Dalam dunia logistik seringkali digunakan istilah-istilah khusus yang berkaitan dengan operasional logistik salah satu istilah yang sering dipakai adalah cross docking. Istilah ini juga kerap digunakan untuk bidang ekspedisi. Istilah ini punya nama lain yaitu pergudangan.
Lantas jika ditelisik dari maknanya, apa itu cross docking? Istilah ini punya arti gudang yang digunakan untuk menaruh barang atau paket yang dibongkar kemudian dimasukkan lagi ke truk pengangkut paket yang lain untuk diteruskan ke tujuan selanjutnya.
Macam Jenis Cross Docking di Bidang Logistik
Setelah memahami apa arti atau maknanya dari istilah cross-docking, selanjutnya Andq juga perku paham apa saja macam jenisnya. Pergudangan dalam bidang logistik ini memang punya beberapa macam jenis yang dibedakan berdasarkan hal-hal tertentu. Diantara jenisnya adalah:
- Transportation
Jenis pergudangan yang pertama adalah transportation. Pergudangan jenis ini adalah teknik menggabungkan muatan yang lebih kecil ke muatan yang lebih besar agar bisa menjadi satu muatan yang lebih efisien.
- Manufacturing
Selanjutnya ada jenis manufacturing yang merupakan jenis pergudangan khusus untuk penerimaan produk masuk yang akan digunakan untuk kebutuhan manufacturing.
- Retail
Seperti namanya, jenis pergudangan yang satu ini ada kaitannya dengan toko ritel. Pada jenis pergudangan ini, akan ada beberapa penerimaan dari vendor-vendor yang berbeda.
Setiap produk yang diterima oleh vendor tersebut akan gabungan ke dalam satu muatan truk pengangkut keluar kemudian barulah diangkut menuju tujuan pengiriman toko ritel.
Pergudangan jenis ini juga ada untuk memberikan teknik pengangkutan barang yang lebih efisien, namun memang jenis ini dikhususkan hanya untuk pengiriman ke toko ritel.
- Distributor
Jenis gudang pengangkutan distributor ini merupakan teknik mengkombinasikan berbagai jenis produk yang kemudian dimuat dalam satu truk pengangkut sekaligus. Baru kemudian kombinasi berbagai produk tersebut dikirim ke pelanggan.
- Opportunistic
Terakhir ada jenis opportunistic cross docking yang pqling umum dijumpai. Jenis gudang pengakuan produk ini akan melakukan pemindahan secara langsung terhadap barang dari dok pengiriman masuk menuju dok pengiriman keluar.
Baca Juga: Admin Warehouse: Tugas, Skill, dan Gaji
Keuntungan Menggunakan Cross-Docking
Cross-docking memang dianggap sebagai salah satu fasilitas logistik. Namun dalam praktiknya, tidak semua perusahaan logistik mengaplikasikan cross-docking.
Hal ini karena ada pertimbangan keuntungan dan kekurangan dalam penggunaannya. Keuntungan yang diperoleh dengan praktik cross-docking adalah:
- Rantai Pasokan Lebih Efisien
Keuntungan yang pertama ini dapat dirasakan baik oleh pihak warehouse maupun pihak penerima barang. Pihak warehouse diuntungkan karena minim adanya barang yang tertinggal karena proses langsung angkut ke truk lanjutan.
Proses penataan barang sesuai tujuan juga jadi lebih mudah dilakukan karena prosesnya dilakukan secara terorganisir. Rantai pasokan bisa lebih efisien karena teknik angkut secara langsung dari truk satu ke truk lain.
- Meminimalkan Barang Rusak dan Distribusi Lebih Cepat
Selain itu bagi penerima barang, adanya cross docking ini akan meminimalisir resiko rusaknya barang yang dipesan karena pengangkutan barang pesanan dilakukan secara langsung dan serentak.
Berbeda halnya dengan barang yang disimpan di gudang dalam waktu yang lama. Tidak ada istilah barang tersimpan lama dalam cross-docking. Dengan teknik angkut langsung ini juga akan memudahkan pengiriman untuk jenis pesanan yang sifatnya cepat basi.
Pendistribusian barang bisa dilakukan dengan lebih cepat karena alur pengiriman yang sudah tertata rapi. Dengan begitu hal ini juga akan meningkatkan kualitas pengiriman barang oleh berbagai ekspedisi yang menggunakan cross-docking.
- Hemat Biaya Penyimpanan
Gudang yang digunakan untuk menyimpan barang dalam waktu yang lama, pastinya akan butuh biaya yang lebih banyak juga. Semakin lama barang disimpan di gudang, maka semakin banyak juga biaya yang harus dikeluarkan.
