Sistem pembayaran sangat krusial karena erat kaitannya dengan ekonomi seperti pemindahan dana, transaksi jual beli dan lainnya. Pada artikel ini akan dibahas pengertian, tujuan hingga prinsip sistem pembayaran.
Pengertian
Sistem pembayaran sendiri diartikan sebagai suatu sistem yang meliputi segala aturan dan mekanisme dalam melakukan perpindahan dana untuk memenuhi suatu kewajiban yang muncul karena adanya kegiatan ekonomi. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Bank Indonesia yaitu kegiatan pemindahan dana dari satu pihak ke pihak lainnya.
Dalam pembayaran ini mencakup beberapa komponen seperti jenis alat pembayaran, settlement, hingga kliring. Adapun dalam praktiknya, sistem ini tidak hanya melibatkan bank tetapi juga individu yang menggunakannya.
Tujuan Sistem Pembayaran
Ada beberapa tujuan dari penggunaan sistem ini, salah satunya yaitu untuk memungkinkan uang berpindah dari satu pihak ke pihak yang lainnya. Tanpa adanya sistem pembayaran, Anda tidak akan bisa mengirim uang ke kerabat atau rekan Anda.
Tidak hanya itu, ini juga bertujuan untuk memfasilitasi beberapa kelompok dalam kegiatan ekonomi. Misalnya dalam memfasilitasi bendahara perusahaan dalam memberikan gaji untuk karyawan.
Fungsi Uang
Dalam hal ini, uang adalah bagian yang sangat penting. Adapun fungsinya adalah sebagai alat tukar dalam kegiatan pembelian atau jual beli barang dan jasa. Jika kita ibaratkan, uang itu bisa seperti darah yang mengalir dalam tubuh dan sistem pembayaran adalah sistem sirkulasinya.
Jenis Sistem Pembayaran
Dalam pengaplikasiannya, ada dua jenis antara lain:
1. Tunai
Pembayaran tunai merupakan metode pembayaran yang paling banyak masyarakat gunakan. Bahkan hampir semua transaksi kebanyakan menggunakan pembayaran jenis ini.
Sistem pembayaran ini berupa uang fisik seperti kertas dan logam yang bisa digunakan untuk transaksi. Menggunakan uang tunai memang cukup praktis bagi sebagian masyarakat, namun kekurangannya yaitu bisa membuat para penjual kesulitan dalam memberikan kembalian.
Tidak hanya itu, uang tunai juga memiliki risiko pemalsuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Terlebih lagi uang tunai juga lebih rawan terkena pencurian secara langsung.
2. Non Tunai
Kebalikan dari tunai, sistem non tunai mana menggunakan beberapa alat pembayaran seperti kartu, cek, hingga uang elektronik. Adapun untuk pembayaran non tunai dibagi menjadi dua berdasarkan cakupannya yaitu:
- Cakupan Besar
Biasanya cakupan besar memiliki nilai transaksi yang besar dan bersifat penting dengan nilai ≥ Rp1.000.000.000,00. Adapun lembaga yang digunakan untuk memproses kegiatan transaksi ini adalah Bank Indonesia baik itu dari Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) atau Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS).
- Cakupan Kecil
Ini meliputi transaksi antar individu dengan nilai < Rp1.000.000.000,00. Adapun lembaga yang digunakan untuk memproses transaksi ini adalah Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
Baca Juga: Apa Itu E-wallet? Pengertian, Kelebihan & Kekurangan serta Contohnya
Fungsi Sistem Pembayaran
Dalam penerapannya, ada beberapa fungsi dari sistem pembayaran yang Anda lakukan selama ini, antara lain:
1. Pendukung Stabilitas Keuangan
Fungsi pertama yaitu untuk mendukung stabilitas keuangan. Apabila terdapat gangguan sedikit saja, maka bisa mengganggu stabilitas sistem keuangan. Hal ini tentu saja akan menurunkan kepercayaan publik terhadap bank yang mengalami gangguan sistem keuangan tersebut.
2. Sarana Mengendalikan Ekonomi
Sistem pembayaran juga berperan besar dalam mengendalikan perekonomian terutama yang berkaitan dengan kebijakan moneter. Adapun hubungannya yaitu jika arus pembayaran lancar, maka kebijakan moneter dan likuiditas perekonomian akan aman terkendali.
3. Instrumen Pendukung Efisiensi Ekonomi
Selain mengendalikan ekonomi, sistem ini juga bisa berfungsi sebagai instrumen pendukung dari efisiensi ekonomi. Hal ini dikarenakan besarnya pengaruh pembayaran terhadap produktivitas dari bisnis yang ada di suatu negara.
Jika terjadi ketidakstabilan dalam proses pembayaran atau transaksi, maka bisnis atau usaha yang ada akan terganggu. Hal ini juga akan berdampak pada turunnya produktivitas ekonomi suatu negara.
Prinsip Sistem Pembayaran
Prinsip sistem pembayaran ini sangat penting untuk diterapkan agar semua orang bisa merasa aman saat menggunakanya. Adapun beberapa prinsip tersebut antara lain:
1. Efisien
Prinsip yang pertama yaitu efisien. Tujuan dari adanya prinsip ini yaitu untuk mendorong lembaga keuangan seperti bank yang ada agar bisa bekerja sama secara efisien.
Maksudnya di sini mereka bisa menentukan dengan tepat mengenai biaya dalam sistem yang ada. Dengan begitu, masyarakat sebagai pengguna dari layanan tersebut bisa mendapatkan biaya yang sesuai atau bahkan lebih terjangkau.
2. Aman
Prinsip selanjutnya yaitu aman. Hal ini mengingat uang memiliki risiko dicuri atau diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itulah, sistem pembayaran sangat diharapkan bisa menjaga keamanan pengguna agar beberapa risiko tersebut bisa diminimalisir.
3. Perlindungan Konsumen
Kepuasan dan kepercayaan konsumen itu nomor satu. Untuk itulah sebaiknya perlindungan konsumen ini harus benar-benar diperhatikan. Adapun bentuk dari perlindungan ini yaitu dimulai dari menjaga jumlah uang tunai yang beredar hingga perlindungan terhadap data dan uang milik konsumen. Ini penting karena sedikit saja data konsumen tersebut bocor maka bisa membahayakan konsumen itu sendiri.
4. Kesetaraan Akses
Dalam praktinya, kesetaraan akses merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Kegiatan atau praktik monopoli yang ada pada industri ini harus benar-benar dihilangkan. Hal ini karena praktik monopoli hanya akan merugikan pihak-pihak yang menggunakan layanan tersebut.
Sudah Tahu Apa itu Sistem Pembayaran?
Setelah mengetahui pengertian, jenis, tujuan hingga prinsip dari sistem pembayaran tersebut, mungkin Anda mulai menyadari bahwa sistem ini sangatlah penting untuk suatu negara. Namun satu hal penting yaitu, apapun jenis pembayaran yang Anda gunakan saat ini, sebaiknya selalu perhatikan keamanannya