Agar kegiatan operasional bisnis Anda bisa berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan manajemen stok barang. Stok barang yang tidak teratur nantinya bisa berdampak terhadap terhambatnya cash flow. Selain itu, penyimpanan produk yang terlalu lama juga hanya akan memakan tempat.
Potensi produk mengalami cacat, rusak, hilang atau dicuri juga bisa saja terjadi. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pengelolaan yang baik terhadap stok barang, agar kegiatan operasional bisnis menjadi tidak terganggu dan pelanggan bisa puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Cara Manajemen Stok Barang
Mengelola inventaris toko memang bukan hal yang mudah, untuk itu Anda bisa menerapkan beberapa cara berikut ini untuk membantu mempermudah pekerjaan.
1. Mempunyai Gudang Penyimpanan yang Cukup
Tempat penyimpanan merupakan hal utama dalam mengelola stok barang. Jadi ketika ingin mengatur stok barang, pastikan Anda memiliki ruang atau tempat penyimpanan yang cukup.
Tempat penyimpanan ini tidak harus besar, jika stok barang masih sedikit maka bisa menggunakan rak atau etalase. Akan lebih baik jika tempat penyimpanan ini diatur sesuai dengan kategori untuk jenis-jenis barang tertentu, sehingga bisa mempermudah untuk mencarinya.
2. Tetapkan Jumlah Minimum Stok Barang yang Disimpan
Menentukan jumlah minimum stok barang bisa mempermudah dalam mengelola inventaris. Dengan ini, Anda bisa lebih mudah untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan stok agar persediaan barang bisa tetap terjaga.
Penentuan jumlah stok minimum ini bisa dilakukan berdasarkan seberapa cepat barang tersebut terjual dan lamanya waktu yang diperlukan untuk mendapatkan barang kembali dari pemasok.
3. Membuat Laporan Berisikan Informasi Produk Secara Lengkap
Cara selanjutnya dalam manajemen stok barang adalah dengan membuat laporan mengenai semua informasi dari produk mulai dari data barcode, pemasok, SKU, negara asal hingga nomor lot. Akan lebih bagus jika laporan tersebut juga berisikan informasi mengenai biaya untuk setiap itemnya.
Dengan demikian, Anda bisa mengetahui seberapa banyak uang yang harus disiapkan untuk sebuah produk tertentu dari waktu ke waktu. Jadi Anda bisa mengetahui faktor-faktor yang bisa berpengaruh terhadap perubahan biaya pada sebuah produk.
4. Membuat Kode untuk Setiap Jenis Produk
Bagi Anda yang memiliki persediaan barang dengan berbagai macam jenis, model, motif atau warna, maka bisa memberikan kode terlebih dahulu pada setiap barang. Penggunaan kode ini bisa mempermudah Anda untuk menyebutkan atau mengenai jenis barang secara spesifik.
Dengan begitu, Anda tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan barang tersebut. Kode barang ini juga bisa membantu untuk mengelompokkan peletakan barang di dalam gudang.
Baca Juga: Stok Barang: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuat Laporannya
5. Memisahkan Stok Barang yang Sudah Lama dan Baru
Tips manajemen stok barang berikutnya yaitu sebaiknya pisahkan antara barang yang lama dan baru. Hal ini dilakukan untuk mengatur stok barang mana yang harus dikeluarkan, yaitu lebih baik dengan mengutamakan barang-barang yang lama terlebih dahulu.
Sistem ini biasa disebut dengan First in First Out (FIFO), yang artinya barang paling lama diutamakan untuk dijual terlebih dahulu. Sistem ini bisa berlaku untuk jenis produk apa saja.
6. Lakukan Pengecekan Terlebih Dahulu Sebelum Barang Disimpan
Pengecekan stok barang sebelum dimasukkan ke dalam ruang penyimpanan berfungsi untuk melakukan penyaringan terhadap kualitas barang. Jika terdapat barang yang rusak atau cacat dan kondisinya tidak sesuai sebagaimana mestinya, sebaiknya dipisahkan ke tempat yang berbeda.
Akan lebih baik jika barang-barang tersebut tidak dijual kepada pelanggan agar kredibilitas usaha bisa terjaga dengan baik.
