Restock: Pengertian dan Cara Menerapkannya Dalam Bisnis

Restock: Pengertian dan Cara Menerapkannya Dalam Bisnis
restock adalah

Walaupun sudah cukup sering terdengar, masih ada beberapa orang yang belum paham dengan restock artinya apa. Hal ini wajar mengingat restock merupakan istilah asing. Restock sendiri biasa disebutkan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam dunia bisnis, termasuk bisnis online. 

Hadirnya bisnis online seperti ini tentu tidak terlepas dari canggihnya teknologi. Namun, walaupun teknologi sudah canggih, adakalanya barang yang ingin dipesan sedang habis sehingga harus menunggu penjualnya restock terlebih dahulu. Lalu apa maksud restock ini sebenarnya ya?

Pengertian Restock

Restock pada dasarnya merupakan kata dalam Bahasa Inggris yang artinya adalah melengkapi. Selain berarti melengkapi, restock juga bisa berarti mengisi kembali. Restock ini juga bisa dianggap sebagai singkatan dari ready stock atau stock sedang tersedia. 

Restock kalau dikaitkan dengan jual beli online, artinya ialah produk yang sebelumnya sempat habis namun saat ini sudah tersedia kembali. Ketika Anda melihat-lihat marketplace kemudian ada keterangan restock pada salah satu produknya, ini menunjukkan bahwa produk tersebut laris. 

Karena laris, sudah tentu produk tersebut memiliki value proposition. Apakah itu? Value proposition adalah nilai lebih produk yang membuat banyak konsumen terpikat untuk membelinya. Adanya nilai lebih ini, produk jadi memiliki keunggulan yang membuatnya menonjol dan tidak kalah dengan pesaing. 

Kembali membahas soal restock, sekali lagi, ini terjadi pada produk yang barangnya sempat habis atau kosong karena laris di pasaran. Restock memang baru akan dilakukan setelah barang habis terjual. Apabila pasar tidak berminat terhadap produk tersebut maka restock tidak dilakukan. 

Restock sangat mungkin dilakukan pada produk yang kualitasnya bagus dan penampilannya juga oke. Sedangkan produk yang kualitasnya rendah dan tidak menarik, restock ini hampir tidak mungkin dilakukan. Sampai di sini sudah paham bukan restock artinya apa?

Baca Juga: Pengertian Stock Opname Dalam Gudang

Fungsi Restock dalam Pengelolaan Bisnis

Restock merupakan salah satu aktivitas fundamental yang dilakukan oleh setiap pemilik bisnis atau perusahaan, bahkan oleh perusahaan yang melakukan kegiatan produksi. Sebab, kegiatan yang satu ini akan berhubungan langsung dengan ketersediaan produk di pasaran. 

Selain itu, restock akan meningkatkan kepuasan pembeli khususnya dalam mendapatkan produk yang mereka butuhkan. Adapun mengenai fungsi restock itu sendiri, kurang lebih bisa dijelaskan sebagai berikut. 

Sebagai Kontrol Persediaan

Pertama, restock merupakan hal yang akan menjalankan fungsi kontrol persediaan di dalam gudang. Kalau kegiatan yang satu ini dilakukan dengan baik, maka ketersediaan bahan baku bisa terus dimonitor serta jumlahnya bisa diketahui dengan pasti. 

Hal ini sangat membantu pihak pemangku jabatan untuk mengambil keputusan dengan lebih cepat serta akurat mengingat data yang digunakan untuk menganalisa ialah data terkini. Atau kalau dalam dalam kasus jual beli online, Anda bisa memonitor jumlah produk yang tersedia untuk dijual dengan pasti. 

Dengan begini, Anda akan lebih mudah membuat pengumuman atau pemberitahuan kepada para calon pembeli bahwa barang yang sedang mereka inginkan sudah tersedia kembali. 

Baca Juga: Pengertian Safety Stock dan Manfaatnya

Customer Satisfaction

Sesuai dengan yang sudah disebutkan sebelumnya, restock ini sedikit banyak berhubungan dengan customer satisfaction atau kepuasan pelanggan. Untuk fungsi yang satu ini lebih mengacu pada restock terhadap produk yang ada di pasar. 

Dengan tersedianya produk tersebut di pasaran, maka pelanggan bisa terus mengakses produk kapan saja. Dalam hal ini juga tidak ada masalah apabila akhirnya penjual meningkatkan nilai produk tersebut dengan mengatakan bahwa produk itu adalah produk yang mulai langka. 

Akan tetapi, hal ini berisiko membuat pelanggan jadi beralih pada produk pesaing atau produk pengganti. Kalau hal seperti ini sampai terjadi, tentu yang akan rugi adalah penjual itu sendiri. 

Menghindari Terjadinya Kekosongan Persediaan

Fungsi yang ketiga ini masih berhubungan dengan fungsi yang pertama. Mengingat restock itu adalah hal yang sangat penting dalam pengelolaan produksi, maka restock juga berfungsi menghindari kekosongan persediaan. 

