Istilah consignee masih terasa asing bagi sebagian besar orang. Consignee adalah salah satu Istilah yang sering digunakan dalam penjualan. Lebih tepatnya consignee ini suatu sistem penjualan yang melalui metode penitipan terlebih dulu.
Consignee bisa dilakukan secara individu maupun organisasi. Secara istilah makna cosignee merupakan pihak yang menerima barang titipan untuk kemudian dijual. Sedangkan orang yang menitipkan barangnya adalah consignor. Kegiatannya disebut jual beli konsinyasi.
Mengenal Bisnis Konsinyasi
Mungkin pada pembahasan awal sudah disinggung sekilas tentang konsinyasi. Namun tidak ada salahnya untuk mengenal lebih dalam lagi terkait bisnis yang satu ini. Konsinyasi sendiri merupakan jenis bisnis yang menggunakan teknik bagi untung atau saling menguntungkan.
Consignor dan consignee adalah dua komponen penting yang harus ada dalam Bisnis konsinyasi. Kedua istilah tersebut adalah istilah untuk pelaku bisnis konsinyasi.konsinyasi dilakukan oleh perorangan maupun organisasi.
Dalam bisnis ini consinor akan memproduksi suatu barang yang punya nilai jual. Namun seorang consinor tidak menjualnya secara mandiri. Ia mengandalkan tangan lain, yakni consignee untuk menjual produknya. Meski begitu seorang consignee hanya sebatas tempat untuk penitipan barang jualan.
Artinya consignee boleh memiliki bisnis jual lain yang dijalankan secara mandiri. Ketika barang yang dijual tersebut mendapat untung, maka consignor akan memberikan pembagian untung pada consignee. Atau bisa juga consignee menentukan harga jual sendiri yang lebih tinggi, jad ia juga dapat untungnya.
Keuntungan Bisnis Konsinyasi
Bagaimanapun juga bisnis konsinyasi pasti punya keuntungan baik bagi consignor maupun bagi consignee. Bisa dibilang kerjasama ini akan menghasilkan keuntungan yang dapat dinikmati bersama. Berikut di bawah ini ulasan keuntungan bisnis konsinyasi bagi consignor maupun consignee:
Keuntungan Bagi Consignor
- Memperluas Keuntungan
Dalam hal penjualan tentu saja pihak consignor akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Hal ini mengingat barang atau jasa yang dititipkan bisa ditetapkan ke lebih dari satu consigner.
Bahkan jika consigner yang dititipi tersebut sudah memiliki pangsa pasar yang besar, maka kemungkinan mendapatkan keuntungan semakin besar dan semakin banyak tentunya.
- Menghemat Pengeluaran
Pihak consignor tidak perlu melakukan kegiatan sewa tempat, media promosi dan hal-hal lain yang berhubungan dengan teknik pemasaran produk dan jasa. Mereka hanya perlu menyerahkan atau menitipkan barang atau jasa yang dimilikinya.
Selanjutnya kegiatan promosi atau pemasaran sepenuhnya akan dilakukan oleh pihak consignee. Maka dalam hal ini pihak consignor bisa mengobrol atau menghemat biaya untuk promosi dan menggunakan anggarannya untuk produksi lebih banyak lagi.
- Kesempatan Memperluas Jangkauan Branding
Consignor bisa menitipkan atau melakukan kerjasama dengan cosignee yang berasal dari mana saja. Dengan begitu produk barang atau jasa yang dititipkan mau tidak mau juga akan dipromosikan di daerah-daerah target cosignee.
Secara tidak langsung hal ini membentuk branding produk atau jasa dari consignor ke berbagai tempat tanpa harus melibatkan consignor untuk datang langsung ke daerah tersebut guna melakukan promosi.
- Mengembangkan Market Share Dalam Waktu Singkat
Dalam sebuah bisnis pasti dibutuhkan market share atau pangsa pasar yang besar agar keuntungan yang didapat juga semakin banyak. Dengan mengaplikasikan bisnis konsinyasi ini pihak consignor bisa mengembangkan market share dengan cepat.
Barang atau jasa yang dititipkan akan masuk ke pasar dari kerjasama dengan beberapa consignee. Dengan begitu pangsa pasar yang didapat pun akan semakin cepat memenuhi target.
- Ada Potensi Kerjasama Jangka Panjang
Jika barang atau jasa yang dititipkan tersebut ternyata laku keras dan mendapatkan banyak keuntungan, maka tidak menutup kemungkinan consignee akan berkenan diajak kerjasama lagi bahkan untuk jangka waktu yang panjang.