Dalam sistem cross-docking, barang tidak disimpan di gudang dalam waktu yang lama. Namun semua barang yang datang akan langsung ditata ulang dan dimasukkan ke truk pengangkut selanjutnya untuk kemudian diantar ke tujuan pengiriman.
- Tidak Butuh Ruang Gudang Yang Besar
Ruang penyimpanan pada gudang cross-docking umumnya kecil karena tidak dipakai untuk menyimpan barang kiriman di gudang. Gudang ini hanya difungsikan untuk menaruh barang kiriman sebelum diangkut lagi oleh truk pengiriman keluar.
Pihak warehouse menjadi salah satu pihak yang sangat diuntungkan dalam hal ini. Pihak warehouse tidak perlu menyewa tempat besar untuk dijadikan gudang karena space yang dibutuhkan kecil dan hanya dipakai untuk peletakan barang tanpa menginap.
- Tidak Butuh Banyak Tenaga
Gudang yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang biasanya akan butuh banyak tenaga untuk melakukan pengawasan terhadap barang yang disimpan. Karena banyak barang yang disimpan dalam gudang, maka dibutuhkan tenaga yang banyak pula.
Hal ini berbeda dengan gudang cross docking yang tidak menyimpan barang, sehingga tenaga yang dibutuhkan hanya sedikit untuk pengawasan alur angkut barang.
Baca Juga: Pengertian FIFO, FEFO, dan LIFO Dalam Pergudangan
- Tidak Butuh Alat Tambahan Untuk Perawatan Barang
Untuk menjaga nilai barang, biasanya pihak gudang butuh alat tambahan untuk perawatannya. Namun alat tambahan ini tidak dibutuhkan oleh gudang cross-docking. Hal ini karena barang yang hanya singgah sebentar di gudang tidak butuh perawatan khusus.
Ini juga mengingat barang yang transit di gudang cross-docking sangatlah banyak. Meski begitu barang-barang tersebut akan langsung diangkut.
- Distribusi Barang Lebih Efektif
Terakhir, menggunakan fasilitas cross-docking akan membuat kegiatan distribusi barang jadi berjalan lebih efektif. Bagaimana tidak, setiap ekspedisi pasti punya banyak sekali pesanan dari berbagai daerah dan tentu saja produknya beragam.
Adanya cross-docking menjadi alur distribusi yang diatur secara lebih teratur. Pengiriman yang tidak punya alur distribusi tertata, kemungkinan besar akan mengalami resiko seperti barang hilang, rusak, dan resiko buruk lainnya.
Sedangkan jika menggunakan cross-docking, semua proses distribusi akan lebih tertata dan tentu saja akan lebih efisien.
Meskipun punya banyak keuntungan atau manfaat dari penggunaan cross-docking, namun ternyata sistem ini juga punya kelemahan atau kekurangan. Setidaknya ada dua hal yang menjadi kekurangan cross-docking.
Pertama, penggunaan teknik ini akan membutuhkan banyak armada untuk distribusi barang. Barang tang datang ke gudang tentu sangat banyak. Untuk itu demi kelancaran transit paket, sangat dibutuhkan banyak armada untuk mengangkut barang tersebut.
Selain itu, sistem ini juga butuh yang namanya pemasok profesional. Pemasok profesional akan lebih kedah mengatur akur distribusi barang yang sangat banyak dan rumit di gudang ini. Berbicara soal cross docking yang berkaitan dengan ekspedisi jika Anda mengalami kesulitan akses ekspedisi untuk pengiriman, pastikan gunakan Biteship yang telah bekerja sama dengan banyak jasa ekspedisi. Pengiriman bisa dilakukan dengan cepat dan tepat dengan koneksi terintegrasi.
Eksplor mengenai layanan gudang dan fulfillment Biteship dengan kontak tim biteship atau langsung jadwalkan pertemuan dengan klik link di bawah ini
[maxbutton id=”2″ url=”https://api.whatsapp.com/send?phone=6281399045077&text=Halo+admin,+saya+ingin+konsultasi+mengenai+produk+dari+Biteship+untuk+bisnis+saya” text=”” ]
Atau, jadwalkan pertemuan online bersama tim Biteship pada link berikut:
[maxbutton id=”1″ url=”https://biteship.com/id/hubungi-sales?utm_source=blog&utm_medium=article&utm_campaign=demo&utm_content=crossdocking” text=”Jadwalkan Pertemuan” ]
Leave a Reply