Toko Offline: Pengertian, Fungsi dan Strategi untuk Bertahan

Toko Offline: Pengertian, Fungsi dan Strategi untuk Bertahan

Toko offline hingga saat ini masih tetap bertahan meskipun tren belanja online makin tinggi, khususnya sejak masa pandemi berlangsung. Offline store adalah bentuk toko konvensional yang sudah ada sejak dulu dan memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.

Memilih untuk menjalankan bisnis dengan cara yang konvensional di tengah berkembangnya teknologi digital tentunya membutuhkan strategi yang bagus. Namun, apakah semua pemilik toko konvensional juga menjalankan strategi bisnis untuk bertahan.

Pengertian Toko Offline

Secara umum, offline store dapat diartikan sebagai toko yang memiliki bentuk fisik dimana orang bisa langsung datang untuk membeli berbagai barang kebutuhannya. Operasional toko sepenuhnya dilakukan secara langsung, ada pertemuan antara pedagang dan pembeli, tanpa teknologi.

Pembeli bisa langsung datang ke toko dan memilih lalu membeli barang sesuai apa yang dia butuhkan. Konsumen langsung melakukan pembelian barang ataupun menggunakan jasa yang ditawarkan, tidak perlu melalui aplikasi ataupun software lainnya.

Meskipun minat belanja online makin tinggi dikalangan masyarakat, nyatanya masih toko yang menjual barang secara langsung kepada pembelinya tersebut masih belum sepi peminat. Bisa melihat langsung barang dan memilihnya, mungkin saja menjadi alasan orang suka toko fisik.

Baca Juga: 13 Ide Jualan Makanan Kekinian, Modal Kecil Bisa Dapat Untung Besar

Apa Fungsi Toko Offline Itu?

Bertahannya toko offline di tengah ramainya offline store tentunya bukan tanpa alasan. Masih banyaknya orang yang datang ke toko fisik untuk membeli keperluannya menjadi salah satu faktor penting yang membuatnya bertahan.

Ini seolah membuktikan bahwa sampai kapanpun, setinggi apapun minat masyarakat untuk belanja online, toko konvensional tetap mempunyai fungsi penting. Apa saja sebenarnya fungsi offline store dalam kehidupan masyarakat? Inilah beberapa diantara fungsi yang dimaksud.

1. Membentuk Interaksi dan Komunikasi yang Hangat

Ketika membeli barang ke toko fisik, maka penjual dan pembeli akan bertemu dan bertatap muka langsung. Selama proses transaksi otomatis akan terbentuk sebuah interaksi serta komunikasi yang berlangsung secara intens.

Apalagi kalau antara penjual dan konsumennya telah mengenal secara pribadi, maka interaksi dan komunikasi tidak sekedar basa-basi saja. Tidak jarang, yang awalnya hanya akan membeli sesuatu kemudian terjalin silaturahmi yang hangat antara penjual dan pembeli.

2. Mendapatkan Pengalaman Belanja yang Menyenangkan

Membeli kebutuhan di toko online memang lebih mudah dan praktis, hanya saja konsumen tidak bisa menyentuh langsung dan melihat kondisi fisik barang secara langsung. Konsumen bisa langsung melihat, memegang, meraba bahkan mencium dulu aroma barang yang akan dibeli.

Hal seperti ini menjadi kelebihan offline store yang tidak bisa dirasakan ketika berbelanja pada toko online. Ketika konsumen dapat melihat langsung fisik barang, memegang, meraba dan mencium aromanya, maka pembeli akan merasa memiliki hubungan dengan produk tersebut.

3. Layanan Purna Jual

Toko konvensional biasanya menyediakan layanan purna jual kepada konsumennya. Pembeli bisa mengembalikan barang yang dibelinya jika ada yang kurang atau keliru dengan cara yang mudah. Toko offline juga menjadi tempat untuk melakukan klaim garansi produk dan sebagainya.

Meskipun toko online juga menyediakan layanan-layanan purna jual seperti di atas, hanya saja pembeli harus melalui prosedur yang agak rumit lebih dulu. Misalnya, harus membuat video unboxing, menyertakan foto produk, dan lain-lain.

Bagi sebagian orang, prosedur pengembalian barang pada toko online perlu waktu lama dan rumit, sehingga lebih suka berbelanja di toko konvensional. Dengan belanja di toko konvensional, konsumen tinggal membawa barang yang ingin dikembalikan saja, tidak ada proses yang rumit.