Baca juga: Apa Itu Reseller dan Dropship? Ini Pengertian dan Perbedaannya
Keuntungan Bagi Consignee
Tak hanya pihak consignor saja yang akan mendapatkan keuntungan dari bisnis konsinyasi, namun consignee juga dapat mengambil keuntungan dari bisnis tersebut. Diantara keuntungan consignee adalah sebagai berikut:
- Bisa Menentukan Persentase Harga Sendiri
Saat dititipi barang atau jasa yang harus dijualkan, para consignor pasti akan memberikan informasi terkait harga awal barang tersebut. Sedangkan saat barang atau jasa tersebut dijual, barang atau jasa bisa dihargai lebih tinggi.
Pemberian harga yang lebih tinggi ini dilakukan agar penjualan mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini para cosignee bebas menentukan harga barang atau jasa yang dititipkan padanya untuk diambil untung tanpa mengurangi untung consignor.
Meski begitu consignee tetap harus mempertimbangkan kenaikan harga dengan harga barang atau jasa pada pasarannya. Menaikkan harga terlalu tinggi juga justru dapat berpotensi tidak lakunya barang atau jasa.
- Tidak Perlu Produksi Barang Atau Jasa
Kegiatan produk barang atau jasa sepenuhnya adalah tugas consignor. Sedangkan pihak consignee hanya dititipi dan bertugas menjualnya saja. Jadi dalam hal ini consignee tidak perku keluar biaya untuk melakukan produksi.
Tak hanya itu, consignee juga tidak perlu melakukan pembelian produk untuk stok barang guna dijual karena tugasnya hanya dititipi.
- Barang Tak Laku Bisa Diretur
Kerjasama konsinyasi tidak perlu takut rugi karena bisnis jenis ini potensi ruginya kecil. Bagaimana tidak, barang yang dititiipkan oleh cosignor bisa direktur jika tidak laku. Consignee pun tidak perlu melakukan ganti rugi atau keluar biaya apapun.
Inilah mengapa bisnis konsinyasi saat ini lebih banyak diminati karena keuntungannya akan lebih besar dibandingkan kerugiannya. Nantinya barang yang tidak laku akan menjadi tanggung jawab consignor sepenuhnya untuk diproses ulang.
Baca juga: Pengertian Service Level Agreement dan Manfaatnya
Cara Tepat Bisnis Konsinyasi
Meskipun bisnis ini terbilang mudah dan praktis dilakukan, namun tetap harus dilakukan dengan baik dan benar sesuai aturan bisnis yang ada. Potensi kerugian rendah pada bisnis konsinyasi tidak menutup 100% kemungkinan adanya kerugian.
Jadi penjualan harus bisa dimaksimalkan agar keuntungan tetap bisa didapatkan oleh masing-masing pihak. Untuk itu simak berikut ini cara tepat atau trik berbisnis konsinyasi:
1. Membuat Perjanjian Yang Jelas dan Saling Untung
Hal paling penting dalam sebuah bisnis konsinyasi adalah harus membuat perjanjian. Perjanjian yang buat harus jelas dan harus punya keuntungan bagi masing-masing pihak.
Dalam hal ini harus ada kesepakatan yang jelas tentang biaya tambahan, besaran komisi, tagihan, periode kerjasama, pengiriman dan pengembalian produk, serta terkait komunikasi.
2. Selektif Memilih Partner
Baik pihak consignor maupun consignee, keduanya harus mempertimbangkan track record partner kerjanya masing-masing agar nantinya tidak terjadi kerugian apapun. Consignor harus selektif memilih consignee yang baik. Begitu pula consignee selektif terhadap consignor.
3. Menyesuaikan Toko Dengan Produk
Tentu saja hal yang satu ini jadi poin paling penting. Sebagai contohnya adalah Biteship yang menerima penitipan koneksi jasa ekspedisi ke Pop Express. Nantinya saat pelanggan mengalami kendala koneksi pengiriman pada Pop Express, Biteship bisa membantu.
Misalnya saja untuk cek resi Pop Express yang tidak bisa dicek di situsnya karena eror. Maka dalam hal ini Biteship bisa membantu mengecek resinya. Bisnis konsinyasi menggunakan Biteship seperti contoh di atas, merupakan jenis kerjasama jasa. Pihak consignee adalah Biteship, sedangkan jasa ekspedisinya adalah consignor. Kegiatan pengiriman barang tetap akan dilakukan oleh pihak ekspedisi. Meski begitu, keduanya tetap sama-sama untung. Tertarik? Hubungi Biteship sekarang juga.
