Komunikasi adalah aspek penting dalam hidup. Tanpa komunikasi, interaksi sosial antar manusia akan terhambat dan bisa menyebabkan masalah yang serius. Karena lewat bentuk komunikasi seperti negosiasilah masalah bisa selesai. Negosiasi adalah metode komunikasi dengan diskusi untuk mencapai tujuan.
Kesepakatan perundingan melibatkan dua orang atau lebih untuk mencari jalan tengah dari suatu permasalahan yang dapat menguntungkan seluruh pihak bersangkutan. Lantas, bagaimana sih tahapan bentuk komunikasi satu ini? Yuk, simak penjelasanya di bawah ini!
Pengertian Negosiasi
Secara bahasa, asal istilah ini adalah dari bahasa Inggris “negotiation” yang berarti merundingkan. Nah, secara istilah perundingan atau negosiasi adalah aktivitas untuk merundingkan suatu permasalahan. Tujuan aktivitas tersebut untuk mewujudkan hasil kesepakatan bersama yang saling menguntungkan semua pihak.
Mudahnya, pengertian perundingan adalah proses diskusi yang melibatkan dua orang atau lebih untuk merundingkan permasalahan demi mencapai kesepakatan bersama. Penengah dari proses perundingan sendiri adalah ahli negosiator. Pada proses ini harus ada pihak yang terlibat agar dapat memenuhi syarat.
Sebelum terjadi aktivitas perundingan, pihak yang bersangkutan harus memenuhi syarat. Di antaranya, pihak yang terlibat minimal ada dua orang, kedua pihak harus saling menyetujui, kedua pihak memiliki tujuan yang sama, kedua pihak tidak menemukan solusi.
Karena itu, perundingan adalah wadah masyarakat mencari solusi melalui negosiator dengan merundingkan masalah dengan pihak yang terlibat. Ini dapat menciptakan kerja sama antar pihak, bisa saling memahami, dan membentuk interaksi positif yang dapat menguntungkan kedepannya.
Baca Juga: 10 Keterampilan Manajerial yang Harus Dimiliki Oleh Pemimpin Perusahaan
Jenis-Jenis Negosiasi
Negosiasi adalah bentuk komunikasi yang terdiri dari beberapa jenis. Nah, jenisnya bisa Anda bedakan berdasarkan situasi, jumlah negosiator, serta keuntungan dan kerugian. Berikut ini beberapa jenisnya:
1. Situasi
Salah satu jenis perundingan ini dinilai berdasarkan situasi. Jenis yang satu ini juga dapat terbagi menjadi dua jenis, meliputi perundingan formal dan informal. Berikut ini penjelasannya:
– Negosiasi Formal
Ini adalah proses perundingan yang bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan melalui jalur hukum.
– Negosiasi Informal
Salah satu jenis perundingan yang dapat Anda lakukan di mana saja, tanpa melalui jalur hukum.
2. Jumlah Negosiator
Negosiasi ini adalah salah satu jenis yang dibedakan berdasarkan jumlah negosiator atau pihak yang terlibat. Jenis ini juga bisa Anda bedakan menjadi dua, yaitu:
– Negosiasi Pihak Penengah
Jenis perundingan yang membutuhkan pihak penengah bersifat netral. Adapun, pihak yang terlibat minimal dua orang atau lebih dalam proses pelaksanaannya.
– Negosiasi Tanpa Pihak Penengah
Ini adalah jenis perundingan yang dilakukan oleh dua pihak saja. Serta tanpa membutuhkan bantuan pihak penengah.
3. Keuntungan dan Kerugian
Ini adalah jenis negosiasi berdasarkan nilai keuntungan dan kerugian yang dapat terbagi menjadi 4 jenis, meliputi:
– Negosiasi Kolaborasi
Ini salah satu jenis perundingan yang melibatkan semua pihak. Semua pihak memiliki hak untuk mengemukakan pendapatnya. Sehingga menciptakan kolaborasi dari semua pihak, sesuai keinginan dan kepentingan masing-masing. Tujuannya untuk bisa dapat solusi terbaik dan tepat.
– Negosiasi Dominasi
Ini termasuk jenis perundingan yang cuma menguntungkan salah satu pihak. Sedangkan pihak lain mendapatkan untung sedikit.