4. Membangun dan Meningkatkan Branding

Toko fisik adalah media yang tepat untuk digunakan sebagai alat untuk membangun dan meningkatkan branding suatu produk. Kalau diperhatikan, umumnya toko fisik dari brand-brand ternama mengusung desain dan tema yang sama dimanapun berada.

Desain dan tema toko yang identik dengan produk membuat konsumen lebih mudah mengingat merek. Ingatan yang kuat pada suatu produk akan membangun dan meningkatkan brand awareness pada konsumen, sehingga lebih mudah bersaing dengan kompetitor.

5. Mengenali Segmen Pasar

Pemilik toko fisik lebih mudah mengenali konsumennya dibandingkan dengan toko online, sehingga membantu menemukan mana segmen pasar yang potensial bagi produknya. Penjual lebih mudah mengetahui produk apa saja yang paling diminati oleh konsumen dan mana yang kurang laku.

Dari situlah kemudian penjual bisa memperkirakan golongan masyarakat yang mana yang memang sesuai dengan produknya. Contohnya, toko perhiasan yang menjual berlian cenderung memiliki segmen pasar masyarakat kelas menengah ke atas.

Kalau segmen pasar sudah diketahui, maka pemilik toko dapat menentukan strategi pemasaran seperti apa yang bisa meningkatkan jumlah penjualan barang.

Baca Juga: Ide Bisnis Milenial 2023 Untung Besar

Strategi Agar Toko Offline Bertahan

Bagaimanapun, keberadaan toko online disertai dengan makin tingginya minat masyarakat untuk berbelanja secara daring, cepat atau lambat menjadi ancaman bagi toko konvensional. Pemilik toko fisik hendaknya tahu bagaimana strategi yang harus dijalankan agar bisnisnya bertahan.

Tanpa adanya upaya dan strategi tertentu, bukan tidak mungkin jumlah pembeli di toko fisik akan berkurang dan menyebabkan turunnya omzet. Supaya toko fisik bisa bertahan ditengah gempuran tren belanja online, inilah hal-hal yang bisa dilakukan.

1. Rutin Ikut Pameran atau Event

Kekurangan offline store dibandingkan dengan online store salah satunya yaitu terbatasnya jangkauan pada konsumen. Umumnya, toko fisik hanya memiliki konsumen yang berdomisili di sekitarnya saja, tidak ada yang berasal dari luar wilayah apalagi luar kota.

Rajin ikut berbagai pameran dan event menjadi salah satu cara yang efektif supaya offline store bisa menjangkau pembeli yang lebih luas.

2. Penempatan Strategis pada Produk Unggulan

Kalau diperhatikan, saat masuk ke minimarket, supermarket ataupun hypermarket, barang-barang unggulan akan ditata sedemikian rupa pada titik yang strategis, seperti pintu masuk misalnya. Ini bertujuan supaya konsumen yang datang bisa langsung melihatnya, tertarik lalu membelinya.

Strategi untuk meningkatkan penjualan produk seperti ini juga dapat ditiru pada toko Anda, sekalipun tidak besar dan hanya menjual beberapa barang saja. Temukan dimana titik strategis dan tempatkan barang terbaik disitu untuk membuat konsumen tertarik.

3. Memberikan Promo

Supaya lebih banyak konsumen yang berbelanja di toko Anda, tidak ada salahnya memberikan beberapa promo pada pembelian tertentu. Promo yang diberikan bisa berupa diskon ataupun harga yang lebih murah kalau membeli dalam jumlah tertentu.

Baca Juga: 8 Jenis Bisnis Fashion Menjanjikan yang Bisa Pemula Coba

Meskipun memiliki toko offline, tidak ada salahnya membuka toko online juga supaya penjualan meningkat. Sekarang, pengiriman barang bukan menjadi masalah lagi, karena berbagai kurir terbaik telah terintegrasi dalam satu tempat melalui https://biteship.com/id.

Punya

Ratusan / Ribuan

Kiriman Setiap Hari?

Satu platform, beragam layanan pengiriman dan logistik

Web Dashboard

Pergudangan & Pengemasan

Dilengkapi Kurir Instant

Plugin Pengiriman

Integrasi API Pengiriman

Mendukung beragam layanan pengiriman

GojekJNEJNTTIKI

Terintegrasi dengan channel marketplace

TokopediaLazadaTiktokShopee

Mau Pengiriman Jadi Jauh Lebih Efektif?

Dapatkan potongan harga untuk pengiriman lebih banyak, #kirimlebihbanyak bersama Biteship!