Apabila bahan baku sudah terlihat berkurang, maka pihak yang mengurus bagian stok barang produksi akan segera memberikan tanda sehingga restock barang bisa segera dilakukan. Hal ini juga terjadi pada barang-barang jadi yang sudah siap jual. 

Begitu stok barang terlihat sudah menipis sementara minat calon pembeli terhadap barang tersebut termasuk tinggi, maka barang bisa segera direstock kembali. Tujuannya supaya barang selalu tersedia sehingga calon pembeli dapat mengaksesnya sewaktu-waktu. 

Efisiensi Anggaran

Sering disebutkan bahwa restock yang baik itu ialah restock yang dapat memenuhi kebutuhan produksi dan juga pasar. Dengan begini, restock juga dapat berfungsi untuk efisiensi anggaran khususnya pengadaan, pengelolaan serta maintenance produk-produk yang masih tersisa dalam gudang. 

Sistem Restock yang Biasa Digunakan

Kalau di perusahaan, restock merupakan kegiatan yang rutin dilakukan untuk menjaga ketersediaan bahan baku. Tidak jarang dalam prosesnya restock ini terlambat dilakukan karena adanya kesalahan dalam memperkirakan atau perhitungan sehingga kemudian terjadi kekosongan bahan baku dan produk.

Kekosongan seperti ini akan berpengaruh terhadap alur bisnis yang dimulai dari produksi, distribusi serta penjualan. Bisnis kalau sudah dijalankan dengan baik, biasanya restock direncanakan dengan cermat sehingga kekosongan produk dapat dihindari. 

Untuk proses restock itu sendiri dapat disesuaikan dengan masing-masing jenis industri dan produk. Beberapa diantaranya ada yang memang melakukan restock secara terus menerus karena perputaran produk begitu tinggi. 

Sedangkan bisnis yang lainnya ada yang melakukan restock dengan meninjau terlebih dahulu persediaan yang ada di gudang. Kalau persediaan memang menipis, restock akan dilakukan. Sedangkan kalau persediaan masih banyak, restock akan ditunda. 

Adapun perihal sistem restock yang umum digunakan ini ada 3, sebagai berikut. 

  1. Restock secara Kontinu

Restock seperti ini dilakukan secara terus menerus. Sistem ini lebih cocok diterapkan kalau produk memiliki angka penjualan yang tinggi sehingga begitu dimunculkan ke pasar, produk sangat laku, cepat terjual dan cepat habis. 

  1. Restock secara Musiman

Kalau restock yang seperti ini, sangat cocok diterapkan pada produk yang siklus musimnya jelas atau pada produk yang perputarannya tidak terlalu cepat. Sistem seperti ini akan sangat membantu mengontrol biaya pengadaan produk serta penjualan yang dilakukan. 

Jadi, sudah tidak bingung lagi restock artinya apa bukan? Restock ini akan sangat membantu baik dari sisi produsen, sisi konsumen ataupun sisi penjual. Dengan restock, keseimbangan antara alur produksi dengan pemasaran dapat terus terjaga. 

Baca Juga: Pengertian Stock Keeping Unit (SKU)

Cara Mengatur Restock Barang untuk Bisnis Online

Restock adalah proses mengisi kembali stok barang yang sudah habis atau hampir habis di gudang atau tempat penyimpanan. Mengelola restock dengan baik sangat penting untuk menjaga kelancaran bisnis online dan memastikan kepuasan pelanggan. Berikut adalah langkah-langkah yang lebih rinci untuk mengatur restock barang untuk bisnis online Anda.

1. Analisis Data Penjualan

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menganalisis data penjualan. Data ini akan memberikan wawasan tentang produk mana yang paling laris dan seberapa cepat produk tersebut terjual. Dengan memahami pola penjualan, Anda dapat memperkirakan kapan dan berapa banyak barang yang perlu di-restock.

  • Lakukan Analisis Bulanan: Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk melihat data penjualan Anda. Perhatikan produk mana yang terjual paling banyak dan produk mana yang bergerak lambat. Dengan melihat tren penjualan bulanan, Anda dapat membuat keputusan restock yang lebih tepat.
  • Identifikasi Produk Populer: Fokuslah pada produk yang paling sering terjual. Produk-produk ini adalah yang paling penting untuk selalu tersedia di stok Anda. Jika produk populer habis, Anda bisa kehilangan penjualan dan mengecewakan pelanggan.

2. Tentukan Minimum Stok

Minimum stok adalah jumlah minimum barang yang harus selalu ada di gudang. Ketika stok mencapai level ini, itu adalah tanda bahwa Anda harus segera melakukan restock. Menetapkan minimum stok membantu mencegah kekurangan barang yang dapat mengganggu penjualan.

  • Hitung Berdasarkan Penjualan Rata-Rata: Gunakan data penjualan untuk menentukan jumlah rata-rata barang yang terjual dalam periode tertentu. Misalnya, jika Anda menjual 100 unit produk A dalam sebulan, maka set minimum stok untuk produk tersebut di sekitar angka ini.
  • Tambahkan Buffer Stok: Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan atau keterlambatan pengiriman, tambahkan buffer stok. Buffer stok adalah tambahan jumlah barang yang Anda simpan di atas minimum stok untuk menghadapi situasi tak terduga. Misalnya, jika rata-rata penjualan bulanan produk A adalah 100 unit, Anda bisa menambahkan buffer stok sebanyak 20 unit, jadi minimum stok Anda adalah 120 unit.