– Negosiasi Akomodasi
Perundingan yang dilakukan semua pihak, namun hanya mendapatkan keuntungan sedikit. Hal tersebut akan membuat pihak lawan bisa mendapatkan keuntungan banyak.
– Negosiasi Lose-Lose
Perundingan ini adalah proses tawar-menawar yang bertujuan untuk menghentikan konflik. Jadi, setiap pihak yang bersangkutan akan memilih untuk menyelesaikan masalah dengan baik-baik atau dengan kepala dingin.
Baca Juga: MoU: Pengertian, Tujuan, Jenis, Ciri, dan Contohnya
Tujuan Negosiasi
Adanya perundingan pasti punya tujuan tertentu. Tujuan itu dapat menciptakan masyarakat tertib tanpa adanya pertikaian terhadap pihak tertentu. Jadi, sebelum memulai perundingan pihak terlibat harus memiliki tujuan yang sama agar diskusi berjalan sesuai arahan. Beberapa tujuan dari negosiasi adalah sebagai berikut:
- Memperoleh kesepakatan bersama yang telah disetujui semua pihak.
- Dapat menyatukan pendapat dari berbagai sudut pandang semua pihak yang terlibat. Sehingga hasil keputusannya sama-sama menguntungkan. Ini sering disebut win-win solution.
- Menyelesaikan konflik pihak yang bersangkutan dengan menemukan solusi permasalahan.
- Mengatasi dan menyesuaikan perbedaan sudut pandang tanpa adanya paksaan.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami suatu masalah dengan orang lain, sebaiknya segera selesaikan dengan perundingan. Perundingan tersebut harus Anda lakukan dengan kepala dingin dan berpikir logis untuk mencapai kesepakatan bersama. Hasil yang diterima juga harus menguntungkan setiap pihak yang bersangkutan.
Baca Juga: Akuntabilitas: Pengertian, Prinsip, Fungsi, dan Contohnya
Tahapan-Tahapan Negosiasi
Proses perundingan memiliki beberapa tahapan untuk mencapai kesepakatan bersama, meliputi:
1. Persiapan dan Perencanaan
Tahap pertama dalam proses negosiasi adalah persiapan dan perencanaan yang matang. Persiapan yang dilakukan, yaitu mengumpulkan data yang mendukung posisi negosiator. Penyampaian argumen negosiator juga harus bijaksana.
2. Menentukan Aturan
Setelah melakukan persiapan dan perencanaan, Anda harus menentukan sebuah aturan. Supaya dapat memfokuskan pokok permasalahan sesuai aturan yang berlaku. Hal tersebut bertujuan untuk menentukan apa yang akan Anda negosiasikan secara terstruktur dan tertib.
3. Penjelasan
Tahap ketiga adalah penjelasan. Pihak-pihak yang bersangkutan harus saling mengutarakan sudut pandang masing-masing sesuai keinginannya. Setiap pihak dapat memberi bukti berupa dokumentasi secara jelas guna mendukung posisi masing-masing pihak.
4. Perundingan dan Penyelesaian Masalah
Tahapan negosiasi selanjutnya adalah perundingan atau tawar-menawar. Ini terjadi untuk menyelesaikan suatu masalah. Sehingga, setiap pihak berusaha untuk mencari solusi dan fokus pada masalah serta kepentingannya.
5. Penutup dan Implementasi
Tahap penutup dalam perundingan adalah hasil keputusan secara bersama. Sebelum itu, terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan, meliputi:
- Dokumen harus disepakati.
- Meneliti ulang pokok utama agar terhindar dari kesalahpahaman.
- Menguraikan ketetapan dengan jelas.
- Setiap pihak harus membaca dan menandatangani selebaran berisi kesepakatan yang telah dirundingkan.
Sudah Tahu Bagaimana Negosiasi dapat Tercapai?
Intinya, negosiasi adalah komunikasi yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam perundingan, proses tawar menawar dalam menyelesaikan suatu problem harus dilakukan dengan bijak agar tidak terjadi kesalahpahaman dari semua pihak yang terlibat.
Terus, bagaimana sih perundingan bisa tercapai? Keberhasilan perundingan membutuhkan kehadiran dan kerja sama masing-masing pihak. Sikap percaya diri dapat memecahkan masalah, teguh akan perspektif sendiri maupun orang lain, dapat bekerja sama, komunikasi jelas, dan berpikir logis juga tidak kalah penting.