktifkan Pembayaran dan Pengiriman
Tahap membuat website ecommerce berikutnya adalah mengaktifkan metode pembayaran dan pengiriman. Pilih payment gateway yang terpercaya di Indonesia, serta integrasikan layanan pengiriman menggunakan aggregator seperti Biteship agar Anda tidak perlu menghubungkan kurir satu per satu.
Dengan plugin ongkir dan API cek resi, pelanggan Anda nantinya bisa memilih metode pengiriman yang sesuai dan melacak pesanan mereka dengan mudah.
6. Uji End-to-End dan Go Live
Sebelum website publish, lakukan pengujian menyeluruh. Periksa alur checkout, performa halaman, responsivitas di perangkat mobile, integrasi pembayaran, ongkir, pajak, hingga kebijakan retur. Jangan lupa aktifkan email notifikasi dan pasang alat analitik agar Anda bisa memantau kinerja website setelah go live.
7. Scale dan Optimasi
Setelah website berjalan, gunakan laporan penjualan dan analytics bawaan untuk mengoptimalkan strategi. Lakukan A/B testing pada halaman produk atau checkout, dan perluas channel penjualan dengan menghubungkan website ke marketplace serta media sosial.
Rekomendasi Platform E-Commerce di Indonesia
Dalam memilih platform e-commerce yang tepat, perhatikan fitur, keunggulan, serta tingkat fleksibilitasnya. Daripada Anda repot membandingkan satu per satu platform yang ada, kami rangkum beberapa perbandingannya di bawah ini.
1. WooCommerce (WordPress)
WooCommerce merupakan plugin open-source yang berjalan di atas WordPress, salah satu CMS (Content Management System) paling populer di dunia. Bagi pelaku usaha yang sudah terbiasa dengan WordPress, menggunakan WooCommerce bisa menjadi pilihan tepat.
Dengan WooCommerce, Anda bisa memanfaatkan ribuan plugin dan tema, sekaligus mengelola produk, pembayaran, pengiriman, hingga konten blog dalam satu sistem. Platform ini juga memberi kendali penuh terhadap performa situs, hosting, dan optimasi SEO.
Kelebihan:
- Sangat fleksibel, di mana Anda bisa kustomisasi dengan plugin/tema, kontrol penuh terhadap database, dan men-setting SEO yang kuat.
- Cocok untuk brand yang ingin personalisasi menyeluruh dan memiliki tim teknis.
Kekurangan:
- Membutuhkan maintenance teknis, misalnya update WordPress, backup, keamanan, dan plugin.
- Ada biaya tambahan untuk plugin premium atau fitur canggih.
2. Shopify
Shopify adalah platform berbasis Software-as-a-Service (SaaS) yang memungkinkan Anda membuat website ecommerce profesional tanpa perlu mengurus hosting maupun perawatan server. Platform ini menawarkan banyak pilihan tema siap pakai dengan dashboard yang sederhana dan mudah digunakan.
Kelebihan:
- Proses setup cepat, sudah termasuk hosting dan keamanan bawaan.
- Antarmuka intuitif dengan dukungan pelanggan 24/7.
- Tersedia banyak aplikasi tambahan serta fitur otomatisasi marketing.
- Mendukung integrasi Point of Sale (POS) untuk penjualan offline.
Kekurangan:
- Kurang fleksibel untuk kustomisasi lanjutan.
- Biaya berlangganan relatif lebih tinggi daripada beberapa platform lain.
Baca juga: Shopify vs WooCommerce? Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis?
3. Jubelio Store
Jubelio Store adalah platform website builder yang memudahkan Anda buat website ecommerce dengan tampilan profesional. Kelebihannya, sistem ini sudah terhubung langsung dengan marketplace populer seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, hingga TikTok Shop.
Proses desain website-nya pun menggunakan metode drag-and-drop sehingga cocok bagi pengguna pemula tanpa kemampuan teknis.
Kelebihan:
- Desain website mudah dilakukan tanpa coding.
- Terintegrasi dengan sistem POS sehingga pengelolaan penjualan, stok, hingga laporan bisa Anda lakukan dari satu dashboard.
Kekurangan:
- Pilihan plugin masih terbatas daripada Shopify atau WooCommerce.
- Potensi penurunan performa ketika trafik atau volume pesanan meningkat pesat.
Mari Membuat Website E-Commerce Lebih Keren dengan Sistem Pengiriman Terbaik
Kesimpulannya, untuk bisa membuat website ecommerce yang siap dipakai untuk berjualan, pastikan domain aktif dan hosting berjalan stabil. Selain itu, gunakan payment gateway aktif hingga sistem ongkir dan pengiriman yang terintegrasi dengan aggregator terbaik seperti Biteship.
Dengan Biteship, proses pengiriman bisa berjalan lebih efisien karena tersedia plugin ongkos kirim dan pengiriman yang sudah terintegrasi dengan platform populer seperti Shopify dan WooCommerce. Anda pun bisa memilih berbagai layanan kurir, mulai dari instan, reguler, kargo, hingga pengiriman internasional.
Tak hanya itu, Biteship juga mendukung fitur seperti custom ongkir, resi otomatis, dan integrasi sistem lain yang memudahkan pengelolaan pesanan. Kini, saatnya mengoptimalkan pengiriman di website ecommerce Anda dengan mengaktifkan plugin ongkir dari Biteship.