Setelah dilakukan pengecekan, hal yang tidak kalah penting dari pengelolaan stok barang ini yaitu mengenai bagaimana cara menyimpannya. Pastikan barang-barang tersebut disimpan dengan cara yang benar.
Jadi dalam manajemen stok barang, penting sekali bagi Anda untuk mengetahui dan memahami cara menyimpan yang baik untuk setiap jenis produk yang akan disimpan. Dengan demikian, maka bisa membantu untuk meminimalisir terjadinya kerusakan yang bisa berakibat pada kerugian usaha.
Selain itu, cara menyimpan barang yang benar juga bisa mempermudah dalam proses pengambilan stok. Oleh karena itu, sediakan ruangan dan fasilitas yang memadai sehingga penyimpanan barang bisa dilakukan dengan baik dan sesuai dengan aturan.
7. Melakukan Pencatatan Stok Opname Secara Berkala
Istilah dari stock opname sendiri merujuk pada aktivitas yang dilakukan untuk menghitung atau mendata jumlah barang yang sedang dimiliki. Data ini bisa menjadi cerminan jumlah fisik dari suatu barang tertentu.
Data stok ini nantinya bisa dijadikan sebagai pembanding dengan jumlah data yang terdapat pada pencatatan lain.
Baca Juga: Stock Opname: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Cara Pelaksanaan
8. Melakukan Pencat atan yang Akurat
Daftar stok barang adalah informasi penting yang harus diketahui setiap saat. Cara mengelola stok barang agar didapatkan data yang kredibel dan selalu update yaitu dengan mempersiapkan catatan mengenai stok barang yang seakurat mungkin.
Pada saat mengatur jumlah stok barang di gudang penyimpanan misalnya, butuh seseorang yang bertugas untuk mencatat barang yang keluar dan masuk. Data ini nantinya bisa digunakan untuk melihat kapan barang perlu ditambah atau segera dijual agar usaha bisa terus berjalan lancar.
9. Meminimalisir Kesalahan dengan Menggunakan Sistem Inventaris Otomatis
Cara mengelola inventaris juga bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi manajemen stok barang. Jadi proses pengelolaan ini dilakukan dengan menggunakan sistem inventaris yang bekerja secara otomatis untuk meminimalisir terjadinya kesalahan.
Apalagi jika bisnis Anda memiliki skala yang besar. Dengan adanya sistem inventaris otomatis, tentu bisa mempermudah dalam mengelola persediaan stok barang. Pasalnya, mengelola stok barang secara manual cukup memakan banyak waktu dan tenaga.
10. Menerapkan Cara Manajemen Rantai Pasokan
Manajemen rantai pasokan merupakan praktik yang dilakukan untuk mengoptimalkan dan memantau hubungan antara penjual dengan pemasok, mitra pengiriman, serta pihak lainnya yang terlibat dalam siklus inventaris bisnis.
Dalam hal ini maka penting sekali bagi Anda memperhatikan waktu tunggu antara saat pemesanan dan lamanya proses yang dilakukan dengan salah satu mitra pemasok dan ketika tindakan selesai dilakukan.
Anda bisa melakukan pengelolaan persediaan stok barang dengan lebih mudah jika manajemen rantai pasokan bisnis berjalan dengan baik dan lancar.
Baca Juga: Definisi Safety Stock, Manfaat dan Rumus Menghitung yang Benar
Manajemen stok barang menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk menunjang kegiatan operasional bisnis. Bagi Anda yang membutuhkan layanan yang menyediakan sistem untuk melakukan manajemen pergudangan, Biteship bisa menjadi solusi yang tepat.
Konsultasikan penyewaan gudang lengkap dengan layanan fulfillment demi manajemen stok yang lebih tertata rapi sehingga meminimalisir deadstock atau error lainnya.
[maxbutton id=”2″ url=”https://api.whatsapp.com/send?phone=6281399045077&text=Halo+admin,+saya+ingin+konsultasi+mengenai+produk+dari+Biteship+untuk+bisnis+saya” text=”” ]
Atau, jadwalkan pertemuan online bersama tim Biteship pada link berikut:
[maxbutton id=”1″ url=”https://biteship.com/id/hubungi-sales?utm_source=blog&utm_medium=article&utm_campaign=demo&utm_content=manajemenstok” text=”Jadwalkan Pertemuan” ]