Pahami Persamaan Dasar Akuntansi, Rumus & Contohnya

Pahami Persamaan Dasar Akuntansi, Rumus & Contohnya
persamaan dasar akuntansi

Konsep utama dalam dunia akuntansi yang menjadi landasan untuk mencatat transaksi keuangan suatu perusahaan adalah persamaan dasar akuntansi. Melalui persamaan dasar ini, Anda dapat memahami bagaimana transaksi mempengaruhi neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas perusahaan. Pelajari rumus dan contohnya berikut ini!

Pengertian 

Persamaan dasar akuntansi merupakan suatu metode perhitungan yang bertujuan untuk menggambarkan relasi antara utang, aset, dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan. 

Prinsip yang senantiasa dipegang teguh dalam bidang akuntansi adalah menjaga keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran perusahaan. 

Selanjutnya, konsep tersebut harus dianalisis lebih mendalam melalui persamaan dasar akuntansi, yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola aspek keuangannya. Dengan demikian, nilai aset atau harta yang dimiliki oleh perusahaan harus sejajar dengan nilai liabilitas atau kewajiban yang dimilikinya.

Hal ini mencerminkan bahwa semua aset perusahaan, baik pendanaan dari pihak ketiga atau melalui ekuitas harus sejalan. Sebagai contoh, ketika sebuah perusahaan baru berdiri, aset awalnya mungkin dari investor atau melalui pinjaman. Alhasil, semua aset yang berasal dari kreditur atau investor merupakan ekuitas perusahaan.

Baca Juga: Jurnal Penyesuaian: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

Komponen Persamaan Dasar Akuntansi

Agar pemahaman Anda jadi lebih mendalam, mari kita gali setiap elemen dari contoh persamaan dasar akuntansi, yang terdiri dari:

1. Aset

Aset, atau aktiva, merujuk kepada elemen yang memberikan nilai bagi perusahaan. Contohnya mencakup bangunan, kendaraan, tanah, uang kas, serta cek kontan. 

Nilai bagian aktiva akan berfluktuasi seiring dengan perubahan dalam jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan, baik bertambah maupun berkurang. 

Selain itu, aset juga dapat mengalami penyusutan, terutama dalam hal aset fisik, seperti peralatan mesin yang akan mengalami kerusakan dan penurunan nilai seiring berjalannya waktu. Tidak hanya aset yang bersifat fisik, tetapi juga ada yang bersifat tidak berwujud atau intangible seperti goodwill atau hak cipta. Berikut jenis-jenis aset:

a. Aset Lancar

Aset lancar atau aktiva lancar, merujuk pada kekayaan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi atau dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Jenis transaksi yang termasuk dalam aset lancar mencakup kas, piutang, wesel, perlengkapan, surat berharga, serta pembayaran di muka.

b. Aset Tetap 

Merupakan kekayaan yang digunakan dalam operasional perusahaan selama lebih dari satu tahun. Biasanya mencakup mesin produksi, kendaraan operasional, tanah, atau bangunan. 

Karena digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama, aktiva tetap memiliki nilai yang dapat mengalami penurunan seiring berjalannya waktu, yang dikenal sebagai depresiasi. Sebagai contoh, kendaraan perusahaan yang digunakan dalam operasional akan mengalami kerusakan atau penurunan nilai setelah beberapa tahun.

c. Aset Tidak Berwujud

Contoh aset tidak berwujud seperti Goodwill, Hak Cipta, dan Paten adalah kekayaan yang tidak memiliki bentuk fisik. Contoh ini mencakup nilai merek, hak cipta atas karya intelektual, atau hak paten atas penemuan tertentu.

2. Liabilitas

Komponen kedua dalam persamaan dasar akuntansi adalah kewajiban atau liabilitas. Artinya adalah jumlah dana yang dipinjam oleh perusahaan dari pihak lain, yaitu kreditur, dan harus dibayarkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati.

