Belakangan ini, para seller di marketplace harus menghadapi tantangan baru. Mulai dari biaya admin naik, potongan komisi semakin besar, hingga tambahan potongan pajak sesuai kebijakan e-commerce.
Rata-rata kenaikan biaya ini berdampak langsung pada keuntungan bersih bisnis, sehingga seller harus memikirkan strategi yang baru. Jika tidak, bisnis Anda akan terancam. Karena itu, mari simak langkah strategis yang bisa Anda lakukan agar bisnis tetap aman dan menguntungkan.
Key Takeaways
- Kenaikan biaya admin dan potongan komisi marketplace berdampak langsung pada keuntungan bersih penjual online.
- Penjual perlu fokus pada strategi untuk efisiensi operasional, penentuan harga jual yang tepat, dan diversifikasi marketplace.
- Penggunaan partner logistik yang tepat dapat menekan biaya kirim sekaligus mempercepat pemrosesan pesanan.
Peraturan Pajak E-Commerce Terbaru
Kebijakan pajak marketplace terbaru di pertengahan 2025 mewajibkan setiap platform e-commerce untuk mengumpulkan Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 0,5% dari penjual dengan omzet Rp500.000.000,00–Rp4.800.000.000,00 per tahun.
Aturan ini mencakup para penjual di marketplace besar, seperti Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada, Bukalapak, dan Blibli. Akibatnya, beban biaya penjualan online akan meningkat. Tidak hanya pajak 0,5%, penjual juga harus berhadapan dengan tantangan komisi, biaya ongkir, dan kenaikan biaya admin.
Jenis Biaya Tambahan di Marketplace
Berikut ini beberapa jenis biaya tambahan yang berlaku di beberapa marketplace besar Indonesia.
1. Biaya Penanganan
Sejak tahun 2025, beberapa marketplace menambahkan biaya penanganan logistik untuk pengiriman paket. Adapun biayanya sekitar Rp1.000,00–Rp3.000,00 per pesanan.
2. Biaya Layanan
Biaya layanan merupakan potongan yang dikenakan pada setiap transaksi yang berhasil dilakukan. Persentasenya bervariasi, biasanya berkisar antara 1–5%, tergantung pada kategori produk dan tipe akun penjual yang digunakan.
3. Biaya Promosi
Biaya promosi otomatis umumnya diterapkan secara default oleh sistem dan seringkali berjalan tanpa persetujuan langsung dari penjual. Ini berlaku untuk produk yang masuk kategori flash sale, iklan, atau campaign internal marketplace.
4. Biaya Administrasi dan Pembatalan
Bagi penjual, ada biaya tambahan ketika terdapat kendala sistem atau pembatalan sepihak dari pembeli. Biaya ini termasuk potongan untuk pengembalian dana dan penalti keterlambatan pengiriman.
Strategi Menghadapi Biaya Tambahan Marketplace
Anda masih bisa menyelamatkan bisnis di tengah situasi seperti ini melalui beberapa strategi berikut.
1. Memahami Struktur Biaya Marketplace
Marketplace besar seperti Shopee dan Tokopedia biasanya menerapkan berbagai potongan, seperti biaya admin, biaya per pesanan, biaya promosi otomatis, dan biaya penanganan.
Sebagai contoh, di Shopee, biaya admin naik menjadi 5–6% untuk seller reguler. Kemudian ditambah potongan komisi dan biaya layanan lainnya. Dengan memahami semua komponen ini, Anda bisa menghitung ulang harga dan margin secara tepat.
2. Menghitung Ulang Margin dan Harga Jual
Gunakan rumus margin yang jelas untuk menentukan harga jual. Pastikan Anda memasukkan semua variabel biaya secara menyeluruh dalam perhitungan margin, mulai dari harga modal produk, biaya admin, potongan komisi, ongkos kirim, hingga potongan pajak.
Anda bisa menggunakan rumus berikut:
Harga Jual = (Biaya Produksi + margin yang diinginkan (keuntungan))
Dengan begitu, Anda bisa memastikan harga jual yang menguntungkan. Faktanya, hingga kini masih banyak penjual yang baru menyadari bahwa keuntungan bersih usahanya ternyata jauh lebih kecil dari yang mereka perkirakan sebelumnya.
Baca juga: Margin: Memahami Pengertian dan Konsepnya di Berbagai Konteks
3. Melakukan Optimasi Operasional
Setelah menghitung ulang struktur margin, Anda juga perlu melakukan efisiensi penjualan. Biaya admin naik tidak selalu bisa Anda tutup dengan menaikkan harga, sehingga efisiensi di proses operasional menjadi krusial.