3. Pilih Supplier yang Tepat

Memilih supplier yang tepat sangat penting untuk memastikan proses restock berjalan lancar. Supplier yang andal dapat memastikan pengiriman tepat waktu dan kualitas produk yang baik.

  • Evaluasi Supplier Berdasarkan Reputasi: Pilih supplier yang memiliki reputasi baik dan ulasan positif dari pelanggan lain. Reputasi yang baik menunjukkan bahwa mereka dapat diandalkan dalam hal pengiriman dan kualitas produk.
  • Pertimbangkan Waktu Pengiriman: Pastikan supplier dapat mengirimkan barang dalam waktu yang sesuai dengan kebutuhan restock Anda. Tanyakan kepada supplier tentang waktu pengiriman rata-rata dan pastikan itu sesuai dengan jadwal restock Anda.

4. Buat Jadwal Restock

Membuat jadwal restock yang teratur akan membantu menjaga stok tetap stabil. Jadwal ini harus berdasarkan pola penjualan dan waktu pengiriman dari supplier.

  • Penjadwalan Mingguan atau Bulanan: Berdasarkan volume penjualan, tentukan apakah Anda perlu restock mingguan atau bulanan. Jika penjualan Anda tinggi, mungkin perlu melakukan restock mingguan. Jika penjualan lebih stabil, restock bulanan mungkin sudah cukup.
  • Sesuaikan dengan Musim atau Promosi: Jika ada musim puncak atau promosi besar yang akan datang, pastikan untuk melakukan restock tambahan sebelumnya. Misalnya, jika Anda menjual produk yang populer selama musim liburan, lakukan restock lebih banyak sebelum periode tersebut untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.

5. Gunakan Sistem Manajemen Inventaris

Sistem manajemen inventaris (IMS) adalah alat yang sangat berguna untuk melacak stok dan mengatur restock secara otomatis. IMS dapat membantu menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan.

  • Pilih IMS yang Sesuai dengan Kebutuhan Bisnis: Ada banyak pilihan IMS di pasaran, pilih yang paling sesuai dengan skala dan kebutuhan bisnis Anda. Pastikan IMS yang Anda pilih memiliki fitur yang Anda butuhkan, seperti pelacakan stok, notifikasi restock, dan integrasi dengan sistem penjualan Anda.
  • Fitur Notifikasi Restock: Manfaatkan fitur notifikasi restock untuk memberi tahu Anda saat stok mencapai minimum stok. Dengan notifikasi ini, Anda tidak perlu khawatir lupa melakukan restock, karena sistem akan mengingatkan Anda secara otomatis.

6. Monitor dan Evaluasi Proses Restock

Terakhir, penting untuk selalu memonitor dan mengevaluasi proses restock Anda. Dengan melakukan ini, Anda bisa mengetahui area yang perlu perbaikan dan memastikan strategi restock tetap efektif.

  • Tinjau Data Secara Berkala: Lakukan review mingguan atau bulanan terhadap data stok dan penjualan. Lihat apakah ada pola atau tren yang berubah dan sesuaikan strategi restock Anda sesuai dengan perubahan tersebut.
  • Lakukan Perbaikan yang Diperlukan: Jika ada masalah yang ditemukan, segera ambil langkah untuk memperbaikinya. Misalnya, jika Anda menemukan bahwa beberapa produk sering kehabisan stok sebelum restock berikutnya, pertimbangkan untuk meningkatkan minimum stok untuk produk tersebut. Atau jika supplier sering terlambat mengirim, mungkin saatnya mencari supplier baru yang lebih andal.

Alur Restock Lebih Mudah Dengan Fulfillment Biteship

Banyak yang masih bingung, apakah jika melakukan retock di gudang Biteship akan mengganggu pendataan stok atau bisa terupdate otomatis di dalam sistem yang tekoneksi ke banyak channel penjualan. 

Biteship menyediakan fitur update stock otomatis setelah barang restock berhasil diterima oleh tim gudang. Stock tersebut akan diupdate otomatis di channel penjualan seperti Shopee, Tokopedia, atau di channel non-marketplace. Jadi tidak perlu khawatir ada jumlah stock yang tidak sinkron satu sama lain.

Kami juga akan memberi tahu Anda mengenai kapan harus restock berdasarkan jumlah stock yang ada. Jika stock sudah menipis, kami akan memberikan pemberitahuan bahwa saatnya Anda melakukan restock agar penjualan tetap berjalan lancar, dan pengalaman customer berbelanja dengan Anda tetap nyaman dan menyenangkan.

Konsultasikan pengiriman barang skala perorangan atau skala bisnis bersama tim Biteship ke Nomor berikut ini:

WhatsApp tim Biteship

Atau, jadwalkan pertemuan online bersama tim Biteship pada link berikut ini

Jadwalkan Pertemuan.

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!