Salah satu bentuk umum dari kewajiban adalah utang, yang merupakan kebalikan dari piutang, dan wajib dicatat dalam laporan keuangan. Ketika perusahaan melakukan pembelian barang atau jasa dari entitas lain dengan sistem kredit, utang dicatat untuk membayar pada masa mendatang. Berikut contohnya:

  • Hutang jangka pendek berupa dagang, gaji, pajak, dan hutang bank.
  • Sedangkan hutang jangka panjang berupa obligasi.

3. Ekuitas 

Merupakan sebagian dari nilai aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham atau entitas lainnya, dan ini merupakan komponen integral dalam persamaan dasar akuntansi.

Pemilik dapat meningkatkan porsi kepemilikannya dengan menyuntikkan dana ke dalam perusahaan atau mengurangi ekuitas melalui penarikan dana perusahaan (prive). Sebaliknya, pendapatan akan meningkatkan sisi ekuitas, sedangkan biaya-biaya akan menguranginya. Berikut contohnya.

  • Modal Pemilik
  • Penarikan Pemilik (prive)
  • Laba Ditahan
  • Saham Biasa
  • Modal Penyetor

Biasanya, akun ekuitas merupakan bagian dari nilai aset yang dimiliki oleh pihak ketiga, seperti pemegang saham atau pemangku kepentingan (stakeholders), dan kepemilikan ini dapat berfluktuasi sesuai dengan situasi yang ada.

Baca Juga: Pengertian Budget, Manfaat, dan Teknik Penerapannya

Rumus Persamaan Dasar Akuntansi

Berikut rumus persamaan dasar akuntansi yang biasa digunakan oleh perusahaan.

Aset = Kewajiban + Ekuitas

atau

Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)

Contoh Persamaan Dasar Akuntansi

Agar lebih paham, berikut kami berikan contoh perhitungan persamaan dasar akuntansi:

Misalkan perusahaan Real Beers Corp. ingin menghitung persamaan dasar akuntansinya untuk periode tertentu. Dalam hal ini, Real Beers Corp. memiliki tiga komponen utama dalam persamaan dasar akuntansi, yaitu aset (A), kewajiban (K), dan ekuitas (E).

  • Aset (A): Real Beers Corp. memiliki total aset senilai Rp500.000.000.00 termasuk uang kas, piutang, inventaris, dan aktiva lainnya yang dimiliki perusahaan.
  • Kewajiban (K): Kewajiban perusahaan mencakup utang jangka pendek senilai Rp100.000.000,00 dan utang jangka panjang senilai Rp150.000.000,00. Total kewajiban adalah Rp250.000.000,00.
  • Ekuitas (E): Ekuitas adalah selisih antara total aset dan total kewajiban. Jadi, dalam kasus Real Beers Corp., ekuitasnya adalah Rp500.000.000,00 (total aset) – Rp 250.000.000,00 (total kewajiban) = Rp250.000.000,00.

Jadi, persamaan dasar akuntansi Real Beers Corp. pada periode tersebut dapat kita rumuskan sebagai berikut:

A (Aset) = K (Kewajiban) + E (Ekuitas)

Rp500.000.000,00 = Rp250.000.000,00 + Rp250.000.000,00

Rp500.000.000,00 = Rp500.000.000,00

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa total aset perusahaan sama dengan jumlah kewajiban dan ekuitasnya, yang mencerminkan keseimbangan keuangan perusahaan pada saat itu.

Baca Juga: Cara Membuat Laporan Laba Rugi dengan Mudah

Sudah Lebih Tahu Persamaan Dasar Akuntansi dan Contohnya?

Secara umum, persamaan dasar akuntansi membantu kita memahami aset, kewajiban, dan ekuitas dalam sebuah perusahaan. Dengan memahami hal tersebut, pemilik usaha, akuntan, dan para pemangku kepentingan dapat mengambil keputusan yang lebih baik tentang keuangan perusahaan. 

Semoga penjelasan di atas bisa membantu Anda lebih mengenali pentingnya akuntansi, khususnya dalam konteks dunia bisnis. Jadi, jangan ragu untuk terus mendalami pengetahuan akuntansi, agar keterampilan keuangan Anda terus meningkat!

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!