Gunakan bahan kemasan yang aman dan ekonomis, susun ulang SOP pengemasan agar lebih cepat, dan pilih mitra logistik yang memiliki tarif kompetitif. Makin efisien proses pengiriman yang Anda jalankan, makin besar pula peluang Anda untuk menjaga margin keuntungan tetap optimal.
4. Menggunakan Strategi Penjualan Kreatif
Selanjutnya, cara mengatasi kenaikan biaya admin juga bisa dengan meningkatkan nilai transaksi per pembeli. Anda dapat menyusun paket bundling dengan menggabungkan produk-produk yang saling melengkapi. Anda juga bisa menawarkan up selling produk premium dengan margin lebih tinggi.
Dengan menerapkan strategi ini, Anda bisa menaikkan omzet per transaksi dan menekan biaya per unit karena biaya admin terhitung dari total penjualan, bukan per produk.
5. Branding Toko Sendiri
Untuk membangun toko yang terpercaya, mulailah dengan memperkuat branding melalui desain banner yang profesional dan menarik perhatian. Pastikan pelayanan kepada pelanggan selalu cepat dan ramah, sehingga pengalaman belanja mereka terasa menyenangkan.
Selain itu, usahakan mengumpulkan sebanyak mungkin ulasan positif sebagai bukti kualitas produk dan layanan Anda. Dengan brand yang kuat, Anda dapat menetapkan harga lebih tinggi tanpa banyak penolakan dari pembeli.
6. Diversifikasi Marketplace
Mengandalkan satu marketplace saja membuat bisnis Anda rentan terhadap perubahan kebijakan. Jadi, cobalah menjual di beberapa marketplace sekaligus. Jika perlu, pertimbangkan untuk menjual produk melalui website brand Anda sendiri atau menerima pesanan melalui WhatsApp.
Dengan begitu, jika biaya admin naik di salah satu platform atau ada perubahan kebijakan, penjualan Anda tidak akan langsung terdampak drastis. Diversifikasi juga membantu memperluas jangkauan pasar.
7. Mengoptimalkan Pengiriman
Pengiriman adalah salah satu komponen biaya terbesar. Menggunakan partner logistik seperti Biteship dapat membantu Anda memilih layanan pengiriman terbaik dengan harga bersaing, mempercepat proses pemesanan, dan mempermudah manajemen pemesanan.
8. Fokus Menjual ke Konsumen (B2C)
Untuk menjaga profit tetap optimal meski ada beban pajak, sebaiknya fokuslah menjual langsung ke konsumen akhir (B2C) daripada mengandalkan reseller atau pelaku B2B.
Dengan penjualan langsung, Anda bisa menentukan harga jual akhir tanpa potongan tambahan, sehingga margin keuntungan tetap terjaga. Strategi ini juga memberi kendali penuh atas komunikasi brand, pengalaman berbelanja pelanggan, serta membangun loyalitas pembeli dalam jangka panjang.
Biteship: Solusi Efektif di Tengah Kenaikan Biaya Marketplace
Biaya admin dan potongan pajak memang menekan margin, tapi Anda masih bisa mengimbanginya lewat efisiensi operasional. Untuk membantu Anda mengelola pengiriman dari berbagai marketplace serta menata ulang proses operasional dari hulu ke hilir dengan biaya yang lebih terkendali, Anda bisa memanfaatkan Biteship Fulfillment dan Warehouse Management System (WMS).
Dengan layanan fulfillment dan WMS dari Biteship, stok tersimpan rapi di gudang Biteship dan tersinkron real-time ke berbagai kanal penjualan. Saat pesanan masuk dari marketplace, order otomatis diproses sesuai SOP picking-QC-packing, resi dicetak, dan paket diserahkan ke kurir. Semua ditangani dalam satu alur terstandar. Hasilnya, waktu pemenuhan lebih terjaga, risiko salah kirim atau stockout turun, dan cancel rate dapat ditekan.
Bagi penjual, pendekatan ini membantu:
- Mengubah biaya tetap menjadi biaya variabel (tanpa perlu investasi gudang, rekrut tim besar, atau stok material kemasan sendiri).
- Meningkatkan akurasi dan visibilitas melalui pelacakan inventaris dan status pesanan secara real-time.
- Menjaga pengalaman pelanggan dengan pengiriman yang lebih tepat waktu dan transparan untuk membantu mempertahankan rating toko di tengah kompetisi.
Dengan operasional yang lebih efisien, kenaikan biaya admin marketplace bisa Anda imbangi dengan biaya logistik yang lebih terkendali sehingga profit bisnis tetap aman. Ingin melihat dampaknya pada profil pesanan Anda? Jadwalkan konsultasi dan simulasi singkat penghematan biaya operasional untuk bisnis Anda sebelum campaign berikutnya.